Nomagi Academy

82 8 0
                                    

Genre : slice of life - fantasy

Aku menarik napas selagi mencoba membaca kembali apa yang tertulis di depanku. Sudah beberapa menit berlalu dan bukannya berkembang, pikiranku malah semakin kalut ditambah suhu memanas. Berusaha fokus menjadi hal tersulit sekarang ditambah suasana kelas semakin ricuh setelah kepergian guru beberapa detik yang lalu.

Ayo, fokus!

Aku membaca kembali paragraf yang bertuliskan tentang sejarah sekolah yang kutempati saat ini. Ketika aku di ambang kesusahan di bawah gelapnya malam tanpa rembulan ditemani onggokan sampah jalanan, di situlah muncul selembar surat mendarat tepat di depanku. Cukup dengan membaca sebaris kata saja sudah membuat duniaku terasa terang benderang seketika.

Kamu diterima di Nomagi Academy, tempat sihir dan keajaiban berada!

Nomagi Academy terkenal di tempatku sebagai sekolah asrama yang mengajar sihir serta makhluk ajaib dari berbagai belahan dunia. Kamu cukup lahir dari keluarga keturunan penyihir, barulah akan diseleksi oleh salah seorang pengurus sekolah yang biasa menyamar di tengah manusia. Mereka tahu tanpa diberi tahu. Kini, aku diterima sebagai siswi di sana.

"Kudengar sebentar lagi kita akan belajar tentang unicorn!" ujar salah seorang siswa yang berkacamata. Dia berdiri di tengah kerumunan siswa yang penasaran akan kabar terbaru sekolah ini.

Jujur saja, aku juga tertarik mendengar bahasan mereka. Tetapi, tidak satu pun dari anak-anak itu kukenal sehingga aku mengurungkan niat untuk berkumpul. Barangkali setelah cukup berani memperkenalkan diri di depan kelas, barulah aku bisa ikut mengobrol.

"Aku paling suka dengan unicorn," komentar salah satu siswi dengan nada antusias. "Ah, kita belum mengobrol dengan anak lain, nih. Ayo, kita kumpulkan mereka!"

Mataku terbalak. Semoga mereka tidak ...

"Para penghuni kelas, mendekatlah!"

Hanya dengan mendengar suara siswa berkacamata itu, sebagian murid yang sibuk sendiri, termasuk aku, tertarik ke arahnya.

"Tolong!"

Jeritan kami menggema sepanjang ruang kelas selagi kami ditarik oleh sihir si bocah berkacamata itu.

Meski diizinkan masuk ke sekolah sihir, bukan berarti bisa sebebasnya bermain dengan sihir!

Aku terjatuh membelakangi salah satu siswi yang merupakan teman dari si Kacamata tadi. Sungguh memalukan!

Beberapa erangan terdengar dari para murid yang diseret mendekat, padahal bocah itu cukup bicara pelan saja sudah bisa didengar satu kelas.

"Anak baru, ya?" sapa si Kacamata kepadaku.

"Kita semua anak baru," balas si gadis kepadanya. "Ayo, semua! Kita mengobrol soal sihir atau diri kalian!"

Aku lantas duduk dan mengelus pantat.

Mentang-mentang ini sekolah penyihir dia bisa pakai seenaknya. Tetapi, sekarang aku tidak bisa protes karena kedua orang ini langsung mengatur posisi kami semua hingga duduk berjajar layaknya anak kecil yang siap mendengarkan dongeng.

"Nah, perkenalkan diri kalian masing-masing," ujar si Kacamata. "Sebelum guru datang, ada baiknya latihan dulu, 'kan?"

Tidak ada yang menanggapi.

"Nomagi Academy adalah sekolah sihir yang didirikan, tentu saja, untuk anak penyihir seperti kita," kata si gadis. "Aku dan saudara kembarku ini akan membimbing kalian bersekolah di sini, lho. Kalian kalau ada pertanyaan seputar sekolah bisa langsung datang ke kami."

Ah, ternyata begitu.

Ketika aku hendak melontarkan pertanyaan soal sekolah sihir ini, terdengar bunyi langkah kaki dari luar. Beberapa murid langsung bebas dari sihir si Kacamata dan berlari menuju kursi masing-masing. Aku pun begitu, memacu langkah sebelum pintu kelas dibuka dan mengatur napas ketika seorang wanita mengenakan topi panjang hitam muncul dari balik pintu.

"Selamat datang di Nomagi Academy!" sambut wanita itu. "Kalian siap belajar tentang sihir?"

"Siap!" Tentu saja kami semua membalas dengan serentak. Apalagi sekarang atmosfer ruangan berubah menjadi lebih ceria dari sebelumnya.

Wanita itu tersenyum. "Baguslah. Sekarang, kita akan saling memperkenalkan diri. Aku guru wali kelas kalian dan hari ini kita akan belajar tentang unicorn."

Tamat

Cerita ini disertakan dalam lomba cerpen yang diselenggarakan oleh Rasi Publisher pada tahun 2021 yang lalu.

Naskah ini juga menjadi naskah terpilih dalam event tersebut dengan kategori "fantasi."

Berikut penampakan buku antologinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berikut penampakan buku antologinya.

Sampai jumpa di karyaku yang berikutnya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai jumpa di karyaku yang berikutnya!

Fantalaqa [Antologi Cerita Fantasi] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang