Jungkook mengerjapkan matanya, ia terduduk dan melihat sekeliling.
"Bangun juga loh"
"Lisa mana bang?"
Hanbin yang sedang menyapu rumah menengok sambil berdecak pinggang. Jungkook hanya menatap pria itu dengan datar karna masih merasa ngantuk.
"Dia udah berangkat satu jam yang lalu, gak tahu mau kemana tuh anak berangkat sekolah nyubuh banget"
"Ck, Lo kenapa gak bangunin gue dari tadi" jungkook menyibak selimut dan segera pergi berlari keluar rumah
"Kampret kagak ada terimakasih nya ya Lo, malah tadi gue liat tidurnya nemplok banget lagi sama si Lisa. kalo bukan sahabatan dari orok udah gue gorok lu" gerutu hanbin sambil menutup pintu rumah nya
Satu jam yang lalu Lisa pergi berangkat sekolah duluan. Tak biasanya gadis itu berangkat sepagi ini.
Jungkook melihat jadwal ternyata hari ini jadwal rose piket, gadis itu juga pasti berangkat sangat pagi. Lantas Jungkook segera mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada rose untuk menanyakan Lisa.
"Lisa belum ke sekolah? Terus dia kemana?" balasan dari rose membuat Pemuda itu menjadi khawatir, ia memakai jaket nya dan memanaskan motornya
"Apa ke rumah eunwoo ya? Njirr gak mungkin lah! Buat apa kerumah tuh cowok sepagi ini"
Setelah lama berpikir jungkook memutuskan untuk mencari Lisa sebentar. Diperjalanan ia terus memikirkan kemana pergi nya gadis itu?.
"Ah, gue tahu. Dia pasti kesana" pemuda itu membelokkan motornya menuju ke area pemakaman
Dan benar saja, ia melihat Lisa yang bersimpuh didepan makam kedua orang tuanya. Jungkook melihat punggung gadis itu bergetar, dengan langkah pelan jungkook menghampiri Lisa dan menyentuh punggung gadis itu dengan lembut.
"E-eh Jeka? Kaget, gue kira siapa" Lisa menghapus air matanya
Jungkook mengangkat Lisa untuk berdiri, ia menatap sendu kearah dua batu nisan yang berada di depan nya.
"Lo kangen mereka ya?"
Lisa menggigit bibir bawahnya dan mengangguk dengan cepat. Melihat Lisa yang menintikkan air matanya kembali membuat jungkook segera memeluk gadis itu.
"Gue kangen m-mereka hiks" Isak Lisa seraya meremas punggung Jungkook erat
"Mereka udah tenang sa, gue yakin mereka bangga punya anak kayak Lo"
Lisa mengangguk dan menelusupkan wajahnya pada pundak jungkook. "Gue cuman nyesel aja hiks k-karna hiks karna gue..."
"Sssstt sssttt ssstt, udah-udah gue ngerti kok. Udah ya udah" jungkook mengecup pelipis gadis itu karna isakkannya masih terdengar
Tak lama setelah itu akhirnya Lisa bisa tenang, ia melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya sendiri.
"Mata Lo sembab tuh, nanti yang lain nuduh gue yang engga-engga lagi" kekeh Jungkook, Lisa mengerucutkan bibirnya dan memukul dada pemuda itu pelan
"Gue kan cuman bisa nangis di depan Lo doang"
"Iya-iya, yaudah yuk kesekolah. Udah jam setengah 7 nih nanti telat"
Lisa menganggukkan kepalanya dan membiarkan Jungkook menggandeng tangan nya sampai menaiki motor.
"Lo jangan sedih terus ya sa, jangan mikir kalau Lo udah sendirian. Masih ada gue dan bang hanbin yang bakal jagain dan nemenin Lo"
Gadis itu mengangguk dan menyimpan dagunya diatas pundak jungkook. Selama ini memang pemuda inilah yang selalu menguatkan nya ketika rindu kepada orang tua nya sudah ia rasakan. Lisa bersyukur karna jungkook selalu ada disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone | lizkook
Romance"diantara satu laki-laki dan satu perempuan tidak ada yang namanya sahabat" Kalian pasti sudah pernah mendengar kalimat itu bukan? salah satu dari mereka pasti ada yang jatuh cinta. Haha kalimat itu memang sebuah fakta, sebab dalam persahabatan ini...