BAB 17 - Liburan OSIS Hari Kedua

238 24 0
                                    

30 September 2017


Adzan subuh kembali membangunkan ku dari tidur lelap ini.

betapa terkejutnya diriku Ketika baru membuka mata yang nampak didepan mataku adalah akmal. Hal Yang membuat aku terkejut adalah karena wajahnya yang sangat dekat dengan wajahku, aku tak mengerti mengapa dia mau tidur bersamaku dilantai.

"Kalian berdua ngapain tidur dilantai, aneh banget..." Tanya Rifki yang baru saja melihat aku terbangun. Dan kuperhatikan dia sudah rapi, kayanya sih mau sholat subuh.

"Darimana aja kalian semalam? Koq bisa pulang-pulang malah mabuk..." Aku bertanya balik menginterogasinya, karena mengingat kejadian semalam.

"Kepo... Bukan urusanmu" dia membantah.

"Yaudah... Entar aku kasih tau ke pembina OSIS biar kalian dihukum"

"Kasih tau aja... Gua gak takut, lagipula kamu gak punya buktikan" dia kembali mengejekku, sembari pergi ke mushola terdekat.

Sebenarnya aku jengkel dan pengen tabok mukanya, tapi aku malas aja memulai perkelahian. Apalagi ini masih subuh, entar yang lain pada bangun lagi.

Beberapa menit kemudian si Harun, datang ke kamar kami. Dia menyuruh kami bergegas untuk mandi dan bersiap diri. Karena pagi ini kita akan ada kunjungan ke islamic center dan beberapa tempat yang lain katanya.

Aku membangunkan akmal dan juga Diki. Kami bergantian untuk mandi dan segera berkumpul dengan teman-teman yang lain. Namun tak lupa kami sarapan terlebih dahulu agar tidak pingsan saat kunjungan nanti.

Ketika berkumpul dengan yang lain, Luna kembali melirikku dengan tatapan tajam seolah-olah ingin merencanakan sesuatu untuk balas dendam atas kejadian tadi malam. Tapi aku tidak memperdulikannya.

Kami berangkat menggunakan bus yang kami pakai  saat berangkat ke sini.

Sesampainya di islamic center, pembina OSIS hanya mengajak kami berkeliling sembari menceritakan sejarahnya. Selanjutnya kami berkunjung ke tepian kota Samarinda, untuk menikmati suasana pagi hari sembari bermain wahana yang ada di sana serta tak lupa untuk berfoto bersama.

Selepas itu kami kembali ke penginapan, karena sore harinya kami akan pindah lokasi Dari Samarinda ke Tenggarong.

Sekitar jam 3 sore kami kembali berkumpul dengan membawa barang-barang lengkap.

Kami kembali naik ke bus, serta tak lupa memasukkan barang kedalam bagasi.

Diperjalanan menuju Tenggarong, aku duduk bersebelahan dengan Diki. Karena dia yang memaksaku untuk duduk disampingnya. Sedangkan akmal duduk tepat didepan ku bersama Harun alias si ketua OSIS.

Bus kembali berangkat, kami meninggalkan kota Samarinda dan menuju ke kota Tenggarong. Kota Samarinda akan menjadi salah satu kenangan terindah di dalam hidupku, karena disini aku bisa merasakan bahwa aku memiliki perasaan yang lain kepada akmal.

Diperjalanan si Diki, tak henti-hentinya menggodaku serta mengajakku untuk ngobrol. Dan aku paham betul dia sengaja melakukan hal tersebut karena ingin membuat akmal marah. Sesekali akmal melirik ke arahku, dengan tatapan yang tidak bisa aku mengerti. Entah apa yang ada dalam pikiran nya, mungkin dia juga tak berani untuk mengutarakannya padaku.

Here's Your Perfect (Bromance)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang