Bagian 0.1

97 45 29
                                    

Annyeong Haseyo~
Voment Juseyo~

Enjoy Your Read!
•Happy Reading•

....

Alastair Bryant Alatra

Autrof Company

Jika kalian fikir Autrof adalah pusat perusahaan-nya, kalian salah. Nyatanya perusahaan pusat terdapat di Indonesia yang di pimpin oleh Alaska. Autrof adalah salah satu cabang dari sekian ratus perusahaan yang di pimpin oleh Xena, di usianya yang tergolong menginjak Dewasa, Xena sudah sukses dan jangan lupakan seberapa berat dia mempunyai masalah dan melewati semuanya sendiri.

Kaki jenjangnya membawa dirinya melangkah menuju Lift dengan pintu berlapiskan Gold, lift yang khusus di gunakan oleh seorang CEO dan pemimpin di bawah CEO. Menekan tombol menuju lantai teratas, di lantai itu hanya ada tiga ruangan. Yang pertama ada ruangan CEO, pemimpin, dan sang sekretaris.

Hingga pintu lift terbuka, Xena langsung keluar dan menuju ruangan paling ujung.

CEO muda Xena Ayesha Cassain

Ruangan dengan di lapisi dinding kaca transparan, ruangan yang menampakkan pemandangan gedung-gedung pencakar langit, perhotelan, apartemen dan perumahan mewah serta Mansion layaknya istana kerajaan.

Memasuki ruangan dan duduk di kursi kebesarannya, membuka Jas yang melekat di tubuhnya menggantungkannya di kursi bagian belakang yang dia duduki. Jadi tangan lentiknya perlahan membuka laptop berwarna silver itu dan menyalakannya.

Tok tok tok!!

Ketukan pintu di luar sana menghentikan aktivitasnya, lantas berteriak 'Masuk' agar orang di sana mau masuk.

"Ada apa? Thalia?" Tanya Xena.

"Maaf mengganggu Bos, saya sudah mendata keuangan perusahaan dan seberapa dana yang di keluarkan oleh perusahaan dan seberapa dana yang masuk dari penghasilan kita. Namun, tiga hari kebelakang ini keuangan perusahaan menurun drastis, saya dan Jonathan sudah mencari tau akan hal itu." Jelas Thalia. "Dan kami berdua menemukan hal yang ganjil."

Kening Xena berkerut, " seperti?"

"Seperti...ada yang korupsi. Mungkin?" Ujarnya ragu.

Xena mengangguk, "lusa saya akan melakukan penerbangan, amati setiap gerak-gerik pekerja, saya akan mengirimkan anak buah saya untuk mengusut tuntas kasus ini." Jelasan singkat Xena di angguki Thalia.

Setelah menandatangani map itu, Xena kembali menyerahkannya pada Thalia dan membiarkan pekerja dari divisi keuangan itu pergi dari ruangannya. Xena kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda, jujur saja dia sendiri tidak mau berlama-lama di tempat kerja seperti ini.

Berbeda dengan Xena, lima pemuda lainnya tengah mengemasi barang-barang mereka termasuk barang yang akan di bawa oleh Xena. Bukan pakaian yang mereka bawa, melainkan senjata pucuk api, peluru, panah lipat dan benda berbahaya lainnya.

Tidak perlu membawa pakaian, jika ingin bahkan mereka bisa membeli dengan tokonya sekaligus.

"Gimana sama Jet-nya El?" Tanya Reygan.

The Dark Side [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang