Mas Mantan

19.4K 2.2K 127
                                    

—DADDY'S CRIMINAL—

"Silahkan duduk"

Sang tuan rumah menuntun keduanya duduk di suatu ruangan bernuansa kuning, meninggalkan Mark dan Haechan diluar berdua. Terpampang dua bilah pedang tipis nan panjang, saling menyilang pada satu sisi pembatas ruangan.

"Makan malam akan siap sebentar lagi. Ayah mau panggil bunda dulu o-"

/SRAK/

"UWAAAA!!"

Ketiganya terdiam sejenak, saling lihat lihatan. Winwin muncul di depan pintu persis seperti yang dideskripsikan Jaemin. Mukanya zonk.

"Kalau begini sih, ayah ngerti kenapa kalian kayak dikejer setan tadi"

"Bunda cuci muka dulu deh. Nanti makanannya nangis liat bunda"

Ck, anak dan ayah sama saja. Padahal ia sudah susah payah mengecat mukanya sampai berwarna hitam seluruhnya.

"Bunda tadi dapat ikan banyak. Awas, kalian berdua gak boleh ambil humph!" Winwin merajuk, berbalik menuju kamar mandi. Yuta sih gemas kalau melihat Winwin begitu, gak tahu deh Jaemin sama Jeno gimana.

.

.

Kini makanan telah dihidangkan di atas meja, dengan menu ala ala khas Jepang.

"Ngomong ngomong, berapa umurmu? Kamu kelihatannya masih muda sekali"

"25, om"

"Tuh kan sayang. Kamu belum tua aja udah keriput! Skincare yang aku beliin kemarin gak dipakai pasti"
cibir Winwin, sebab dirinya iri melihat suami tetangganya yang mukanya kinclong. Sedangkan Yuta mau dipakaikan masker saja harus kejar kejaran dulu.

Yuta misuh misuh dalam hati. "Yaa.. Udah tua kok, mau gimana? Tapi tetap ganteng kan? Hihihi"

"Ayuk dimakan, nak Jeno"

Di sela sela kegiatan makan, Yuta sesekali menuangkan sake pada gelas Jeno sebagai tamu.

"Ah, terimakasih" ucap Jeno. Ia jadi teringat kalau Jaemin pernah menawarkannya kopi berisi obat bius. Haruskah ia minum?

"Jangan sungkan"

"Ngomong ngomong, sejak kapan Nana bekerja? Nana belum pernah kasih tau ayah sama bunda nih"

"Umm.." Jaemin mengetuk ngetuk dagu sembari mengingat. "Sejak Nana bilang kalau Nana ada urusan dan gak jadi pulang"

"Nana merepotkan nggak di kantor?"

Kesempatan!

"Nggak, om. Sama sekali tidak merepotkan. Malah saya yang harusnya berterimakasih. Kinerjanya bagus sekali. Ini pasti turunan dari ayahnya"

Mata Yuta berbinar dibuatnya. Pantas saja anak semuda ini menjadi CEO. Tutur kata dan perilakunya sungguh teladan! Sementara Jaemin hampir tersedak mendengar omong kosong itu.

"Yang benar kamu, nak"

Jeno mengangguk cepat. "Iya, om. Karena itu, sebelumnya saya mau minta izin membawa anak Om ikut saya ke Jepang untuk keperluan bertemu client. Nanti saya akan bawakan oleh oleh yang banyak untuk om Yuta dan Tante Winwin"

Jaemin mendelik tajam, tidak menghiraukan ayah dan ibunya yang sedang diiming imingi oleh pria Lee itu. Jeno bahkan belum sama sekali memberitahu ataupun meminta izin darinya.

"Jepang?!"

Seruan Yuta membuat Jeno terkejut. Mungkin ia terlalu cepat meminta izin.

"Nanti ayah akan beritahu anak buah disana untuk menjemput kalian. Pakai saja rumah ayah disana"

Daddy's Criminal [NOMIN] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang