"BOS! Dedek laper, perut nya udah keroncongan minta di isi, kuy makan! Tenang nanti bos yang traktir dedek!" Seru Jisung sembari mendobrak pintu ruangan Renjun.
"Dedek? Siapa Dedek?" Tanya Renjun bingung, karena dirinya merasa tidak ada karyawan bernama Dedek Sutriyono.
"Ih bos mah kudet! Jisung sekarang mau di panggil dedek! Biar imut imut jahanam gituloh!" Ucap Jisung percaya diri, karena dirinya emang imut dari sejak kandungan.
"Jadi saya mesti manggil kamu dedek?"
Jisung mengangguk kemudian berjalan mendekati Renjun yang masih duduk di kursi kebesaran nya, Jisung berbisik kepada Renjun, "Tapi ini khusus panggilan untuk kita berdua saja,hehe~~"
Mendengar ucapan Jisung, Renjun merasa tersanjung, apakah Jisung sudah menganggap dirinya spesial? Sepertinya sih begitu, "Tapi kamu masih panggil saya bos, disini kan semua orang manggil saya dengan sebutan Bos"
"Kalau begitu dedek panggil bos dengan sebutan BoCil"
"Hah? BoCil? Apalagi itu?"
"Bos keCil disingkat BoCil, pintar kan dedek! Dah ah ayo makan! Dedek dah laper, BoCil yang bayar" seru Jisung sembari menarik tangan Renjun yang masih menahan diri untuk tidak mengumpati pemuda manis didepannya ini.
•••
Kini mereka sudah berada didepan kafe dekat dengan kantor, Jisung yang memang tak bisa diam berjalan diiringi meloncat loncat ringan sembari bergumam, "uang dedek aman! BoCil yang bayari~~ ayo kuras uang BoCil~~"
Lagi lagi Renjun mesti bersabar menghadapi manusia random seperti Jisung, "Dedek mau duduk dimana?"
"Mau duduk disitu~~" Jisung menunjuk bangku yang dekat dengan jendela kafe.
Mereka berjalan menuju bangku yang diinginkan oleh Jisung, kemudian seorang pelayan datang memberikan menu kepada mereka.
"Dedek mau makan apa?" Tanya Renjun.
"Karena Dedek anak baik, sopan, imut, dan rajin menabung. Dedek bakal pilih makanan paling mahal!" Seru Jisung semangat.
Renjun hanya bisa tersenyum miris, "terserah Dedek, yang penting Dedek senang"
"Hehe, makasih BoCil" seru Jisung sembari memeluk Renjun.
•••
Saat menunggu pesanan, tiba-tiba ada orang yang menghampiri meja mereka, dia adalah Jaemin teman terkaporit Jisung.
"Jisung! Sudah lama tidak jumpa! Apa kabar?" Tanya Jaemin basa basi.
Renjun mengerutkan keningnya menatap pemuda yang menyapa calon pacarnya.
"Wah Jaemin, ayo duduk disini! Kabar Jisung baik kok! Oh iya kenalin, dia Bos nya Jisung! Tampan kan muka Jisung?" Tanya Jisung.
"Hahahaha, tidak berubah ya! Masih saja menggemaskan seperti dulu!" Jaemin mencubit pipi Jisung dengan gemas.
Hal tersebut berhasil membuat Renjun menganga, Jisung nya disentuh orang lain! Tidak bisa dibiarkan!.
"Oh memang sih dari jaman kandungan juga Jisung dah imut! BoCil ayo kenalan sama teman terkaporit nya Dedek!" Seru Jisung.
"Renjun!"
"Jaemin!"
"Eh iya, Dedek permisi dulu ya BoCil! Dedek mau ke toilet sebentar!"
"Kau siapa nya Jisung?" Tanya Renjun menyelidik setelah Jisung pergi tentu nya.
"Kepo"
Renjun langsung menatap tajam Jaemin, sedangkan orang yang di tatap hanya diam tak perduli.
"Aku itu teman nya Jisung, hubungan kami sangat dekat bahkan banyak yang mengira kami pacaran,"
"Sekarang jauhi sekertaris saya!"
"Kan hanya sekertaris sih, bukan pacar jadi ya terserah saya dong!"
"Pokoknya jauhi dedek!"
"Cemburu ya? Mangkanya kalau suka itu ngaku," seru Jaemin kemudian pergi menuju ruangan manajer.
•••
To Be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Secretary : RenJi✓
ЮморKisah ini hanya bercerita tentang kesabaran Renjun menghadapi sekertaris nya yang kelewat ajaib dan menyebalkan....