15.

178 17 0
                                    

Wonwoo sudah sampai dirumah mingyu namun wonwoo belum masuk ia masih terdiam di gerbang sana walau mingyu sudah mengetahui wonwoo sudah datang ia masih belum membukakan gerbang untuknya karena dilayar monitor nya ia melihat wonwoo yang menangis sesenggukan ia tahu karena badan wonwoo yang turun naik layaknya orang menangis sesenggukan jadi ia memberikan waktu untuk wonwoo menyiapkan dirinya.

Sudah beberapa menit yang lalu dan sepertinya wonwoo sudah menyelesaikan tangisnya ia juga sepertinya sudah mencari cara untuk membuka gerbang tersebut, terdengar suara memanggil mingyu didalam rumah karena wonwoo yang memanggilnya melalui microfon yang ada di dekat gerbangnya.

"Mingyu-ssi apa kau mendengarku?? Aku sudah datang"
"Mingyu-ssi??"
"Aishh bagaimana aku bisa membuka gerbang ini"
"Apa mingyu tertidur,ahh ottoke"

Mingyu yang mendengar hanya tersenyum menurutnya wonwoo lucu langsung saja ia menekan tombol di sebelah layar monitor yang menampakkan wonwoo, gerbang pun terbuka langsung saja wonwoo masuk.

"Aku pikir dia sudah tidur" ucap wonwoo dalam hatinya.

Saat sampai pintu yang menjulang tinggi pintu tersebut langsung terbuka dan wonwoo mulai memasuki rumah mingyu ia juga langsung mencari keberadaan mingyu.

"Mingyu-ssi??" Namun belum ada jawaban sama sekali disini juga begitu sepi tak ada satupun orang.

"Mingyu-ssi kau dimana??" Wonwoo hanya diam saja berdiri didekat pintu ia tidak berani mencari kesan kemari bukan karena takut namun kesannya itu tidak sopan lagipula wonwoo hanya orang lain yang baru dikenal oleh mingyu.

"Wonwoo-ssi" disana ditangga yang mewah itu turun seorang kim mingyu dengan piyama tidurnya berwarna hitam dan rambut yang masih basah sepertinya ia baru saja mandi.

Mingyu berjalan menghampiri wonwoo dan membawa wonwoo kesebuah ruangan sepertinya ruang keluarga karena ada tv dan sofa disana.

"Duduklah" wonwoo pun duduk di sofa itu sedangkan mingyu duduk disofa yang single.

"Mingyu-ssi bolehkah langsung ke intinya saja??"

Mingyu mengerutkam dahinya seperti heran akan pertanyaan wonwoo.

"A-ku aku....- Huh" wonwoo membuang napasnya agar tidak gugup.

"Aku setuju dengan pekerjaan yang kau tawarkan juga semua syarat yang kau inginkan aku setuju, namun tolong.... tolong tepati janjimu untuk membayarku saat aku mulai menandatangani kontraknya"

Mingyu hanya diam saja lalu wonwoo mengeluarkan surat serta materai dan pulpen langsung saja ia membubuhkan tanda tanganya disana.

Lalu wonwoo memberikan surat tersebut kepada mingyu dan diterima oleh mingyu, wonwoo berpikir jika ia sudah tidak bisa kemana mana lagi ia sudah benar benar terjebak didunia kim mingyu.

Lalu mingyu menekan tombol merah yang ada disebelah pinggir kursi yang ia duduki.

"Aku sudah mentransfer uang itu padamu juga sudah mentransfer ke rumah sakit, nanti kau bisa bertemu dengan adik dan ibu mu untuk segera pamit lalu adik dan ibu mu akan dipindahkan ke rumah sakit yang lebih menjamin adikmu juga akan dibawa ke apartemen yang lebih baik oleh orang suruhanku"

"Jadi sekarang kau boleh pergi bersama mereka" wonwoo menoleh pada orang orang seperti bodyguard yang datang dari pintu utama.

Wonwoo hanya mengangguk lalu membukukkan badanya mereka pun ikut membungkuk dan wonwoo segera pergi dari sana.

Dimobil wonwoo hanya diam saja didepannya ada kedua orang suruhan mingyu, saat sampai rumah sakit ia melihat somi yang tertidur dipelukan jungkook serta jungkook yang hanya terdiam melamun.

"Jungkook-ah" jungkook menoleh dan melihat wonwoo yang sedikit berlari menghampiri jungkook.

"Hyung..." jungkook tersenyum wonwoo pun dan somi mulai terbangun karena pergerakan jungkook yang memgusiknya.

"Oppa" wonwoo langsunh memeluk kedua adiknya, pelukan itu terasa sangat erat seperti ia yang benar benar akan merindukan mereka entah kenapa air mata wonwoo jatuh namun ia segera menghapusnya agar tidak terlihat oleh kedua adiknya.

"Hyung waeyo??"

"Anii, jungkook dengarkan hyung oke hyung akan pergi bekerja diluar negeri hyung harus bekerja disana agar bisa membiayai kebutuhan eomma, dan dengarkan hyung kalian akan dibawa oleh teman hyung untuk tinggal di apartemen yang hyung beli, eomma juga akan dipindahkan kerumah sakit yang lebih layak"

"Kau harus sekolah yang benar, hyung akan selalu mengirimkan uang padamu nanti akan ada orang yang mengurusi keperluanmu, dengarkan hyung ijinkan hyung sekali ini saja membuat kalian bahagia"

"Andwae jangan pergi hyung jangan aku tak mau hyung pergi!" Jungkook menangis membuat somi pun ikut menangis padahal ia tak tahu apa yang terjadi.

"Dengarkan hyung jungkook ini demi kebaikan kita semua, hyung akan pergi bekerja dengan mingyu hyung, kau tabu dia kan??"

"Mingyu hyung??"

"Iya kau kenal kan dia baik kan??" Jungkook mengangguk namun ia tetap menangis ia tak rela hyungnya pergi.

"Nanti hyung janji akan selalu menghubungimu oke??"

"Jungkook hyung mohon jagalah keluarga kita, hyung melakukan ini demi kalian semua hyung sayang pada kalian semua, hyung tidak mau pergi namun hyung tetap harus pergi kook-ah jadi tolong mudahkan hyung izinkan hyung" jungkook masih tidak rela ia terus menangis lalu wonwoo memeluk kedua adiknya.

"Jika kalian sukses hyung akan berhenti melakukan pekerjaan ini, maka kalian harus sukses agar hyung bisa kembali dan pulang kepelukan kalian" jungkook terdiam namun tetap sesenggukan jungkook mulai berpikir ya dia harus sukses agar ia bisa membuat hyungnya tak menderita dirinya harus segera lulus agar bisa menggantikan hyungnya yang bekerja demi dirinya.

Lalu jungkook melepaskan pelukannya dan segera mengambil sesuatu di tasnya, wonwoo masih memeluk somi yang tertidur karena menangis.

"Ini pakai ini" jungkook memakaikan wonwoo gelang yang ia beli dari hasilnya menabung selama ini.

Wonwoo tersenyum saat jungkook memakaikan gelang tersebut, lalu jungkook mencium tangan wonwoo membuat wonwoo semakin ingin menangis namun ia tahan taklama dari situ dua pria dengan jas rapih datang menghampiri mereka.

"Tuan wonwoo, anda sudah diperintahkan untuk segera pergi" wonwoo sudah hafal itu pasti perintah mingyu lalu wonwoo segera memberikan somi pada jungkook dan ia segera masuk kedalam ruangan ibunya.

Wonwoo menghampiri ibunya yang masih terbaring lemah ia menggengam tangan ibunya lalu menciuminya ia sudah tidak bisa menahan tangisnya langsung saja air mata membanjiri wajahnya ia menangis walau tak terdengar oleh siapapun.

Jungkook yang melihat itu merasa hatinya begitu nyeri ia menyalahkan ayahnya semua ini sebab ayahnya namun jungkook hanya bertekad dalam hatinya jika ia harus menjadi pria yang sukses agar hyungnya tidak menderita lagi.

"Eomma aku janji aku akan kembali untuk kalian, aku melakukan ini demi kalian, eomma aku mohon untuk segera pulih aku mohon eomma orang terkuat yang wonu kenal, eomma tolong mudahkan segalanya" wonwoo masih terisak namun ia ingat jika sudah tidak ada waktu ia takut jika terlalu lama mingyu akan marah.

Lalu ia berdiri dan mengambil tasnya yang berisi pakaiannya juga segala kebutuhannya, ia keluar dari ruangan tersebut namun sebelum keluar ia mencium dahi ibunya dulu.

"Kook-ah kau masuklah somi cukup berat untuk kau gendong terus" jungkook menurut pada wonwoo.

"Kook nanti jika ada orang orang berjas datang kemari kau tidak usah takut oke?? Itu semua teman hyung"

"Hyung pergi ya kook, sampai jumpa saranghae" jungkook hanya mengangguk dan diam ditempat melihat kepergian wonwoo dengan dua orang pria berjas itu.

~~~~

Didalam mobil wonwoo hanya diam saja besok ia sudah tidak akan bertemu adik maupun ibunya ia juga sudah tidak akan mengurusi semua keperluan adiknya, jujur banyak kekhawatiran yang wonwoo rasakan ia takut jika mingyu tidak menepati janjinya ia takut jika adiknya malah terlantar dan ibunya tidak ditempatkan dengan rumah sakit yang terbaik.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote,comment&follow

my favorite secretary (Meanie/Minwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang