Bunda Sayang Nana

13.1K 1.3K 89
                                    

—DADDY'S CRIMINAL—

—DADDY'S CRIMINAL—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daddy.." Tatap penuh kebencian itu tak lagi berada disana. Sekarang hanya ada seorang lelaki yang menatapnya dengan puppy eyes. "Pet my head, pwease.."

Ah, seketika Jeno merasa bodoh. Untuk apa ia termenung sedari tadi sampai mengabaikan si manis? "Such a bad boy" Jeno tersenyum kecil lalu mengusap kepala lelaki itu.

Angin yang bertiup sepoi-sepoi, bersamaan dengan usapan lembut dari tangan kekar pria disampingnya itu memang tak pernah gagal membuat mata Jaemin memberat.

"Thanks"

"For being such a bad boy?" gumam Jaemin.

Bukannya menjawab, Jeno hanya terkekeh menatap lelaki manis yang setengah terlelap, bersandar di bahunya.

Ia pikir Jaemin akan mendiamkannya seharian karena memang dari awal, lelaki itu tak pernah setuju untuk mengaku secepat ini pada orang tuanya. Ternyata kabur sejenak adalah pilihan yang tepat. Dan mereka berakhir di sebuah padang bunga yang entah bagaimana Jeno bisa tahu keberadaannya, letaknya cukup jauh dan agak terpencil.

"For saving me. And for not killing your mother"

Sialan.

"Bercandanya gak lucu tahu!" Jaemin spontan memukul lengan pria itu, sebal sebab entah kenapa kata-kata barusan seperti menampar dirinya.

"Aku tidak bercanda, Na"

Jeno lantas beranjak memetik setangkai lavender yang berada tidak jauh dari tempat mereka duduk.

"Here, flower for the pretty one"

"Ck, gombal"

Sebenarnya Jaemin masih ingin merajuk karena Jeno membuatnya harus menembak Booyah. Tapi apadaya, semburat merah di wajahnya terlalu jelas terlihat.

"But you are, pretty. Like my mom"

"How should I know? I've never seen your mom-
Ah, aku juga tidak pernah melihat orang tuamu di rumah"

Sayangnya aku juga tidak, batin Jeno.

"You wanna meet them?"

"Can I?"

Jeno berpikir sejenak lalu mengangguk. "Ayahku juga sepertinya penasaran denganmu"

Perkataaan Jeno barusan sontak membuat Jaemin menatapnya polos.

"A-ah, lupakan, mungkin kau bisa menemuinya saat dia pulang"

Ada apa gerangan? Memangnya apa yang ia lakukan sampai ter-notice sang ayah? Apakah dirinya membuat kesalahan?

Menepis rasa penasaran, Jaemin terpaksa mengangguk saja. "Ibumu?"

Kali ini bukannya menjawab, Jeno malah terkekeh setelah melirik dirinya. Perasaan pertanyaan barusan tak ada lucu-lucunya sama sekali?

Daddy's Criminal [NOMIN] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang