Permen

2.5K 385 69
                                    

Enaknya kita mulai masukin romansa atau nanti aja kapan kapan?

•••

Renjun Memelototi Jisung yang kini berbelanja dengan uangnya, ingin rasanya Renjun memarahi Jisung namun tidak tega saat melihat Jisung tertawa bahagia melihat dirinya tersiksa.

"Jisung kalau kau ingin beli sesuatu lebih baik bilang, jangan malah mengambil dompet ku diam diam"peringat Renjun, bukan nya dia marah hanya saja Renjun kesal bagaimana jika Jisung mencuri dompet orang lain dan akhirnya Jisung di gebukin massa, kan bisa gawat nanti Jisung yang rupawan menjadi babak belur.

"Tenang saja bos, aku tidak akan mengulangi hal ini sekali lagi"Jisung berjanji sembari memakan camilan yang tadi di belinya

Renjun mengangguk, setidaknya sekertaris nya ini tidak akan mengulangi hal itu lagi, sekarang dia cukup tenang sampai.

"Aku tidak akan mengulangi nya sekali lagi, tapi aku akan melakukannya berulang ulang, wah ide yang bagus"

Renjun yang menyetir kini menghentikan mobilnya kembali, dia akan menceramahi Jisung jika saja Jisung tidak menutup mulut Renjun dengan permen cokelat.

"Bos jangan marah marah, lebih baik makan cokelat ini dan hari menyenangkan akan datang menghampiri tentunya dengan aku sekertaris mu yang paling baik hati ini" Jisung menyuapi Renjun permen cokelat yang di belinya tadi.

Renjun yang berdekatan dengan Jisung tanpa sengaja mencium aroma tubuh Jisung yang memiliki wangi tersendiri.

Ketika Jisung menjauh Renjun berujar "aku suka wangi mu", Renjun berpikir Jisung akan malu saat dia berujar seperti itu namun, nyatanya.

Jisung terdiam beberapa saat lalu membalas pernyataan Renjun "saya memang wangi bos, soalnya saya kan mandi dua kali sehari tidak seperti bos yang seminggu sekali pantas saja bos bau kambing"

Sebaik apapun Jisung, dia tetaplah menyebalkan sepertinya Renjun memang harus memiliki stok kesabaran yang tinggi untuk mendapatkan Jisung.

•••

Renjun dan Jisung telah sampai di tempat meeting yang telah di janjikan namun mereka agak terlambat karena ulah Jisung, disana terlihat seorang pria paruh baya yang sedang menunggu mereka agak lama, karena merasa tidak enak telah membuat klien nya menunggu Renjun pun menunduk meminta maaf. Berbeda dengan Jisung yang langsung duduk tanpa peduli keterlambatan nya.

"Jisung ayo minta maaf"titah Renjun.

Jisung menggeleng lalu menatap orang di depan nya "tidak mau, lagipula dia juga tidak marah!" Jisung menunjuk si pria paruh baya itu.

Renjun buru buru menarik tangan Jisung dan meminta maaf atas nama sekertaris nya ini, sungguh sekertaris nya memang tidak ada akhlak.

"Maafkan sekertaris saya tuan, dia memang agak..."

"Gila"jawab sang pria paruh baya.

" AYAH JISUNG TIDAK GILA TAHU, Jisung hanya kurang waras kan ini karena ayah juga tidak waras"marah Jisung kepada sang pria paruh baya yang tak lain ayah nya.

"Bentar bentar Jisung tuan Park ini adalah ayah mu?" tanya Renjun.

"Iya, bingung ya? Sebenarnya tuan Park ini orang tua pungut ku, buktinya aku tampan ayah ku jelek" Jisung memasang wajah sedih nya.

"Hey tidak ada yang namanya orang tua pungut, yang ada anak pungut seperti mu! Pasti sulit untuk memperkerjakan anak ini kan Renjun?"tanya Tuan Park.

"Iya sangat sulit, dia selalu membuat masalah"

"Sabarlah, Jisung memang seperti itu dia memang menyebalkan, namun sebenarnya dia memang benar benar gila"

"AYAH, AKU AKAN MENGADUKAN MU PADA IBUKU BAHWA KAU SERING MENGGODA JANDA DI RUMAH SEBELAH"

•••

To Be Continued..

My Annoying Secretary : RenJi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang