8.

206 17 0
                                    

Mingyu memberhentikan mobilnya di depan gang yang wonwoo tunjuk, lalu wonwoo melepas seatbelt nya tapi entah mengapa mingyu seperti tidak rela jika wonwoo meninggalkannya seperti yang mingyu bilang jika wonwoo mempunyai sikap yang membuat semua orang nyaman padanya.

"Mmm... terimkasih sudah mengantarkan ku sampai rumah maaf sudah merepotkanmu kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa" lalu wonwoo membuka pintu penumpang dan segera keluar mingyu menurunkan kaca mobilnya.

"Hei tunggu kita belum berkenalan" ucap mingyu wonwoo pun berbalik dan melihat mingyu yang ternyata turun dari mobilnya.

"Aku sudah memperkenalkan diriku tadi bukan?" Mingyu mengingat iya wonwoo sudah memperkenalkan dirinya tadi pagi saat dirumah.

"Tapi maksud ku kita belum berkenalan secara resmi kau belum tahu namaku"

"Baiklah kalau begitu aku wonwoo, jeon wonwoo" lalu wonwoo mengulurkan tangannya pada mingyu dan dibalas oleh mingyu.

"Kim mingyu"

"Senang berkenalan denganmu, kalau begitu sampai jumpa cepatlah masuk kau harus segera bekerja bukan" mingyu tersenyum lalu saat ia akan masuk kedalam mobil mereka berdua dikejutkan dengan suara teriakan seorang pria memanggil wonwoo sangat keras.

"Yak sialan wonwoo! Kemari kau!" Itu adalah ayahnya wonwoo dia berjalan dengan tongkat dan juga botol alkohol yang ada di tangan kirinya.

"Siapa dia??" Ucap mingyu bertanya pada wonwoo namun wonwoo malah mendorong mingyu menyuruh masuk kedalam mobil.

"Masuklah cepatlah pergi"

"Siapa dia??"

"Kau tidak perlu tahu itu tidak penting bagimu" mingyu yang masih didorong wonwoo belum juga bergerak namun ia sudah melihat pria tua yang sepertinya akan memukul wonwoo, mingyu menggeser tubuh wonwoo secepatnya lalu berlari dan langsung menghadang ayah wonwoo.

Ayah wonwoo tersungkur kebelakang karena tendangan mingyu yang mengenai perutnya, wonwoo yang melihat itu segera berlari dan menolong ayahnya namun ayahnya sangat tidak tahu diri setelah ditolong oleh wonwoo ia malah memukul wonwoo dengan botol minuman tersebut.

Botol tersebut mengenai kepala wonwoo dan berakhir dengan kepalanya yang mengelurkan darah mingyu yang melihat itu segera menarik wonwoo membuat ayahnya marah dan akan memukul mingyu namun sudah lebih dahulu dihadang oleh mingyu.

"Yak sialan! Siapa kau jangan ganggu urusanku dengan dia"sambil menarik wonwoo kembali namun mingyu yang memiliki kekuatan besar tidak bisa dikalahkan oleh ayahnya wonwoo, sekarang wonwoo sudah lemaa dan bersandar di dada mingyu.

Melihat keadaan wonwoo sepertinya parah mingyu berniat mengantarkan wonwoo ke rumah sakit namun ia memihat seorang anak kecil berlarian dengan berlumuran darah memanggil manggil nama wonwoo.

"Hyung wonu hyung tolong eomma, appa memukul eomma" mingyu merasa jika anak kecil itu adik wonwoo tetapi wonwoo sudah tidak sadarkan diri di dada mingyu.

"Yak anak sialan! Berikan wonwoo padaku aku ingin minta uang!"mingyu sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya pasalnya pria tua ini malah meminta uang sedangkan keadaan seperti ini.

"Yak sialan jungkook bilang padanya aku ingin uang!"

"Yak sialan jangan bawa dia masuk kedalam" mingyu tidak menggubris ayah wonwoo ia sungguh sudah tidak tahan.

"Sialan! Dia belum memberikan uangnya padaku goblok!" Mingyu ditarik oleh ayahnya wonwoo saat sedang menyenderkan wonwoo pada kursi penumpang.

"Kau yang sialan!" Mingyu menarik kerah baju ayah wonwoo lalu mengelilingi mobilnya dan ia masuk kedalam mobil mengambil amplop coklat yang berisi uang yang ada didashboard mobilnya dan melemparkannya ke wajah ayahnya wonwoo.

"Ini yang kau mau??! Pergilah dari sini sialan!" Ayah wonwoo melihat uang yang diberikan mingyu sangat banyak ia sungguh senang dan segera pergi dari sana.

Mingyu masih melihat anak kecil disana yang terus menangis lalu mingyu menghampiri anak kecil itu.

"Heii kau kenapa??"

"Ap-apa h-hyung ku baik baik saja?"

"Dia harus segera dibawa kerumah sakit, dimana eomma mu?? Aku harus menemuinya"

"Dia... ada dirumahku appa sudah memukul eomma sama seperti wonu hyung"

"Kalau begitu dimana rumah mu?? Ayo cepat tunjukan"

Mingyu juga jungkook berlarian untuk kesana menjemput ibunya wonwoo, saat sudah sampai keadaan begitu berantakan kursi, baju juga beberapa peralatan makanan juga beling yang diciptakan oleh alat makan dan botol alkohol berserakan dimana mana sedang ibu wonwoo tergeletak tak sadarkan diri dengan darah di kepala dan beberapa luka ditangannya.

Melihat perempuan setengah paruh baya itu tergeletak ia segera mengangkatnya dan berlarian membawa kemobilnya juga jungkook mengikutinya dari belakang, namun saat mingyu sudah memasukan ibu wonwoo kedalam kursi belakang jungkook berkata jika ia tidak bisa ikut.

"Hyung hiks sepertinya aku tidak bisa ikut hiks..." mingyu sedikit heran namun ia harus bertanya apa alasan jungkook tidak mau ikut.

"Mengapa bukannya kau harus bertanggung jawab ini hyung dan eomma mu kan?"

"Ta-tapi adikku belum pulang dari sekolahnya, nanti dia pasti akan menangis mencari eomma" mingyu yang mendengar itu sedikit tidak percaya namun ia tetap mengiyakan.

"Kalau begitu siapa namamu??"

"Jungkook"

"Jungkook kau ada ponsel??"

"Tidak ada tapi eomma memilikinya"

"Kalau begitu masukkan nomor telepon ini kepada ponsel eomma mu lalu hubungi aku agar aku bisa memberitahu dimana rumah sakitnya"

"Baiklah hyung" mingyu segera masuk dan menyalakan mobilnya.

"Hyung hati hati, terimakasih sudah mau menolongku"

"Kau tunggu dirumah dan selesaikan kekacauan yang ada dirumahmu" jungkook mengangguk lalu mingyu segera pergi dari sana, melihat ke sebelah kirinya wonwoo terbaring disana dengan wajah yanh semakin pucat membuat mingyu sangat khawatir.

Sesampainya dirumah sakit mingyu segera memanggil perawat yang ada disana dan langsung ditangani oleh mereka, mingyu menunggu diluar ruangan karena wonwoo juga ibunya harus segera diperiksa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote,comment&follow

my favorite secretary (Meanie/Minwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang