5

807 124 4
                                    








Wali kelas ribet kemarin akhirnya berbalik meminta maaf ke yeji dan sekolah. Serta memindahkan sang anak ke sekolah lain. Junkyu dan yang lain bersyukur.


Setelah diusut ternyata ayah dari anak nakal itu merupakan klien haruto yang sangat bergantung dengan bantuan perusahaan suami junkyu itu.


Bisa apa haha


Yang buat junkyu agak lesu, ternyata haruto tak seluluh harapannya. Pagi saat sarapan tadi si tampan kembali dingin.


"Padahal kemarin meluk meluk" gumam junkyu


Haruto mempunyai telinga yang tajam, ia memutar mata malas.


"Udah dibilang jangan kepedean"


"Tsun"


"Heh"


"Nggak, aku lagi mikirin asahi. Bukan kakak"















Haruto melepas kacamata lalu merenggangkan tubuh, jeongwoo masuk dan melempar map begitu saja ke meja.


"Yang sopan sama bos"


"Capek gue, junghwan ngambek lagi"


"Junkyu tau junghwan lo bikin ngambek, abis lo"


"Istri lo kan maknya ya wkkwkw"


Haruto tersenyum membayangkan ekspresi marah junkyu, lucu berlipat ganda.


"Gimana bos?"


"Apa? Proyek dipinggir kota tadi?"


"Bukan elah, hubungan lo"


Haruto menatap sekilas sang sekretaris. "Entahlah, belum bisa ngubah sikap gue tapi ya...kemarin gue khawatir banget abisnya junkyu terlalu berani"


"Kalau bukan istri lo pasti kena"


"Makanya"


"Yaudah gue ijin makan siang sama junghwan ya bos, dia ada belanja sama camer dimall sebelah"


"Iya"


Haruto membuka laci mengambil bento dibungkus kain biru, ala-ala jepang buat si tampan terkekeh. Ada notes mengucapkan selamat makan. Baru kali ini haruto dibuatkan bekal, mungkin salah satu usaha sang istri dalam misi meluluhkan hatinya.


"Maaf, junkyu"








.




Dari Hati • HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang