3.

248 20 0
                                    

Wonwoo terbangun dari tidurnya, hari sudah sore ia kemarin malam tertidur di kamar mandi saat keluar dari kamar mandi ia tidak menemukan ayahnya, lalu wonwoo masuk ke kamarnya dan akan mengganti bajunya namun ia merasa jika kepalanya begitu pusing ia pun duduk di atas kasurnya dan lambat laun kesadarannya hilang. Wonwoo baru saja sadar pagi ini lebih tepatnya dari pingsannya bukan tidurnya, wonwoo melihat jam di dinding sudah menunjukan pukul enam pagi, ia pun bangkit sebenarnya kepalanya masih terasa berat tapi ia ingat jika ibunya dan adiknya ada dirumah sakit, namun sebelum itu wonwoo membersihkan diri terlebih dahulu, setelah mandi ia melihat sekujur tubuhnya dikaca kamarnya dengan bertelanjang melihay banyak bekas memar lama juga memera yang baru disana, wonwoo sedih tapi ia selalu menahannya segera ia memakai bajunya dan menelpon ibunya untuk menanyakam keberadaannya saat ini.

"Hallo ibu? Apa ibu dan jungkook serta somi sudah di rumah sakit? Dimana tempatnya aku akan menyusul"

"Hallo wonu iya ibu sudah sampai tadi malam, di rumah sakit xxxx"

"Baiklah tunggu aku kesana"

"Nee.."

~~~~~

Mereka akhirnya sampai disebuah rumah sakit terdekat dan jungkook segera dibawa oleh suster serta dokter, pendarahan yang dialami jungkook tidak begitu parah hanya saja itu harus di jahit karena ada sobekan di dahi serta dikepala bagian atasnya namun tidak sampai begitu dalam jadi itu hanya sobek biasa, ibunya menunggu jungkook diluar kamar ugd dan joshua serta deokyeom masih ada disana, namun mereka harus segera pamit dan pulang karena deokyeom memiliki jadwal pagi hari untuk pekerjaannya.

"Nyonya aku harus pamit, karena suamiku memiliki pekerjaan besok"

"Ahh begitu, kalau begitu boleh aku meminta nomor mu agar nanti anak ku mengganti uang bensin dan uang untuk membersihkan mobil mu karena tadi darah jungkook yang bercucuran terkena mobilmu"

"Tidak usah nyonya, lagipula aku dan suamiku ikhlas menolong kalian"

"Tidak tidak, aku tidak enak jika kalian begitu kebaikan harus dibalas dengan kebaikan bukan?"joshua yang mendengar itu terpkasa memberikan kartu namanya kepada nyonya tersebut.

"Baiklah jika nyonya memaksa, ini adalah kartu namaku"

"Terimakasih untuk tumpangannya dan juga maaf telah merpotkan kalian dimalam hari seperti ini, semoga tuhan memberkati kalian"

"Iya sama sama nyonya, semoga anakmu cepat sembuh dan juga kami sama sekali tidak kerepotan, baiklah kalau begitu kami pergi dulu, selamat malam"

"Selamat malam terimakasih sekali lagi untuk kebaikan kalian"
Joshua hanya tersenyum dan mengangguk diikuti oleh deokyeom.

~~~~

Wonwoo sudah siap akan pergi kerumah sakit ia juga sudah mengecek uangnya di handphone nya melalui aplikasi bank, lalu ia segera pergi dan berharap semoga saja luka jungkook tidak parah jadi uangnya cukup untuk membayar tagihannya.

Saat sedang di halte bus wonwoo melihat anak kecil sedang menangis, ia melihat tidak ada satupun orang tua didekat anak itu, wonwoo berfikir anak itu mungkin saja hilang lalu segera ia menghampirinya.

"Annyeong?? Kau kenapa menangis ?" Anak kecil itu melihat wonwoo tapi ia tidak menjawab.

"Tenang saja aku tidak akan jahat kepadamu kok" ucap wonwoo meyakinkan anak itu, lalu anak itu pun mengusap air mata yang ada di pipinya.

"Aku hiks.. kehilangan eomma dan samchon ku hiks.... hiks..."

"Ahh begitu gwaenchana kemari mari kita cari eomma mu dan samchon mu itu, tadi kau dari mana??" Wonwoo menggengam tangan anak kecil itu lalu berjalan perlahan untuk mencari mereka.

"Tadi aku pergi untuk mencoba baju yang eomma ku pesan tapi saat sampai aku disuruh duduk disofa dekat jendela lalu aku melihat ada balon ungu terbang dan banyak anak mengikuti balon itu aku ingin ikut dengan mereka semua namun saat mereka semakin menjauh aku tersadar jika aku sudah berlari sangat jauh dan saat aku mencoba kembali ke butik itu aku lupa tempatnya dan tersesat disini... hueeee aku ingin bertemu eomma" wonwoo panik saat anak itu menangis terlalu kencang

"baiklah baik jangan menangis ayo kita cari butik itu kau harus mengingat kau tadi berlari sampai mana?"

"Tadi.... aku berlari kesana dan muncul di tempat ini" anak itu menunjuk belokan didekat toko kue .

"Baiklah ayo" wonwoo berjalan dengan menggandeng tangan anak tersebut, saat sudah sampai di tempat pertokoan baju baju branded wonwoo menanyakan lagi pada anak tersebut. "Disini banyak sekali butik pasti salah satu butik yang kau kunjungi ada disini" mereka masih menyusuri trotoar dan terus melihat lihat butik butik disana. "Eomma!!! Eomma" tak lama anak itu melambaikan tangannya pada wanita yang juga terlihat sedang mencari anaknya ini. Wanita tersebut menoleh dan langsung berlari menghampiri wonwoo juga anak laki laki itu, saat sudah sampai wanita itu memeluk anaknya.

"Kwan-ah kau dari mana saja, eomma mencarimu eomma begitu khawatir jika appa tahu ini pasti dia sudah marah, kau darimana hah?"

"Maafkan aku eomma tadi aku mengikuti anak anak yang berlari melihat balon ungu yang banyakkk sekali, tapi saat aku ingin kembali aku lupa dan tersesat lalu aku bertemh dengan ahjussi ini.." seungkwan menunjuk wonwoo yang sudah membantunya menemukan ibunya kembali, ibunya pun membungkuk dan berterimakasih kepada wonwoo.

"Terimakasih- ",  "wonwoo namaku jeon wonwoo"

"Terimakasih wonwoo-ssii sudah menolong anakku"

"Sama sama" ucap wonwoo sambil tersenyum tak lama datang pria dengan tingga yang cukup sama dengan wonwoo, wonwoo berfikir kalau itu pasti samchon dari anak tersebut.

"Hei bocah kau benar benar ya! Aku mencarimua sudah jauh dan sangat lelah, darimana saja kau?!" Ucap pria itu sedikit marah membuat anak tersebut a.k.a seungkwan takut dan langsung melindungi dirinya dibalik tubuh ibunya.

"Sudahlah ji jangan marahi dia, dan berterimakasihlah kepada jeon wonwoo yang sudah menolong seungkwan" jihoon menoleh pada wonwoo dan membungkukan badannya.

"Terimakasih sudah menolong ponakanku wonwoo-ssii"

"Ahh iya sama sama, kalau begitu aku harus pamit untuk pergi, hei kau hati hati jangan jauh lagi dari eomma mu oke" ucap wonwoo kepada seungkwan dan juga sekalian berpamitan dengan kedua orang dewasa itu.

"Wonwoo-ssii kalau tidak keberatan aku ingin meminta kartu namamu agar suatu saat aku bisa menghubungimu untuk membalas kebaikan mu ini"

"Ahh kartu nama, mmm tapi maaf aku tidak memilikinya"ucap wonwoo malu malu membuat jihoon jadi malu melihat hyungnya yang berbicara so tahu itu.

"Ahh maafkan aku wonwoo-ssii kalau begitu aku minta nomor mu saja, oh iya perkenalkan aku yoon jeonghan dan ini adikku yoon jihoon"maaf ya disini uji nya aku ganti marganya biar samaan sama jeonghan, cmiww^ lalu wonwoo mengambil note kecil yang jeonghan berikan kepadanya dan menuliskan nomor telepon nya disitu.

"Ini nomorku, baiklah jeonghan-ssii jihoon-ssii seungkwan-ah aku pergi dulu sampai jumpa" wonwoo pun pergi "wonwoo ahjussi terimakasih sudah menolongku"ucap seungkwan sambil sedikit berteriak dan dibalas oleh senyum wonwoo dan anggukan nya "jangan memanggilku ahjussi aku belum cukup tua" ucap wonwoo berteriak lalu membalikan badannya dan berjalan lagi "termakasih wonwoo hyung saranghae" wonwoo hanya tertawa saja sambil melambaikan tangannya kepada seungkwan. "Bocah lucu" ucap wonwoo sambil bergumam.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote,Comment&Follow

my favorite secretary (Meanie/Minwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang