Seorang pria tampan baru saja keluar dari mobil mewahnya, bodyguard yang membukakan pintu untuknya dilempari kunci mobil miliknya bodyguard itu sudah peka apa yang dimau boss nya tersebut, pria tampan itu masuk kedalam perusahaannya saat memasuki loby ia disapa oleh beberapa pekerjanya tapi sangking angkuhnya ia tidak menjawab sapaan mereka semua,bahkan ia tersenyumpun tidak para karyawan disana sudah biasa dengan sikap bosnya yang dingin seperti es batu, lalu pria itu memasuki lift khusus untuk dirinya sendiri dan menekan tombol 30, sesampainya di lantai 30 seorang pria memghampirinya itu adalah sekertarisnya tapi sekaligus sahabatnya.
"Apa saja jadwalku hari ini"
"Selamat pagi tuan, hari ini ada jadwal pertemuan dengan mr.choi untuk membahas tentang pembagian saham pukul 9.00, lalu seharusnya tadi pukul 7.00 anda sudah bertemu dengan klien baru tapi karena anda sedikit terlambat saya tunda dan klien meminta untuk bertemu jam satu siang"
"Hmm"
Deokyeom sudah menjelaskan begitu panjang lebar tapi ia hanya diberi jawaban deheman. "Sialan sekali kau kim mingyu" ucapnya didalam hati, mingyu dan deokyeom sudah memasuki ruangan mingyu ketika mingyu akan duduk deokyeom berbicara.
"Yak sialan untung aku bawahanmu jika aku hanya sekedae teman dan bukan bawahanmu sudah pasti aku akan membelah kepala mu menjadi dua"
"Kau kenapa marah marah, ini masih pagi ohh akh tahu kau tidak diberikan jatah oleh istrimu itu?" Mingyu duduk dikursinya dan membuka laptopnya. Sedang deokyeom sudah emosi melihat mingyu yang malah seperti mengejek nya, dan mengapa ia tahu bahwa istrinya tidak memberikan jatahnya tadi malam.
"Yak!!! Biarkan saja aku tidak diberi jatah daripada kau tidak pernah ada jatah dihidupmu, kapan kau akan memberikan cairan milikmu itu, kasian mereka dibuang terus dikamar mandi sialan mu itu" mingyu melihat deokyeom dengan mata yang sudah memerah menahan amarah pasalnya ia menyinggung soal status mingyu yang masih jomblo diumur yang sudah mapan ini.
"KELUAR KAU SIALAN!!" deokyeom hanya tersenyum remeh atas kekalahan kim mingyu "mian tapi memang benar kau harus segera menikah sebentar lagi umurmu sudah menginjak kepala tiga gyu" mingyu sudah bersiap akan melemparkan pulpen yang ada disana kearah deokyeom "YAK!!! PERGI DARI SINI ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU" deokyeom pun keluar dengan berlari sedikit.
"Sialan bisa bisanya aku mempekerjakan orang macam dia,tidak tahu terimakasih!" Ucap mingyu yang sedang membuka salah satu file di mejanya. Hari ini ia memang terlambat satu jam karena kemarin ia minum terlalu banyak, ia ingin menghilangkan stress karena dituntut untuk menikah dan ibunya terus saja menjodohkan ia dengan para wanita jalang yang gila hartanya saja, sungguh ia sangat tidak tertarik dengan wanita pilihan ibunya itu pasalnya mereka sangat terlihat sekali wanita wanita penggila harta, dan ia sangat tidak mau jika hartanya sedikitpun dimakan oleh wanita jalang itu.ia sudah meyakinkan ibunya jika ia akan mencari pasangannya sendiri tapi ibunya kekeuh dan terus saja menjodohkannya mingyu sangat tahu jika dirinya sudah akan berumur 30 tahun dan sudah banyak teman temannya juga yang menikah tapi ia sungguh belum tertarik dengan suatu hubungan yang sungguh menyulitkannya nanti pikirannya seperti itu, maka kemarin sepulang dari rumah ibunya ia mampir ke sebuah club dan ia minum terlalu banyak sampai ia tidak bisa mengendari mobilnya dan tertidur disana.
Saat pagi hari ia terbangun sudah ada di dalam kamar khusus di club itu, saat melihat jam ditangannya sudah menunjukan pukul 6 lagi dan ia harus segera pergi kekantor, ini yang membuatnya sedikit muak ia sangat kewalahan jika terjadi seperti ini dimansionnya tidak terdapat maid sama sekali karena mingyu sangat membenci sekali jika ada orang asing disekitarnya, maka ia tidak menyediakan maid atau supir sekalipun.
Mingyu pagi itu sangat terburu buru karena ia ingat ada pertemuan dengan klienya, tapi mau bagaimana lagi mansion dengan perusahaannya sangat jauh, jadilah ia terlambat tak terasa sudah pukul 9 dan waktunya ia bertemu dengan mr.choi untuk membahas saham yang dimilikinya. Deokyeom pun masuk untuk mengingatkan mingyu tentang pertemuannya. Saat dimobil deokyeom yang menyetir dan mereka biasanya akan berbahasa informal layaknya seorang sahabat.
