—DADDY'S CRIMINAL—
"Hm hmm hm~"
Ups. Jaemin sontak menutup mulutnya.
Sepertinya ia harus kurang-kurangi menikmati penderitaan orang lain begini. Tapi pemandangan seperti ini selalu saja berhasil membuatnya terhibur. Apalagi akan ada pertunjukan favoritnya, yang tak lain adalah melihat perjuangan orang bodoh untuk bertahan hidup.
Tangan kecilnya melambai ke arah Jeno sembari melompat lompat, menyengir puas seolah pria itu dapat melihat apa yang ia lakukan. Jaemin yakin Jeno pasti suka pertunjukan spektakuler ini, ia persembahkan khusus untuk Daddy nya.
Tapi sayang sekali Jeno harus melewatkannya. Thanks to stupid Lucas yang memberi dosis obat bius kebanyakan sampai Jeno belum sadar hingga sekarang, atau mungkin lebih parahnya sampai beberapa jam ke depan.
Kakinya melangkah anggun, mendekati pria yang kini bertukar posisi dengan Jeno. Duduk di kursi yang ia sebut dengan kursi penghakiman, yang nyatanya lebih cocok dipanggil kursi berdarah.
"Hahh Jeno pasti akan mengira kalau aku berkhianat. Semua ini salahmu" ucapnya lesu.
PLAK!!
Pria yang bernama Lee Eric itu terbangun dengan mata melotot setelah Jaemin menamparnya kencang.
"A-apa.. Apa ini? Lepaskan sialan!! Beraninya kau-"
"Sttt, no no no. Dilarang mengumpat. Jeno tidak suka" ucapnya sembari tersenyum tipis.
Pria malang itu berusaha melepaskan alat yang melekat di tubuhnya, namun usahanya sama sekali tidak membuahkan hasil. Ia tidak bisa menggerakan tubuhnya kecuali kedua tangannya.
Pria itu menatap Jaemin dengan tatapan benci. "Kenapa- Apa lagi yang kau mau?! Cepat katakan! Tidak perlu sampai seperti ini! Aku akan menjejalimu dengan uang kalau itu yang kau mau!!"
Benar! Seperti itu! Jaemin suka tatapan itu. Garang, namun pada akhirnya akan mengeluarkan air mata, menatapnya seakan Jaemin akan memberikan secuil belas kasih. "Iya, aku mau. Tapi kalau kau mati, aku bisa mengambil semuanya kan?"
"Bedebah gila!! Memangnya apa yang Jeno berikan?! Apa yang tidak bisa ku berikan? Ambil semuanya kalau perlu!"
Cih, terlalu percaya diri. Jaemin lantas menyunggingkan senyum manis. "Tapi sayangnya kau tak punya semua yang aku inginkan. Bau mu tidak seperti Jeno. Wajahmu memang mirip tapi tidak sama. Jeno tidak membentakku seperti ini. Ah, aku bisa jamin penismu juga tidak sama rasanya seperti punya Jeno"
"Dasar Keparat Gila! Pengkhianat sepertimu tak pantas hidup, Manusia rendahan!" geram Eric, tangannya masih berusaha membuka alat yang mengekang tubuhnya, mencengkram hingga kukunya hampir terlepas.
Lihat, dia seperti binatang kurban yang berusaha melepaskan diri. Jaemin hanya bisa tertawa.
Terserah caci maki apa yang dilontarkan pria itu, kenyataannya ia memang sudah gila. Otaknya memang dipenuhi Jeno akhir-akhir ini.
"Kau tahu, karena daddy bilang aku anak baik, bahkan setelah dimaki pun aku akan berbaik hati melepaskanmu- maksudku.. kau bisa melepaskan diri sendiri. Jadi dengarkan baik-baik cara bermainnya"
"Jangan bercanda Na Jaemin!! Aku bersungguh sungguh dengan penawaranku!"
"Lalu?" Jaemin mengernyit heran. "Kau pikir aku tidak bersungguh sungguh dengan apa yang kukatakan?"
Eric mengepalkan tangannya, mengutuk diri sendiri dalam hati. Ia baru sadar kalau pilihannya salah sedari awal. Seharusnya ia memperhitungkan segala resiko yang mungkin terjadi. Dan kali ini, keberuntungan tidak berpihak padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Criminal [NOMIN] ✅
RomanceWarning 🔞🔞pokoknya, risk on your own. ⚠️Jangan ada yg salpak⚠️ ⚠️ Sadism ⚠️ Harsh word ⚠️ Bxb Jaemin yang niatnya bermain main sebelum membunuh Jeno, malah terjebak dalam permainannya sendiri. Start: 08/08/2021 End: 25/02/2022 #1 nctzen