Sudah satu minggu ini wonwoo kebingungan mencari uang untuk tambahan berobat ibunya minggu lalu saat wonwoo sudah pulih dari sakitnya ia segera mengecek keadaan ibunya dan mengijinkan dokter untuk menscan kepala ibunya ternyata ada bagian kepala yang cedera namun jika di operasi akan mengalami kegagalan pada bagian yang lainnya jadi ibunya hanya bisa diobati secara rutin dan terapi agar sakit kepalanya tidak begitu kentara dan juga harus rutin untuk check up setiap bulannya hanya saja yang membuat wonwoo saat ini kebingungan adalah biaya untuk obat serta terapi yang cukup mahal juga biaya rumah sakit ibunya yang sampai sekarang masih di rawat.
Keadaan ibu wonwoo memang seiring berjalan lebih baik selang yang ada ditubuh ibunya satu persatu telah di lepas membuktikan bahwa ibunya semakin pulih kesehatannya tetapi kejang yang dokter bilang akan selalu ada secara tiba tiba itulah yang membuat ibunya masih harus dirawat juga ibunya masih lemah untuk melakukan kegiatan semacam duduk atau sekedar menggerakan tangannya.
Mingyu selama seminggu ini tidak pernah terlihat batang hidungnya lagi bahkan saat wonwoo pulih pun mingyu tak kunjung datang sebenarnya wonwoo malu karena biaya untuk perawatan dirinya di bayar oleh mingyu membuat beban pada wonwoo semakin banyak walau mingyu ikhlas membayar tetap saja wonwoo tidak enak hati wonwoo juga sedang mencari keberadaan mingyu setidaknya ia harus berterimakasih padanya.
"Hyung akan pergi sekarang??" Kata jungkook kepada wonwoo yang sudah siap dengan jaket tebalnya juga tas dipunggungnya.
"Iya... cepat habiskan sarapan mu" jungkook dan somu memang sedang sarapan buatan wonwoo mereka memang tidak sering menginap di rumah sakit karena harus sekolah biasanya akan datang di siang hari saja selebihnya wonwoo yang mengurus ibunya dirumah sakit sebelum ia pergi bekerja.
Biasanya jungkook serta somi yang akan menunggu ibunya di siang hari hingga sore hari lalu wonwoo akan datang disore hari untuk menjemput adiknya yang harus pulang setelah itu ia harus pergi lagi kerumah sakit menginap disana dan pagi hari sekali ia harus pulang karena mengurus adiknya hari hari wonwoo sangat sibuk ia tidak bisa bergerak santai ia harus serba cepat karena mengejar waktu ia juga kadang hanya tidur dua jam atau kurang namun ia tidak pantang menyerah karena ia tidak mau adiknya juga ibunya kesusahan seperti dirinya.
Ayahnya juga sudah lama tidak pulang setelah kejadian malam itu ayahnya benar benar sudah tidak pernah menampakkan dirinya lagi sebenarnya wonwoo sedikit lega namun ada rasa khawatir walau perilakunya begitu tetap saja itu ayahnya wonwoo takut terjadi hal yang tidak tidak terhadap ayahnya.
Jungkook dan somi sudah menyelesaikan sarapannya lalu mereka keluar rumah untuk segera pergi kesekolah wonwoo juga berjalan beriringan bersama mereka namun mereka harus berpamitan karena jalur yang berbeda.
"Oppa jangan terlalu cape nanti oppa sakit somi pergi dulu ya" lalu somi memeluk kaki wonwoo membuatnya tersenyum dan mengangguk.
"Heii adik oppa yang paling cantik ingat belajar yang benar agar kita bisa tinggal disana" wonwoo menunjuk sebuah apartemen mewah yang berada dikawasan dekat rumahnya karena somi yang selalu bilang kapan ia bisa tinggal disana membuat wonwoo memutar otak untuk menjawab dan terjadilah wonwoo bilang kalau adiknya giat belajar pasti akan tinggal disana karena orang orang disana adalah orang orang yang sukses dan pintar saat disekolah ucapnya membuat somi menjadi semangat untuk belajar.
Sedangkan jungkook malah diam saja memperhatikan interaksi keduanya jujur didalam lubuk hati jungkook ia sangat ingin membantu wonwoo yang kesusahan namun mengapa ia lama sekali untuk lulus jungkook juga murid yang pintar ia juga sering di nasehati oleh wonwoo kalau ia harus giat belajar agar bisa merubah kehidupan ini.
"Kamu tidak mau berpamitan pada hyung kook??" Jungkook tersadar dari lamunannya dan langsung memeluk hyungnya itu.
"Hyung harus sehat agar aku bisa membawa hyung kesana" masih menunjuk apartemen mewah itu wonwoo tersenyum lalu jungkook membawa somi untuk pergi dari sana dan melambaikan tangannya seperti mengucapkan kata perpisahan sementara.
~~~~
"Kim kau benar benar bahkan hari ini kau lebih telat dari biasanya ada apa denganmu kawan??" Dokyeom merasa jika mingyu terus begini banyak klien yang akan terus komplein karena terus menerus mengundur jadwal pertemuan.
Mingyu hanya terdiam karena ia baru saja bangun juga baju yang ia pakai benar benar baju kemarin ia hanya merapihkannya bahkan ia tidak pulang dan mandi dahulu ia hanya menggunakan pomed untuk rambutnya juga parfum yang ada didalam mobilnya walau begitu mingyu tetap tampan.
Mingyu tidak menjawab pertanyaan dokyeom ia langsung saja duduk dan membuka laptopnya untuk melihat pekerjaannya, dokyeom yang kesal langsung saja memasuki ruangan mingyu dan menghampiri nya.
"Yak!! Kau membuat perusahaan mu terkena masalah bahkan persentase perusahaanmu menurun kim"
"Ck... tapi aku tetap masih di nomor dua dunia kan?!"
"Tapi jika kau terus begini pasti akan terus menurun dan kau akan terkena masalah"
Mingyu hanya diam saja tidak menanggapi ucapan dokyeom sebenarnya ia juga sedikit khawatir tapi bagaimana lagi akhir akhir ini ia sulit tidur dan juga ia sering ke club untuk menenangkan pikiran karena pekerjaan yang begitu banyak dan pertemuan pertemuan yang membuatnya begitu muak.
Ia juga semakin sering melakukan itu dengan banyak wanita sepertinya mingyu sedang mengalami stress alasannya memang hanya karena pekerjaan juga ibuny yang selalu mendesaknya untuk menikah.
Terkadang mingyu juga akan menginap di kantornya hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk kadang dokyeom merasa khawatir padanya karena memang tidak ada yang mengurus mingyu selama ini mingyu sulit untuk percaya pada orang oleh karena itu ia tidak pernah ada asissten atau sekedar seorang pembantu untuk memasakkan sarapan atau membangunkannya.
"Bagaimana jika kau cari saja sekertaris pribadi agar setidaknya ada yang mengingatkan mu untuk segala hal agar kau tidak seperti ini aku yakin jika terus menerus kau akan kehilangan peringkat itu"
"Kau tahu bahkan kau lupa untuk tidur kau lupa makan dan kau terkadang lupa untuk mengeluarkan sprema ketempatnya kau tahu tanpa pengaman lebih nikmat daripada kondom sialan itu" mingyu yang terkejut mendengar kata kata dokyeom langsung melempar pulpen mahalnya tepat dijidatnya.
"Yak sialan aku hanya memberikan ide dan pendapat saja siapa tahu kau mau mencari aku ada sih orangnya"
"Siapa?" Mingyu sedikit menegakkan tubuhnya karena ia juga sedikit penasaran jika memang ada tak apa ia akan mencobanya karena sepertinya setelah mendengar penuturan dari dokyeom membuatnya berpikir jika ia memang membutuhkan sekertaris pribadi.
Banyak para klien serta kolega kolega juga yang selalu menawarkan orang untuk menjadi sekertaris pribadi dan para kolega nya pun hampir memiliki sekertaris pribadi itu mereka bilang jika ada sekertaris pasti semuanya mudah karena lebih sering menyiapkan segala kebutuhannya daripada mereka harus mengikat pernikahan terlebih dahulu biasanya para koleganya selalu menggunakan sek pribadi.
"Ada nanti aku akan kirimkan datanya, semoga kau suka ia sedang butuh sekali uang jadi aku harap kau terima dia karena aku rasa dia cukup bagus untuk sekedar mengurusi mu"
Lalu dokyeom keluar dari ruangan mingyu dan mingyu hanya terdiam sambil melamun tak lama dokyeom mengetuk pintunya kembali dan berbicara jika ia akan ada klien untuk menemuinya.
"Maaf tuan sebentar lagi mr.jeon akan datang kesini untuk membahas tentang design interior yang mr.jeon inginkan"
"Baik siapkan segalanya" mereka kembali berbicara formal karena waktu bekerja sudah dimulai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote,comment&follow
KAMU SEDANG MEMBACA
my favorite secretary (Meanie/Minwon)
RomanceMengisahkan tentang kehidupan seorang jeon wonwoo yang begitu terpuruk, keluarga yang miskin dan ayah yang tak bertanggung jawab juga ibu yang sakit sakitan dan adik adiknya yang sering terkena pukul ayahnya yang jahat, tiba tiba dipertemukan dengan...