Makanan Hari Ini (Special Halloween)

79 11 13
                                    

[Slice of life, cat, family]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Slice of life, cat, family]

Aku merentangkan badan, berusaha mengumpulkan kesembilan nyawaku yang berjalan di kala lelap. Hari sudah gelap, biasanya babu akan datang dan menyapa. Mata masih setengah terbuka. Begitu bisa melihat dengan jelas, seisi ruangan masih terlihat sama seperti sedia kala. Hanya diterangi cahaya lampu beserta perabotan rumah yang masih tertata rapi.

Mengeong pelan, memastikan tidak ada siapa pun di rumah ini, atau setidaknya direspons oleh babuku. Nyatanya, semua hening.

Aku lalu melangkah keluar dari tempatku tidur yang berupa keranjang kecil berisi kain menumpuk. Mencari apa saja yang bisa dilakukan selama babuku pergi.

Tidak banyak cerita tentang diriku. Aku hanya makhluk kecil imut yang berbulu kelabu. Kegiatanku hanya makan, tidur, dan sesekali kawin jika berkehendak. Bukan berarti aku hanya hiasan di rumah, aku berguna jika ada tikus, lho. Meski tidak semua bisa ditangkap.

Babu yang kumiliki saat ini sepertinya sibuk. Karena biasanya dia akan pulang membawa daging. Mungkin makanan hari ini lebih susah dicari karena jalanan lebih ramai.

Kenapa jalanan ramai? Karena sekarang ini Halloween.

Perayaan setahun sekali yang menurutku biasa saja. Ketika orang-orang memakai pakaian gembel dan berkeliling komplek sambil menjerit minta sebiji makanan. Memang, babuku juga ikut merayakan, tapi percuma dia membawa pulang banyak permen kalau taringku tidak kuat. Sebagai kucing, aku merasa tidak dihargai.

Sambil menginggat-ingat, berulah aku sadar jika babuku keluar rumah lebih awal. Sepertinya suasana hati tampak berbunga, melihat dia langsung pergi tanpa pamit maupun memeriksa mangkuk makananku bilamana kosong. Padahal biasanya, sebelum pergi, dia akan datang padaku dan menggendong majikannya yang imut ini sambil memberitahu rencananya.

"Hari ini, aku cari makanan yang banyak, ya." Begitulah pesan dari babuku.

Tapi, hari ini tidak ada sama sekali.

Aku hanya diam sambil memandanginya keluar. Sebagai kucing yang baik, harus tetap kalem. Meski dalam hati sedikit kesal karena pelayanannya kurang.

Tapi, sudahlah. Toh, sebentar lagi dia pulang dan aku akan memaafkannya.

Kepergian babuku sudah biasa terjadi, lebih tepatnya hampir setiap hari. Maka aku sebagai majikan, harus menjaga rumah. Baru setelahnya kuhabiskan waktu di tempat tidur. Jangan salah, tidur bukan berarti lengah.

Sebagai kucing yang istimewa dan imut, telingaku berfungsi dengan baik. Saat tidur, masih bisa mendengar bunyi decitan tikus yang sedang bergosip di loteng. Ah, apa gerangan yang mereka bahas?

"Cit, cit, cit!" Decitan yang menyebalkan.

Aku biarkan saja. Mereka barangkali membahas kenapa makanan di sini mulai berkurang. Salah sendiri rakus, yang punya rumah siapa, yang susah siapa.

Fantalaqa [Antologi Cerita Fantasi] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang