10

827 125 4
                                    








"Rowoon, papanya belum jemput?"


"Belum, pak guru"


Junkyu sudah beberapa kali menunggu dijemput haruto bersama rowoon-anak kelas 3. Agak sedih melihat anak itu sendirian didekat pos satpam, khawatir juga. Temannya sudah pulang hanya rowoon yang masih menunggu.


"Papa selalu lama gini? Maaf ya"


"Iya, soalnya papa ngurus kerja sama ngurus rowoon"


Junkyu mengusap rambut anak lucu itu, ia tahu dari yeji bahwa papa rowoon adalah single parent sibuk.


"Eh, itu papa!"


Mobil silver mewah berhenti didepan mereka, lelaki tampan dengan setelan rapi keluar. Memberi highfive ke putranya kemudian menunduk sopan, dibalas dengan ramah oleh junkyu.


"Pak guru berkenan sekalian saya antar?"


"A-ah saya sedang menunggu suami, terimakasih"


'Kiranya belum nikah, untung belum kelepasan modus, imut sih'-papa rowoon.


Junkyu pamit saat mobil haruto berhenti dibelakang mobil papa rowoon.











"Why can't I hold you in the street" senandung merdu junkyu meletakkan secangkir kopi untuk haruto yang sibuk dengan laptop didepan tv.


"Makasih" kata suaminya pelan, diam-diam melirik junkyu yang merebahkan diri disofa seberangnya.


"Nggak ada kerjaan?"


"Nggak, kak"


"Bantuin sini"


Dengan senyum mempesonanya junkyu semangat duduk disamping haruto, sampai bahu mereka menempel.


Membacakan laporan dari kantor dan haruto yang mengetik sembari membenarkan.


Keduanya tak sadar jantung masing-masing berdetak lebih kencang. Sesekali junkyu melirik wajah tampan haruto yang sedang fokus.


"Tadi sore itu ayahnya murid kamu?"


"Iya kak"


"Kaya akrab banget"


"Biasa aja kok, kamu cemburu kak?"


"Iya"








.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari Hati • HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang