Hari pertama, kedua dan ketiga semuanya lancar. Lisa juga sudah berusaha untuk menjawab semua pertanyaan dengan baik.
"Nanti sore pengumuman pemenang nya"
Lisa tersedak saat mendengar ucapan. Bu Mina. "Secepet itu Bu? Baru tadi pagi saya ikutan olimpiade nya"
"Iya, berdoa aja ya semoga kita bisa pulang dengan membawa piala" Bu Mina tersenyum lalu beranjak dari meja makan
"Wih jarang-jarang gue liat Bu Mina senyum" ucap Devan (yang ikut olimpiade seni)
Disaat yang lain sibuk mengobrol Lisa hanya sibuk dengan pikirannya sendiri. Ah, kenapa kepikiran sekali, apakah ia bisa juara? Pikiranya
"Hallo kook" ucap jihoon membuat Lisa mengangkat kepalanya
"Iya tenang aja kali, Lisa gak apa-apa kok kan gue juga jagain ya gak sa" kekeh jihoon sedangkan Lisa hanya berdecih pelan
"He'em paling nanti malem kita pulang. Males anjir, pulang malem paginya langsung sekolah kampret" Lisa terus menatap kearah jihoon karna penasaran dengan pembicaraan kedua orang itu
"Iya sipp" setelah mengatakan nya jihoon mematikan telpon nya
"Dia bilang apa?" Tanya gadis itu yang sedari tadi penasaran
"Nitip beliin barang aja, dia mau ngasih ke Naeun buat anniversary nya"
Lisa mengangguk mengerti, apa yang ia harapkan? Rasanya menyesal karna sudah penasaran.
Skip
Pengumuman pun tiba, semua siswa yang mengikuti lomba berkumpul diruangan sesuai dengan mata pelajaran yang mereka ikuti.
"Sa! Gue juara dua Fisika dong mantep gak?" Ucap jihoon yang menghampiri Lisa
"Eveline juga juara dua bahasa Inggris, tapi gue kalah. Soal kimia nya susah susah anjirr sorry ya" lirih taeil
"Seni juga kalah sorry ya" timbal devan
Lisa tersenyum dan menepuk pundak kedua pemuda itu. "Gapapa, kalah menang tuh udah biasa. Sekolah juga pasti bangga kali karna ada kalian yang udah berjuang demi nama sekolah"
"Iya, semangatt!! Masih ada tahun depan" timbal jihoon
Taeil dan Devan pun tersenyum, setidaknya hati mereka sedikit menghangat walau masih merasa kecewa.
Baik, kami akan mengumumkan pemenang olimpiade matematika tahun 20**
Lisa mengusap dadanya karna jantung nya berdetak dua kali lebih cepat. Jihoon yang melihat itu segera merangkul pundak Lisa untuk menenangkan nya.
Juara 3 dari perwakilan sekolah *****
Gugup, itu yang Lisa rasakan. keringat dingin mulai bercucuran di sekitar wajah nya.
Juara 2 dari perwakilan sekolah ****
"Yah, udah gak ada harapan lagi" cicit Lisa
"Masih ada juara satu sa" ucap Taeil yang dianggukki oleh Devan, jihoon meremas pundak Lisa kuat karna ia pun ikut merasa gugup
Dan juara 1 olimpiade matematika tahun ini....selamat pada Lalisa athana berlia Perwakilan dari SMA Stars galaxy
Deg
Jantung nya bagai berhenti berdetak sebentar, Lisa melihat Taeil dan yang lainnya bersorak. Eveline dan Bu Mina yang baru datang pun ikut bersorak.
"Lisa Lo juara sa!!" Jihoon memeluk tubuh Lisa yang masih mematung
Setelah mengumpulkan kesadaran nya, Lisa berjalan kedepan untuk menerima pialanya. Air matanya tak terasa sudah turun membasahi pipinya.
"Mah, pah, ini yang kalian mau kan? Lisa udah bisa megang piala olimpiade. Maaf karna Lisa telat ngabulin impian kalian hiks" gumam nya sambil memegang piala itu erat
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone | lizkook
Romance"diantara satu laki-laki dan satu perempuan tidak ada yang namanya sahabat" Kalian pasti sudah pernah mendengar kalimat itu bukan? salah satu dari mereka pasti ada yang jatuh cinta. Haha kalimat itu memang sebuah fakta, sebab dalam persahabatan ini...