"Kau tumben sekali terlambat, akhir akhir ini kau sudah dua kali terlambat"
"Aku ketiduran, kemarin terlalu banyak minum sebenarnya hari ini aku masih sangat pusing"
"Makannya kau cari istri biar ada yang membangunkanmu seperti aku selalu dibangunkan oleh shua ahh senangnya"
Bug..,bug "yak, yak, sakit sialan" ucap deokyeom yang tadi dipukuli oleh buku besar mingyu. "Jangan memulai perkelahian deh"
"Iya maaf, tapi jika kau tidak mau mencari istri lebih baik kau cari asissten atau sekertaria pribadi, yang kerjannya mengurusimu" mingyu hanya diam saja tidak menanggapi, didalam otak nya saat ini tengah berpikir apakah harus ia memiliki sekertaris pribadi pasalnya ia belum pernah diurusi oleh orang lain, dan apa saja yang harus dilakukan sekertarisnya itu nanti.
"Jika aku memiliki sekertaris pribadi apa yang di kerjakanya nanti" deokyeom benar benar sudah sangat emosu medengar penuturan bodoh dari bos sekaligus sahabatnya itu. "Yak bodoh namanya sudah jelas SEKERTARIS PRIBADI dia jelas jelas akan mengurus kepentingan pribadimu tolol, semacam melayani layaknya seorang istri tapi kau harus memberikan batasan semacam dia bisa pulang saat kau sudah tidur atau kau hanya menyuruhnya untuk membangunkanmu dan menyiapkan sarapan atau baju atau apaun itu terserah mu lalu ia akan mengingatkan jadwal jadwal yang ku buat untukmu atau apapun itu yang kau mau lah"
Setelah percakapa yang cukup oanjang akhirnya mereka sampai di sebuah perusahaan yang cukup besar sama seperti milik mingyu tapi bedanya perushaan ini sedikit lebih tinggi dari perusahaan mingyu jika perusahaan mingyu di urutan ke 3 dunia sedangkan perusahaan mr.choi diurutan ke 2 dunia.
"Selamat pagi tuan kim dan tuan lee , mr.choi sudah menunggu anda diruang meeting, mari saya antarkan" seorang pria cantik selaku sekertaris mr.choi menujukan jalan kepada mingyu dan deokyeom.
Akhirnya acara pertemuan dengan mr.choi sudah selesai mingyu serta deokyeom pamit untuk pulang dan diantarkan oleh sekertarisnya mr.choi lagi. Diperjalanan mereka mampir dulu untuk makan siang karena pertemuan tadi berakhir sekitar pukul 11.30 dan waktu makan siang senbentar lagi jika mereka ke kantor dahulu pasti tidak akan sempat untuk makan siang dan mingyu sudah sangat lapar karena pagi tadi ia sama sekali belum memakan apapun.
~~~~
"Hyung aku sangat butuh pekerjaan, tolonglah aku" ucap wonwoo kepada joshua yang sedang meminum americano nya.
"Memangnya kau sungguh tidak cukup dengan hanya bekerja sebagai pramuniaga direstoran itu??" Wonwoo menunduk malu "Sebenarnya aku sangat suka dan sudah nyaman sekali bekerja disina tapi gajinya tidak cukup untuk msmbayar hutang hutang ayahku, adikku jungkook dan somi harus terus sekolah" joshua hanya diam ia ikut sedih dengan cerita wonwoo, joshua sudah berteman lama dengan wonwoo ia berteman saat masih kuliah dan wonwoo masih sma saat itu joshua akan tertabrak oleh mobil tapi wonwoo menyelamatkan nya alhasil mereka berteman hingga saat ini.
Kriing kriingg
Ponsel joshua berdering tertera nama kesayangannya dilayar ponsel, segera joshua mengangkatnya.
"Yeoboseo chagiya, wae?" Wonwoo yang melihat itu sedikit tersenyum ia senang akhirnya joshua menikah dan menemukan pria baik juga humoris. "Nee... aku sudah makan, aku sedang bersama dengan wonu.... - oke aku menunggumu"
"Deokyeom akan menjeputku kau tak apa pulang sendiri??" "Heii hyung seperti pada siapa saja" "baiklah aku akan menunggu deokyeom disini bersamamu"sambil menunggu suaminya datang joshua mendengarkan kelanjutan cerita wonwoo yang meminta bantuannya untuk mencari pekerjaan. Serta curhatan wownoo tentang ayahnya juga joshua yang bercerita bagaimana kehidupannya setelah menikah, tak terasa deokyeom pun sudah tiba dan joshua segera keluar dari restoran tersebut sambil pamit pada wonwoo.
Wonwoo pun ikut keluar setelah joshua pergi, setelah ini ia harus bekerja lagi di minimarket dekat rumahnya, lalu ia berjalan untuk sampai ke halte bus tak lama bus pun datang dan langsung saja wonwoo masuk, hari sudah mulai larut berganti dengan bias cahaya sore yang begitu indah, wonwoo terhanyut kedalam langit sore yang indah itu memancarkan cahaya oranye dan ada sedikit ungu membuat cantik dilihat.
Wonwoo sampai di sebuah gang rumahnya, ia harus mengganti bajunya dahulu karena akan bekerja di minimarket di dekat rumahnya itu, lalu ia berjalan digang yang remang remang, gang nya tidak terlalu kecil tapi muat untuk dua motor.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote,comment&follow
KAMU SEDANG MEMBACA
my favorite secretary (Meanie/Minwon)
عاطفيةMengisahkan tentang kehidupan seorang jeon wonwoo yang begitu terpuruk, keluarga yang miskin dan ayah yang tak bertanggung jawab juga ibu yang sakit sakitan dan adik adiknya yang sering terkena pukul ayahnya yang jahat, tiba tiba dipertemukan dengan...