Bagian 1.3

24 16 44
                                    

Annyeong haseyo

Pada kangen gak nih??
btw
READER, KALIAN PADA KEMANA SIIIIHH KOK PADA NGILANG HIKS...

Enjoy Your Read!
•HAPPY READING•

•••

MARKAS UTAMA AVALOS DI INDONESIA

HARI Senin, Xena kembali pada aktivitas semula, dirinya tengah bersiap di kamarnya. Seragam yang di keluarkan, rambut kuncir kuda, sepatu berwarna dan tas yang Xena sampirkan di bahu kanannya, penampilannya layak seperti seorang Badgirl yang hobby- nya keluar masuk BK.

Setelah selesai, Xena turun ke bawah untuk sarapan dengan kelima ah ralat ke enam pemuda lainnya.

Ngomong-ngomong soal Alastair, pemuda tampan itu di usir dari kediaman Alatra, ayah dan ibunya benar-benar memarahi Alastair habis-habisan hingga pada puncaknya Alastair di usir dari kediaman Alatra. Grace, adik manis Alastair sempat menentang hal itu, hanya saja hal itu tidak di dengar oleh orang tuanya.

Awalnya Grace akan ikut kakaknya, namun Sheila marah besar, wanita paruh baya itu sampai mengurung Grace di kamar. Grace yang sudah lelah hanya pasrah, hanya saja dia harus bisa menemukan keberadaan kakaknya. Grace terlalu menyayangi Alastair, seburuk apa pun Alastair, dia tetap kakaknya.

Soal Alastair, Xena mengajak pemuda tampan itu untuk tinggal bersamanya sementara, sedangkan Elio dan Jack sedang mencarikan sebuah apartemen untuk kedepannya. Tidak mungkin Alastair akan tinggal terus-menerus dengan Xena dkk, dia merasa terlalu merepotkan Xena.

"Pagi." Sapaan Xena mengalihkan perhatian ke-enam pemuda di meja makan.

"Pagi Xena." Balas mereka.

Xena duduk di kursi ujung, dan memulai acara sarapan sebelum mereka berangkat ke sekolah. Walau pun hari Senin tapi tidak ada yang memakai seragam dengan rapi, mereka tidak peduli dan tidak akan pernah peduli.

Waktu 10 menit mereka habiskan untuk sarapan, setelahnya mereka semua berangkat dengan motor masing-masing. Xena memakai celana agar memudahkan dia mengendarai motor, jangan lupakan jaket kulit yang pas di tubuhnya, rambutnya dia gulung sehingga membuatnya terlihat seperti seorang laki-laki.

Beberapa menit mereka akhirnya sampai di sekolah, seperti hari lainnya, mereka akan menjadi pusat perhatian. Terlebih lagi Xena yang terlihat begitu menonjol di antara ke-enam pemuda tampan itu, Xena benar-benar di jaga oleh mereka berlima-lebih tepatnya-layaknya seperti berlian.

"Kantin kuy." Ajak Axel.

"Lo udah makan banyak bego! Perut Lo karet banget dah." Elio berujar santai, kedua tangannya dia masukkan ke dalam celana membuat dirinya terlihat begitu Cool.

"Ya serah gue lah, gue yang makan, gue yang bayar, kok Lo yang repot." Axel berujar malas.

"Udahlah, Yo, gak bakal beres ngomong sama dia. Biarin aja, kita ke kelas aja, Lo ke kantin sendiri aja Sono." Seru Aiden, yang lain mengangguk mendengar perkataan Aiden.

"Ya udah, Xena mau ikut gak?"

Xena menatap Axel datar, "gak."

The Dark Side [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang