Maiden of The Sea

202 13 0
                                    

[Fantasy, mermaid, siren]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Fantasy, mermaid, siren]

Lautan menyimpan seribu misteri. Di antara misteri, menyimpan keajaiban. Sebagian disembunyikan dari penghuni darat, sebagian pula sudah diketahui.

Di antara misteri lautan, berdiri sebuah tempat yang aman bagi penghuni lautan dalam. Mereka menjaga dan memastikan tidak ada penghuni darat yang berani masuk. Mereka disebut penjaga lautan.

Alannis salah satunya. Di hari ulang tahunnya yang keenam belas, dia akhirnya bisa bebas berenang menjelajahi lautan lepas tanpa pengawasan dari orangtuanya. Sudah lama bercita-cita menjaga laut, dia bertekad akan memastikan dunianya senantiasa aman.

Di hari pertamanya berjaga, Alannis ditemani beberapa temannya. Meski berada di lautan dalam, mereka berenang tanpa beban. Dengan siripnya yang ungu gelap, Alannis terus berenang di sisi teman-temannya sambil mengawasi lautan untuk kali pertama.
Sebagai penghuni lautan dalam, tidak banyak yang mau mendekati. Itu sebabnya tempat asal Alannis selalu sepi. Namun, dia tidak memedulikan selama masih berada di sisi teman-temannya.

"Hari ini, aku melihat kapal berlayar." Temannya bercerita. "Mereka mencoba menangkap mermaid."

"Ah, biarkan saja," sahut Alannis. "Salah mereka mencari perhatian terus dengan manusia."

Siren memang tidak sering bercengkerama dengan manusia. Alannis sudah muak dengan para mermaid sejak dia masih kecil. Tidak tahan menyaksikan kaumnya selalu disisihkan dengan "yang cantik" padahal mereka saja tidak mengurusi hidup para mermaid.

"Kalau ada manusia yang jatuh cinta dengan mermaid, pasti terjadi hal yang tidak diinginkan," sahut temannya dengan wajah masam.

"Ya, paling mermaid dungu itu berakhir di restoran ikan." Alannis pun tertawa dan diikuti teman-temannya.
Alannis merasa, kaumnya yang seharusnya tinggal bahagia di laut. Meski tidak secantik mermaid, setidaknya tidak pernah mencampuri urusan makhluk di darat sana. Kenapa juga para mermaid berduyun-duyun hendak ke darat? Ah, harusnya ini jadi berita bagus bagi para siren agar tidak diganggu terus. Perlahan, mungkin kaumnya akan menguasai lautan seperti sedia kala.

"Alannis," panggil temannya. "Kamu lihat itu?"

Alannis mendongak. Di atas sana, terpantul cahaya bulan yang senantiasa menghias lautan. Namun, di laut dalam fenomena ini cukup jarang sehingga sukses membuat Alannis kagum menyaksikannya. Tanpa sadar, bayangan sirip merah muda memantul menyakiti matanya.

"Akh!" Alannis lantas mundur dengan wajah jijik penuh kekesalahan.

"Alannis!" Teman-temannya yang berjumlah empat siren mendekat dan menahan Alannis agar tidak terlempar jauh.

"Beraninya dia merusak pemandangan!" kesal Alannis.
Tepat ketika Alannis mengucapkannya, mermaid itu menjulurkan lidah dan memandangnya hina. Membakar hati Alannis seketika.

"Hei, lihat! Ada kapal!" seru temannya sambil menunjuk ke atas. Dia lalu berbisik kepada ketiga teman lainnya. "Kita tarik dia ke sana, lumayan buat dijadikan ikan bakar."

Alannis terkikik. "Ide bagus, ayo!"

Tanpa ragu, mereka semua berenang cepat ke arah mermaid yang juga terpana menyaksikan kapal berlayar. Dia menyadari kehadiran Alannis dan teman-temannya. "Hei!"

Belum sempat mermaid itu bersuara, Alannis menyambar tubuhnya lalu dengan kuat melempar badan mermaid malang itu ke atas kapal. Mereka semua menertawakan kesialan lawan mereka saat mendengar bunyi benda jatuh di atas kapal. Diam-diam semua mengintip suara dari sana.

"Wah, ada mermaid." Terdengar suara berat dari atas. "Lumayan dijual dengan harga mahal."

Tawa seketika memecah malam, perpaduan antara kru kapal dengan kawanan Alannis sukses membuat mermaid itu menjerit ketakutan.

"Tunggu, jangan!" seru mermaid itu. Namun, naas sebilah pedang telah menusuk jantungnya hingga tewas.

Alannis dan teman-temannya pun langsung meninggalkan tempat dan kembali menjelajahi lautan lepas.

Tamat

Cerita ini merupakan bagian dari antologi "Gramary" yang diterbitkan oleh "Cerita Penulisku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini merupakan bagian dari antologi "Gramary" yang diterbitkan oleh "Cerita Penulisku"


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fantalaqa [Antologi Cerita Fantasi] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang