Renjun menatap kosong ruangannya, biasanya Jisung sekertaris nya itu akan membuat keributan, tapi hari ini bocah itu ijin tidak masuk karena ingin melihat ayam bersama keluarga besar nya, sungguh itu adalah alasan yang aneh.
Tapi jika di pikir pikir lagi bukankah keluarga Jisung memang aneh, seperti kemarin ketika Renjun bertemu dengan tuan Park, awalnya Renjun kira tuan Park itu berwibawa nyata nya dia sama seperti anak nya yaitu Jisung. Seperti nya memang benar kalau buah jatuh tidak jauh dari pohon nya, kecuali buah nya diambil kelelawar maka akan jauh dari pohonnya.
"Bos, ini jadwal anda yang telah disusun oleh sekertaris Park" ujar Haechan.
Renjun terdiam, Jisung memang adalah anak yang bertanggung jawab walaupun ngeselin. Tapi jujur Renjun gak terganggu di isengin Jisung malah dia senang karena Jisung hanya mengganggu nya bukan orang lain, itu membuat Renjun sedikit bangga. Perlu diketahui ya, sebenarnya Renjun itu suka sama Jisung, jika Renjun tidak suka sudah pasti Renjun memecat Jisung di hari pertama nya bekerja.
Ah, Renjun jadi rindu dengan Jisung. Ah bagaimana kalau Renjun menyusul Jisung saja, tentunya Renjun tidak akan mengakui bahwa dia merindukan Jisung, bisa bisa Jisung malah mengejek nya habis habisan. Jadi alasan yang di pakai Renjun adalah ia akan pergi melihat ayam.
"Haechan, bisakah kau batalkan hari ini? Dan beri tahu aku dimana letak peternakan ayam terbesar di kota ini?" tanya Renjun.
"Baik bos, dan peternakan terbesar berada di xxxxx"
Renjun mengangguk dan kemudian dia melenggang pergi begitu saja meninggalkan Haechan.
"Ku rasa sebentar lagi, Jisung akan naik pangkat dan pada akhirnya kami semua akan menjadi korban kejahilan nya" Haechan bergumam dengan nada nelangsa.
•••
Renjun berhenti di depan peternakan ayam, dia melihat mobil keluarga Park. Segera saja Renjun masuk, dia sudah tidak sabar bertemu sekertaris nya yang gila itu.
Saat masuk Renjun langsung di suguhi dengan wajah Jisung yang sedang kagum sembari mengajak ayam betina berbicara.
"Hai ayam? Kau sedang apa?" tanya Jisung.
"Pok! Pok! Pok!" jawab sang ayam
Jisung mengangguk-angguk seakan paham dengan perkataan sang ayam, "Hei ayam siapa nama mu? Dan apakah kau tidak lelah menjadi ayam?"
"Pok! Pok! Pok! Pok!"
"Ah nama mu Jaenab ya, okay senang berkenalan dengan mu! Aku Park Jisung" Jisung menjulurkan tangannya ke hadapan sang ayam, namun bukan nya membalas uluran tangan Jisung, sang ayam malah mematuk tangan Jisung.
"Au! Sakit ayam bodoh, lihat saja kalau ada bos ku disini aku akan meminta nya untuk menggoreng mu" sinis Jisung.
"Pok! Pok! Pok!"
"Kau bertanya apakah bos ku tampan? Ya bos ku memang tampan" tanya Jisung.
"Pok! Pok!"
"Kau ingin berkencan dengan bos ku? Oh tentu boleh nanti aku sampai kan" ujar Jisung asal, karena sebenarnya dia tidak mengerti bahasa ayam.
"Ehem"
Jisung berbalik ke belakang karena mendengar suara deheman dan betapa terkejutnya dia saat melihat wajah Renjun yang menatap nya dengan tatapan malas, Jisung terdiam sejenak, dia membuka mulut nya kemudian menutup nya lagi. Beberapa menit kemudian Jisung tersenyum cerah dan berlari memeluk Renjun.
"Wah, bos datang kesini pasti ingin menikahi ayam betina ini kan?"
"Iya aku ingin menikahi siluman ayam yang sedang berbicara dengan ayam"
"Siapa siluman itu?"
"Entahlah dia sudah pergi, dimana orang tuamu?" tanya Renjun mengalihkan pembicaraan.
"Ah mereka sedang menceritakan dongeng untuk anak anak ayam, jadi aku berada disini untuk mengganggu ayam betina" seru Jisung semangat.
"Kalau begitu maukah kau mengganggu ku?"
"Bukankah selama ini aku mengganggu mu?"
"Maksud ku temani aku melihat ayam ayam ini" jelas Renjun yang ingin menghabiskan waktu dengan Jisung.
"Oke, ayo kita bermain dengan ayam" Jisung menggenggam tangan Renjun dan mulai membawa Renjun pergi ke mana pun yang Jisung mau.
•••
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Secretary : RenJi✓
HumorKisah ini hanya bercerita tentang kesabaran Renjun menghadapi sekertaris nya yang kelewat ajaib dan menyebalkan....