—DADDY'S CRIMINAL—
DORR!!
"Sialan! Na Jaemin!" Sebuah peluru melesat hampir mengenai lehernya kalau ia tak tanggap menghindar. Sungguh, Jeno tak tahu akhirnya akan jadi seperti ini. Salah besar. Sudah hampir 1 jam sejak ia dan Nana- ah bukan, lebih tepatnya Na Jaemin, memainkan permainan gila ini.
"I said hide, Daddy"
Kakinya lelah namun dipaksa untuk terus berlari. Kediaman Nakamoto itu luas. Terlalu luas untuknya yang baru pernah menginjakkan kaki sekali.
1 hal yang Jeno baru sadari, orang gila yang kini menjadi kekasihnya itu punya kelainan seksual.
Darah.
Dan sialnya, tak ada jalan kabur ke atas. Satu-satunya pintu masuk tempat mereka datang telah dikunci rapat oleh lelaki manis yang tengah memegang senapan itu.
Ini yang ia maksud 'play it rough'? Hhh, manis. Tapi gila. Menyesal telah menuruti kemauan si manis, Jeno menggaruk kepalanya kasar.
Flashback
Tepat setelah Doyoung pergi dari rumah Jeno, lelaki manis itu langsung menghujaninya dengan tatapan menggemaskan. "See?! Nana is fine! Let's do it tonight pweasee Daddy pweasee"
Dan disanalah mereka, di kediaman Nakamoto atas permintaan si manis. Jaemin bilang dede bayi ingin bermain sebelum bertemu dengan Daddy nya.
Ibu hamil memang suka menginginkan yang aneh-aneh bukan? Sebagai calon suami yang siap dibabui sang istri- eh calon istri- Jeno meng-iya-kan saja permintaan si manis tanpa tahu betul apa yang kekasihnya itu inginkan.
Kata orang sih, kalau tidak dituruti nanti anaknya bisa ileran. Amit-amit! Kalau sampai anaknya ileran, Jeno akan tukarkan diam-diam dengan anak tetangga.
"Kemana semua orang?" Jeno celingak celinguk bingung. Kemana preman berotot besar yang menyeretnya waktu itu? Bahkan kedua orang tua Jaemin pun tak terlihat batang hidungnya.
"Mereka pergi"
"Pergi?"
"Iya, Nana yang suruh pergi. Memangnya Daddy mau mereka mendengar kita? Atau.." Jaemin menggigit bibirnya. "Daddy ingin menyetubuhi Nana di depan semua orang?"
Ah, ingatkan Jeno untuk berterimakasih kepada dede bayi karena membuat kekasihnya jadi kelebihan hormon.
Menyusuri sebuah lorong yang cukup gelap, Jaemin membawanya pada sebuah pintu menuju ruang bawah tanah.
Luas, tak seperti yang Jeno pikirkan. Bukan lorong-lorong sempit berdinding batu seperti di film horror, bukan juga lorong-lorong putih seperti laboratorium bawah tanah, bukan. Ini lebih seperti.. rumah.
Ya, sebuah rumah biasa yang sama besarnya dengan rumah Jaemin di permukaan tanah. Hanya saja memiliki vibes yang berbeda.
Berapa lama rumah ini ditinggalkan? batin Jeno setelah jarinya menyentuh pegangan tangga yang berdebu. Rumah yang lebih cocok disebut mansion kecil ini pun memiliki bau khas yang tak ramah untuk dihirup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Criminal [NOMIN] ✅
RomanceWarning 🔞🔞pokoknya, risk on your own. ⚠️Jangan ada yg salpak⚠️ ⚠️ Sadism ⚠️ Harsh word ⚠️ Bxb Jaemin yang niatnya bermain main sebelum membunuh Jeno, malah terjebak dalam permainannya sendiri. Start: 08/08/2021 End: 25/02/2022 #1 nctzen