°°°°
Ara terus memandangi foto Aksa yang sempat ia ambil saat mereka di Surabaya
"Kenapa kisah cinta kita tak semulus kisah orang lain Aksa hiks hiks" gumam Ara dengan terisak pilu
"Aku mencintaimu, aku mencintaimu" gumam Ara sambil memejamkan matanya dan air mata pun memabasahi bulu matanya, menetes tanpa aba-aba
________________________
Aksa langsung saja menuju balkon kamarnya dan melihat ke kamar Ara yang redup
Hanya lampu tidur nya saja yang menyala
"Ara, aku akan perjuangkan semuanya. Tolong bertahan dengan hatimu Ara" batin Aksa sambil menggenggam pagar balkonnya dengan erat hingga urat-urat na di nya terlihat
"AKSA TURUN KAMU" panggil Arkan dari bawah
Aksa langsung saja turun menemui papanya
"Jangan pernah kamu menemui Ara lagi" titah Arkan dengan menyerahkan sebuah kartu yang berisi gambar-gambar cincin
"Apa ini pa?" tanya Aksa dengan bingung
"Pilihlah bersama Aurel besok" ucap Arkan lalu pergi dari hadapan Aksa
"Tapi pa---"
Belum sempat Aksa protes papanya sudah menutup pintu kamarnya
Aksa langsung saja melempar kertas itu dengan kasar , lalu mengusap rambutnya secara kasar
Elina yang melihat itu tak terasa meneteskan air matanya
"Kasihan sekali abang" batin Elina
∆∆∆
Pagi ini Aksa sudah siap dengan pakaian casualnya
"Ayo Aksa. Kamu tampan" ucap Aurel memuji Aksa
Arkan tersenyum mendengar itu tetapi tidak dengan Aksa, Bulan, dan Elina
"Pa!" panggil Aksa yang hendak protes
"Sudah-sudah kalian berangkat ya, nanti keburu macet" ucap Arkan dengan cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA [On Going]
Teen Fiction❝ Saat dua insan tak bisa bersatu terhalang restu. Pengorbanan mereka menjadi bukti bahwa cinta mereka benar-benar sejati ❞ - AKSARA - "Sekarang lo pilih Sa! Keluarga lo disana atau Ara yang sekarang berlindung d...