14

771 121 12
                                    







Junkyu mengerjabkan mata saat kepalanya terasa berat tiba-tiba. Padahal ia baru saja akan makan bekalnya, secara random dia menarik tangan orang lain yang lewat.


"Tolong, kepala saya pusing"


"P-pak junkyu? Anda kenapa?"


"Pusing" lirih junkyu.


Yeji, orang yang ditarik berteriak panik saat junkyu limbung, dengan lembut di sandarkan kepala junkyu ke pinggangnya.


Segera satu ruangan mengerubungi dua guru muda itu.















"Yaampun gue kenapa sih hmm"


Keningnya agak hangat, ia sudah terbaring dikamar dan diselimuti.


Temaram karena lampu tak dinyalakan, terduduk melihat jam dinakas menunjukkan pukul 3 sore. Lama juga ia pingsan sekaligus tidur.


"Kak haruto?"


"Pipis"


Junkyu tersenyum mendengar sahutan suaminya dikamar mandi. Tak lama prianya keluar dengan mengusapkan tangan ke celana kain mahalnya.


"Kebiasaan banget usap-usap ke celana sama baju"


"Comel"


"Kak aku kenapa deh?"


"Kecapek an, sama..."


"Sama?"


"Hamil"


"Oh, hamil...APA?!"


"iya, hamil"


"Datar banget mukamu"


"Ya gimana lagi? Hebohnya udah depan dokter tadi"


"Beneran aku hamil?"


Haruto mengangkat alis saat sang istri panik menyibaki bajunya dan meraba perut.


"Kok nggak gede?"


Gemas sekali, haruto mendekat kemudian memberi cubitan kencang ke pipi.


"Hhsshh, dia baru beberapa hari, sayang"


Junkyu berteriak kecil karena salah tingkah, ia langsung memeluk perut haruto.











.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari Hati • HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang