End

716 31 3
                                    

Keesokan harinya, mereka mengajak ku untuk berziarah ke makam Akmal.
Kami berangkat pagi-pagi kesana, dan Diki sebenarnya hari ini dia masuk sekolah tapi dia memilih izin untuk menemani aku kesana.

Sesampainya di sana, badanku ku kembali lemas melihat makam Akmal yang masih baru dengan ditaburi bunga diatas makamnya.

Aku berusaha ikhlas dan tegar, karena aku sudah berjanji tidak akan menangis ketika berada disini.

Kami duduk disamping makam dengan dilapisi kardus bekas yang sudah kami bawa dari rumah.

Kukirimkan doa padanya, kubacakan Yasin agar dia tenang di alam kubur dan bisa ditempatkan di sisi yang terbaik.

"Dek akmal... Terimakasih sudah mengajarkan banyak hal kepada saya, karena Adek saya bisa merasakan indahnya masa SMA, walaupun hanya sebentar tapi itu sangat berarti bagi saya... Kenangan bersamamu akan selalu ku kenang sampai akhir hidupku... Semoga Adek bahagia disana," ucapku sembari menaburkan bunga dan air keatas makamnya.

Selepas itu aku, Diki, Ayus dan Purna saling menguatkan satu sama lain dan berjanji akan bersahabat selamanya serta menjaga satu sama lain sampai akhir.

Ketika hendak meninggalkan makam...

entah ini kenyataan atau hanya halusinasi, aku melihat akmal berdiri tepat di hadapanku serta tersenyum manis kepadaku.

"Kak Dimas... Jaga diri baik-baik yah" itulah yang Akmal ucapkan padaku dengan memancarkan senyuman khas yang selalu aku lihat ketika masih bersamanya.

"Iya dek... Adek juga, jaga diri baik-baik yah... Kalau ada waktu, aku akan selalu berkunjung dan datang untuk mendoakan Adek disini" ucapku membalas senyumnya.

Mendengar aku yang berbicara sendiri, Diki Ayus dan Purna tiba-tiba kebingungan dan merasa heran.

Dan ketika aku hendak naik ke atas motor, Akmal masih saja berdiri disamping makamnya dan melambaikan tangannya memberikan salam perpisahan, akupun membalas lambaian tangannya.

Kamipun pergi meninggalkan makam, aku benar-benar bahagia dan sudah ikhlas melepas kepergian salah satu orang yang paling berarti dalam hidupku.

Selanjutnya aku menjalani kehidupanku layaknya seperti biasanya, aku memutuskan untuk langsung bekerja membantu perekonomian keluarga dan niatnya sih kuliah tahun depan. Sedangkan Ayus dan purna mereka sudah kuliah terlebih dahulu.

Dan untuk Diki, semakin hari dia semakin sibuk karena dia adalah pengurus OSIS.

Sedangkan si Luna, gimana kabarnya sekarang?

Waktu mengalami kecelakaan dia mengalami koma beberapa Minggu, tapi dia sekarang sudah sadar. Dan tentu dia juga sangat kaget mendengar kabar Akmal sudah meninggal, dia sempat depresi sama seperti diriku di awal-awal.

Kalau gak salah dia sekarang juga berkuliah, entah sifatnya sudah berubah atau masih sama seperti dulu. Tapi yang aku tau dia sudah merubah teman-teman nya, si Lisda dan putri sudah tidak pernah berkawan dengan dia.

Selesai sudah cerita yang aku buat, mohon maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan kata-kata. Semoga cerita yang saya buat bisa memberikan inspirasi bagi kalian semua.

Sekian dan terimakasih.

- TAMAT -

Here's Your Perfect (Bromance)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang