The Dark Side [On-going]

Bagian 0.7

Annyeong..

Pagi

Siang

Sore

Malam

Yeorobun~

Aku kembali nih, bay the way reader ku pada kemana?????? Kalian ada kan? Gak pada ilang kan?

Stay terus kalo penasaran sama ceritanya..

Enjoy your Read!
•Happy Reading•

•••

Masa lalu kelam, Xena Ayesha

Keluarga Cassain salah satu keluarga dengan kekayaan tinggi di Italia, kekayaannya bahkan sudah hampir setara dengan pemerintah. Meski mempunyai musuh dan Rival bisnis di mana-mana, mereka tidak berani bermain-main dengan Cassain. Cassain terlalu berkuasa.

Namun tak urung juga kelurga Cassain akan mendapat terror, seperti sebuah surat ancaman, e-mail yang tidak jelas dan masih banyak lagi. Tak jarang juga ada yang memanfaatkan keluarga Cassain, contohnya mereka akan berbaik hati pada keluarga Cassain dengan maksud tertentu.

Pada saat itu, usia Xena baru menginjak empat tahun. Kakak pertamanya, Zylgweryn Aurellic Cassain tengah menemani adik kesayangannya bermain di halaman belakang. "Bang, Liat deh aku bikin gambar aku sama Mom, Dad, kakak sama Abang. Bagus gak?" Ujar Xena kecil memperlihatkan gambar yang dia buat. Rupanya, Xena itu pandai melukis.

"Wah bagus banget, kamu hebat deh." Ujar Zylgweryn mengusak puncak kepala sang adik penuh kasih sayang.

"Kakak kemana?" Tanya Xena.

"Kakak di sini Xena, kenapa?" Tanya Kakak keduanya, Zeke Lysander Cassain.

"Kakak liat gambar Xena, bagus kan?" Ujar Xena lagi.

Zeke mengambil kertas yang di sodorkan Xena, di sana terdapat gambar keluarganya. Keluarga kecil yang penuh dengan kehangatan dan keharmonisan.

Zeke berdecak kagum, "wah bagus~ gambar Xena pasti bagus semua."

"Beneran?" Tanya Xena berbinar. "Kalo nanti Xena udah besar, Xena mau jadi pelukis." Ujarnya lagi.

"Bagus dong, kakak sama Abang bakal dukung Xena." Ucap Zylgweryn.

"Xena sayang kalian." Ujar Xena dan memeluk kedua kakak tampannya itu.

Dor!!

Tiba-tiba terdengar kegaduhan dari halaman depan, samar-samar mereka mendengar suara tembakkan dan rintihan kesakitan.

"Anak-anakku!!!!" Teriakan melengking Stevanie Cassain membuat tiga bersaudara itu terkesiap. Di lihatnya Stevanie dan Darren Cassain berlari ke arah anak-anaknya.

Stevanie langsung memeluk mereka bertiga, matanya sudah basah dan terlihat sembab. Dia takut, sangat takut.

"Sayang, cepatlah lari dan bawa anak-anak dari sini. Aku akan mengurus mereka." Titah Darren.