Daddy's Criminal (END)

13.6K 935 136
                                    

—DADDY'S CRIMINAL—

Tak akan ada yang dapat terbiasa dengan rasa sakit saat ditinggal orang yang ia cintai. Dalam sekejap dunianya seakan runtuh.

Sedari tadi kepalanya tertunduk, memandang wajah sang kekasih yang tertidur tenang. Jaket miliknya tak lagi ia kenakan. Jeno membiarkan lelaki manis itu memakainya karena dia senang sekali memakai pakaian Jeno, ingat?

Matanya sembab. Kini ia telah membunuh 2 orang yang ia sayangi. Untuk bertahan hidup rasanya terlalu hambar. Semua telah ia miliki, lalu apa? Seharusnya Jeno sudah tenang jika bukan suara sang adik yang lewat begitu saja dalam benaknya.

Jika boleh jujur, Jeno tak lagi ingin hidup. Ia takut jika harus hidup dalam bayang-bayang Jaemin dan sang anak. Tapi bagaimana Chenle akan hidup tanpa dirinya?

Asap putih mulai berlomba keluar dari mulutnya senada dengan tubuhnya yang menggigil. Untuk yang terakhir kali, Jeno memeluk erat tubuh ringkih Jaemin sebelum membopongnya ke dalam mobil. Mengantarkan persembahan nyawa yang pemiliknya korbankan untuk ditukar dengan sang adik.

—DADDY'S CRIMINAL—

Tap tap tap

Suara langkah kaki itu terdengar jelas. Satu-satunya suara yang Donghae tunggu di gudang terbengkalai miliknya.

"Kau lama" sapanya. Jeno hanya membalas dengan tatapan kosong. Dasar orang gila. Pikirnya, Jeno akan bergegas membawa mayat kekasihnya dengan semangat sambil berlari dan melompat-lompat?

"Chenle" Tanpa berbasa basi, Jeno menagih janji sang ayah.

Ia tak langsung mendapat jawaban. Donghae membalikkan badan lantas menyalakan korek untuk menikmati rokoknya di udara malam yang dingin itu.

"Cepat katakan! Dimana Chenle?!" Jeno meremat tubuh Jaemin yang ada dalam gendongannya. "Tepati janjimu. Aku telah melakukan apa yang kau inginkan"

"Tidakkah kau ingin hidup tanpa beban?"

"Cukup!" ucapnya tegas, menatap mata sang ayah dengan sorot nyalang. "Aku tidak datang untuk bernegosiasi. Sekali lagi aku tanya, dimana Chenle?"

Pria Lee yang lebih tua itu tersenyum menatap Jeno yang lagaknya siap menerkam. Ia tahu, anak itu tak akan berani. Selamanya ia akan menjadi dalang dengan Jeno sebagai pemeran utama yang menjadi sorotan semua orang.

"Dia ada di belakang" Sekilas Donghae melirik ke arah belakang gudang.

Jeno tak bodoh untuk berlari menghampiri sang adik. Ia mengerti betapa licik ayahnya itu. Matanya memindai sekitar, memastikan tak ada jebakan apapun yang ia tak pernah tahu ayahnya rencanakan.

"Ada apa? Kau tak ingin menemuinya?
Sampai kapan kau akan memeluk mayat itu? Aku tak sabar ingin mencicipinya"

"BAJINGAN!!"

DORR!!

Kepalan tangan yang sempat ia layangkan terhenti sebelum menyentuh pria Lee itu. Tubuh Donghae ambruk, jatuh tersungkur kala timah panas menembus kedua pahanya. Raut wajahnya mengeras dengan mata membelalak.

"AGGHH!! Apa yang-"

"Akting mu lumayan bagus, bocah" Sebuah suara menginterupsi. Dari atas genteng yang berlubang lubang itu, sesosok pria berpakaian serba hitam menampakkan wajahnya. Lalu turun dengan bergelayut pada palang-palang diatas. Menggenggam dual gun berinisial WW.

Sedangkan Donghae yang tengah meringkuk menahan sakit, berseru memanggil para bawahannya dengan lantang. Namun tak ada satupun yang datang. Semuanya sudah lenyap. Menyingkirkan mereka adalah tugas kepala Nakamoto, sebab Winwin ingin melenyapkan orang yang membuat anaknya menderita dengan tangannya sendiri.

Daddy's Criminal [NOMIN] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang