BAB 7 - Tidur Bareng

700 41 1
                                    

Selepas itu, aku menyuruhnya balik sendiri ke aula karena aku juga ingin mandi.

Hari sudah semakin sore, kini saatnya sholat Maghrib, Lalu selepas sholat Maghrib mereka melakukan pengajian sembari menunggu sholat isya.

Dan setelah selesai sholat isya, acara selanjutnya adalah makan malam bersama. Jadi sebelumnya para senior yang perempuan sudah menyiapkan semuanya di aula.

Setelah semuanya kembali ke aula, mereka diminta untuk duduk membuat lingkaran, setelah itu barulah makanan dibagikan kepada mereka satu persatu.

Mereka melahap makanan tersebut dengan sangat lahap, mungkin karena lelah seharian melakukan kegiatan.

Setelah selesai makan bersama, mereka diperintahkan untuk membersihkan sampah dan sisa makanan yang berserakan.

Kini semua sudah terlihat bersih, semua calon pengurus OSIS dipersilahkan untuk istirahat dan tidur.

"Kak...kak aku sakit perut" tiba-tiba seseorang mendatangi ku. Yang tidak lain tidak bukan masih orang yang sama, adek kelas yang selalu saja menyusahkan ku.

"Oh yaudah, biar saya antarkan ke toilet" ajakku, lalu menemaninya serta menunjukkan arah.

"Jangan lama-lama yah..."ucapku padanya, ketika kami sudah berada tepat didepan toilet.

"Saya takut sendirian didalam kak, takut ada hantu" balasnya memasang muka memelas.

"Terus kamu mau BAB dimana?" Tanyaku bingung.

" Kakak temani aku didalam yah" ajaknya memaksaku sembari menarik-narik tanganku agar mau menuruti nya.

Aku terdiam sejenak dan bingung harus ngapain, karena aku tau ini bocah kalau gak dituruti pasti akan semakin betingkah tapi anehnya masa iya aku harus masuk kedalam terus ngeliatin dia bab gitu.

Dia masih memaksaku, sampai akhirnya aku mengalah dan masuk kedalam toilet bersamanya.

"Astaghfirullah" teriakku kaget ketika melihat dia melepas celananya didepan ku, aku langsung segera memalingkan wajahku.

Sumpah Ini bocah kenapasih, bar-bar banget dan gak punya urat malu sama sekali.

"Santai ajakali kak" sahutnya sembari segera jongkok ke jamban.

"Pret... Pret...pret..." Suara yang dikeluarkan olehnya.

"Ih bau banget..." Celoteh ku, menutup hidung. Dia tertawa ngakak.

"Gak lucu tau, cepat buruan" marahku padanya,Tapi dia masih tertawa.

"Kak cebokin dong" perintahnya padaku.

Sumpah demi apapun aku gak ngerti lagi sama tingkah laku ini bocah, semakin lama semakin meresahkan.

"Becanda kak... Jangan marah" timpalnya kembali, aku terdiam.

"Slitt..." Dia mencolekkan tangannya ke muka ku.

"Woy bocah gila" teriakku marah.

Dia segera membuka pintu dan berusaha kabur dariku.

Dia berlari akupun mengejarnya, lalu tiba-tiba dia terjatuh karena menginjak sebuah lubang ditaman. Semua pakaian yang dia gunakan kotor bercampur tanah.

Melihat kejadian tersebut akupun langsung tertawa terbahak-bahak.

"Mampus... Makanya jangan kurang ajar sama senior" teriakku mentertawakan nya.

Melihatku tertawa dia tidak merespon apa-apa hanya diam, sembari merasakan sakit.

Melihatnya seperti itu, entah kenapa aku langsung merasa sedih dan sangat bersalah karena mentertawakan nya.

Here's Your Perfect (Bromance)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang