BAB 18 - Liburan OSIS Hari Ketiga

243 22 0
                                    

1 Oktober 2017


Hari kembali berganti, hari ini adalah hari terakhir kami liburan dan kami akan pulang kampung pada sore hari.

Di pagi hari ini, kami akan studi tour di museum Mulawarman lalu lanjut ke taman ladaya yang ada di kota Tenggarong. Dan pagi hari ini juga kami check out dari penginapan dan membawa semua barang-barang kami.

Kami berangkat ke museum Mulawarman dan lokasinya lumayan dekat dari tempat penginapan kami. Jadi tidak butuh waktu lama untuk kami tiba disana.

Ketika tiba di sana, kami foto bersama dengan semua anggota OSIS untuk kenang-kenangan. Selepas itu kami berpencar melihat peninggalan-peninggalan yang ada di museum ini.

Satu hal yang menarik perhatian ku adalah, dimuseum ini ada sebuah ruangan bawah tanah. Dan aku sangat penasaran.

Aku mengajak akmal, Rifki, Diki dan beberapa anak OSIS yang lainnya.

Kami berjalan menyusuri sebuah terowongan untuk masuk kedalam ruangan bawah tanah.

Ketika menyusuri terowongan, bisa aku rasakan bulu kuduk ku mulai berdiri. Panas dingin dan rasa takut kian membara, namun rasa penasaran ku mengalahkan segalanya.

Kini kami telah sampai di ruangan tersebut, hawa ruangan disini beda sekali.

Aku benar-benar ketakutan, tanpa kusadari aku menggenggam tangan akmal dengan sangat erat sekali.

"Astaghfirullah..." Aku berteriak karena kaget melihat sebuah patung yang berasa hidup dan melirikku. Dan jujur kala itu aku melihat dengan mata kepala ku sendiri bahwasanya patung tersebut bergerak hidup dan memberikan senyuman kepadaku.

"Kakak kenapa?" Akmal panik dan mulai ketakutan.

Aku yang tidak ingin membuat dia dan yang lain khawatir, berpura-pura tidak terjadi apa-apa agar mereka semua tidak panik.

Tapi karena aku yang masih dalam kaget, terus menunduk kelantai.

Dan lama kelamaan aku sudah tidak tahan menahan rasa takut, akhirnya aku memutuskan untuk berlari dari ruangan tersebut dan kembali keatas.

Melihat aku yang lari ketakutan, teman-teman yang lain pun pada panik lalu mengejar ku serta berlarian keluar dari ruangan bawah tanah tersebut.

"Astaga ka Dimas... Kamu kenapa?" Tanya mereka satu per mulai panik.

"Gak ada apa-apa, aku gak kuat... Aku cuma takut kalau lama-lama disitu entar bisa kesurupan..." Jawabku jujur dengan semua yang terjadi.

Mereka berusaha menenangkan ku, serta memberikan aku minum. Karena aku sudah gak kuat, aku memutuskan tidak melanjutkan studi tour tapi langsung menunggu di dalam bus. Awalnya akmal menawari untuk menamaniku, namun aku tolak karena tak ingin dia menyia-nyiakan kesempatan liburan ini.


Aku bergegas jalan sendiri menuju bus...

Namun ketika aku masuk ke dalam bus, justru ada beberapa orang yang mengganggu penglihatan ku. Siapa lagi kalau bukan Luna and the geng, sedari tadi mereka hanya nongkrong dan bergosip didalam bus. Tau sendiri lah mereka orang yang kaya apa, gak level katanya kalau berkunjung ke tempat sejarah seperti ini.

Here's Your Perfect (Bromance)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang