BAB 15 - Lomba Kemerdekaan

288 25 0
                                    

14 Agustus 2017

Hari Terus berganti, Tak Terasa sudah memasuki bulan Agustus. Dan semakin dekat dengan hari raya kemerdekaan republik Indonesia.

Untuk merayakan hari tersebut, pihak sekolah kami mengadakan lomba-lomba menarik seperti lomba futsal antar kelas, lomba yel-yel, makan kerupuk, tarik tambang, dan lain sebagainya.

Perlombaan tersebut akan dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut dari tanggal 14 sampai 16, dan tanggal 17 adalah upacara sekaligus pembagian hadiah. Dan selama itu pula kegiatan pembelajaran ditiadakan.

Aku sudah pensiun dari kepengurusan OSIS. Jadi tahun kali ini semua yang mengatur kegiatan adalah para pengurus OSIS yang baru. Sedih sih sebenarnya, tapi yah mau gimana lagi. Udah tua jadi harus diganti dengan yang lebih muda.

Dan untuk perlombaan tahun ini, aku juga menjadi perwakilan kelas mengikuti lomba makan kerupuk.

Hari ini aku bersiap-siap untuk mengikuti lomba makan kerupuk yang akan dilaksanakan beberapa jam lagi. Jadi aku masih banyak waktu untuk berlatih, bahkan sangking niatnya aku tidak sarapan dari rumah. Purna dan Ayus yang merupakan sahabat ku dikelas tak henti-hentinya memberikan semangat padaku, serta merasa sok tau dan ngasih trik-trik supaya bisa menang. Aku nyampe pusing sendiri mendengar ocehan mereka berdua.

Ketika mereka berdua asik mengoceh disampingku, tiba-tiba ada seseorang lelaki yang masuk ke kelas ku, Menggunakan pakaian futsal lengkap dari atas sampai bawah.

Ketika melihat nya menggunakan pakaian seperti itu, jujur kuakui aku pangling dan dia sangat ganteng banget.

"Kak...." Sapanya padaku.

"Astaghfirullah, Ganteng banget..." Ucapku tak sengaja.

untungnya aku mengucapkan kalimat tersebut dengan suara yang pelan, jadi dia tak mendengarnya. Tapi tidak dengan purna dan Ayus, mereka mendengarnya dengan jelas lalu tertawa cekikikan disampingku.

"Apa kak..." Tanyanya, yang tak mendengar perkataan ku barusan.

"Oh... Itu, Adek ikut lomba futsal yah?" Jawabku yang mulai salting gak jelas, gara-gara salah ngomong.

"Iya kak, ini bentar lagi main" balasnya.

"Oalah... Terus kesini ngapain, entar telat loh"

"Saya gak mau main... Kalau kakak gak nonton" ucapnya.

"Ah... Kiyut..." Teriak Ayus dan purna secara bersamaan, ketika mendengar ucapan akmal.

"Kalau aku gak mau nonton... Gimana" aku mulai menggodanya.

"Gak usah sok jual mahal deh..." Ayus dan purna, langsung mendorongku sesuka hati mereka.

Ketika mereka mendorongku dengan sangat keras, aku terhentak dan hampir jatuh kelantai. Ketika melihat hal tersebut, akmal langsung dengan sigap menahan badanku agar tidak jatuh. Pokoknya adegan ini persis seperti yang ada di film-film. Cuma bedanya ini cowo sama cowo bukan sama cewek.

Mata kami pun saling menatap satu sama lain, kulihat matanya tajam... Jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya, entah apa yang membuatku bisa menjadi seperti ini.

Melihat posisi kita berdua yang seperti ini, Ayus dan purna semakin heboh tak karuan.

"Makasih..." Aku segera melepaskan dekapannya.

"Gimana kak... Mau nonton saya main futsal gak?" Dia kembali mengajakku.

Aku tak menjawab tapi melihat kearah Ayus dan purna, mengisyaratkan kalau aku pengen mereka menemani aku kesana. untungnya mereka langsung peka dan mau menemani aku.

Here's Your Perfect (Bromance)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang