Akara Kesembilan

367 42 14
                                    

Ternyata, lukanya lebih lebar dan lebih dalam daripada yang kukira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata, lukanya lebih lebar dan lebih dalam daripada yang kukira.
— Anonym

🍒🍒🍒

Satu hal yang pilih Nathan benci adalah weekend. Memang kebanyakan orang akan bahagia apabila menemukan dua hari yang akan menjadi hari free mereka untuk sekedar liburan atau menghabiskan waktu untuk bersantai.

Namun tidak baginya.

Weekend.

Berarti ia harus mengambil pekerjaan lebih dari satu dan job yang kadang double atau melebihi kapasitas tenaganya.

Semuanya demi apa?

Uang.

Demi membayar sekolah dan SPP uang Jivan yang tak mungkin ia dapatkan dari sang Mama.

"Oy oy Bang Nathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oy oy Bang Nathan. Ngelamun aja udahan pagi-pagi. Dicariin Kak Ai ntar kalau nggak jemput sekarang."

Setelah dua hari kemarin ia tak ada kabar, Nathan tau. Aira pasti akan kelabakan mencarinya dan pasti khawatir akan keadaannya. Namun tak ada yang bisa ia lakukan.

Rasanya badannya masih remuk redam mengingat pukulan rotan malam itu tidak main-main. Syukurnya, Tuhan dengan baik hati memberikan cepat kesembuhan pada bagian wajah yang nantinya dapat ia jual sebagai pelayan salah satu restoran.

"Hari libur. Dia nggak mungkin nyariin." jawab Nathan lalu menaruh dua lapis roti dalam kotak bekal yang nantinya akan dibawa Jivan.

"Jangan pulang kemaleman. Kalau habis pulang, langsung ke rumah." ingatnya lagi lalu memasukkan kotak bekal mungil itu ke dalam tas Jivan.

Ya, meskipun kondisi rumah mereka sudah tak dapat didefinisikan. Namun Nathan ingin yang terbaik untuk adiknya. Biaya sekolah bahkan untuk les sekalipun, akan ia cari bagaimanapun caranya.

Yang terpenting bagi Nathan adalah, Jivan sekolah. Setinggi mungkin tanpa merasakan bagaimana susahnya bernapas saat dunia berlaku kejam padamu. Nathan hanya ingin adiknya lulus sarjana, setidaknya.

Akara || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang