Karina meringis pelan seraya menggigit bibirnya ketika merasakan panas di punggung tangan hingga ke jari-jari tangan kirinya yang terkena sup panas. Eve menatapnya khawatir dan sementara Elle langsung menarik tangannya buru-buru ke arah klinik akademi setelah menyiram tangan kirinya di air keran kamar mandi.
Pada akhirnya tangannya harus dibalut perban karena luka bakar itu. Ini membuat Eve dan Elle sangat marah dan berjanji akan membalas perbuatan gadis yang membuat Karina seperti ini. Tapi Karina melarang mereka dengan sikap acuh tak acuh. Dia tak peduli siapa pelakunya, karena memang banyak orang yang tak menyukainya jadi dia sudah mengira hal seperti ini mungkin akan sering terjadi.
"Kita harus pergi, atau kita akan terlambat." Karina mengajak mereka untuk masuk ke kelas, dan lagi kelas yang akan Karina masuki setelah ini adalah kelas bahasa kuno yang jarang sekali dipilih oleh siswa lainnya karena terkenal akan kesulitannya, karena itu diantara teman-temannya hanya Karina yang mengambil kelas ini sementara Eve dan yang lain mengambil kelas politik dan ekonomi dasar.
"Tapi tanganmu..." Elle memandangnya khawatir, namun tak mampu meneruakan kalimatnya.
Karina menggeleng pelan dan tersenyum kecil, "Aku baik-baik saja. Ini hanya luka kecil."
Eve menghela napas lalu mengangguk, dia kemudian berjalan berdampingan bersama Karina dan Elle hingga ke arah kelas dan berpisah di lorong akademi.
Karina berjalan cepat dan terkesan buru-buru, dia tak ingin terlambat dan mendapat pengurangan nilai yang akan mengakibatkannya dalam kesulitan untuk lulus dengan cepat. Sesampai dikelas Karina memandang ke seluruh penjuru kelas untuk mencari tempat duduk, namun hanya satu tempat tersisa yang membuat dahinya berkerut tak senang. Tempat itu tepat disebelah kawanan Jaesar. Kursi kosong yang berada tepat di sebelah kanan Haerol Chanta, diikuti dengan Jaesar, Mark, dan Chen disebelah kirinya.
Mau tak mau Karina mengutuk dalam hati, dia tak mengira ini akan terjadi. Dia menyesal karena terlalu lama berada di klinik. Lain kali apapun yang terjadi dia tak boleh terlambat seperti ini.
"Apa yang terjadi dengan tanganmu?" Haerol membuka suara ketika Karina perlahan duduk disampingnya. Tak hanya Haerol, namun Jaesar, Mark dan Chen diam-diam mempertajam pendengaran mereka dengan rasa ingin tahu walau mata mereka tetap mengarah ke depan. Terutama Jaesar, ekspresinya berubah menjadi buruk melihat perban ditangan Karina, namun Karina sama sekali tak tahu tentang hal ini.
Karina melirik Haerol sekilas dan menjawab dengan acuh tak acuh tanpa berniat menjelaskan lebih rinci, "Hanya luka kecil."
Meski selama ini Jaesar bersikap dingin padanya, dan juga Mark yang membencinya, teman-teman Jaesar lainnya cukup akrab dengan Karina. Terutama Haerol dan Chenle. Mereka sudah mengenal satu sama lain sejak kecil, jadi mereka juga tahu bagaimana Karina sangat menyukai Jaesar. Namun perubahan drastis Karina saat ini tentu membuat Haerol keheranan. Apalagi sifat karina yang tadinya sangat angkuh dan selalu memandang orang lain lebih rendah darinya kini malah menjadi dingin, tenang, dan bahkan terkesan acuh tak acuh terhadap semuanya. Seakan-akan dia menjadi lebih dewasa dan anggun, namun juga terlihat... menyerah pada segalanya.
Haerol bahkan terkejut dengan ancaman Karina yang akan membuang nama keluarganya tempo hari. Awalnya dia pikir Karina hanya menggertak dan sengaja melakukan semuanya untuk menarik perhatian Jaesar dengan membuat masalah baru. Namun itu semua terbukti salah semakin dia melihat sikap dingin tak tersentuh Karina pada Jaesar.
Sementara Karina sangat fokus menatap profesor yang mengajarkan mereka bahasa kuno, Jaesar dengan tak nyaman selalu melirik ke arahnya yang hanya terpisah oleh Haerol saja. Karina yang tak menyadari tatapan itu, dia dengan bosan mendengarkan semua penjelasan yang dulu sudah pernah dia lakukan di kehidupan sebelumnya. Dia masih ingat dengan jelas semua hal yang dipelajarinya di akademi, karena dulu dia mati-matian berusaha menjadi yang terbaik untuk membuat Jaesar terkesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villainess Queen
Fantasy🌸3. Reincarnation Series Karina Lunarie Winston memiliki banyak penyesalan di kehidupannya. Andai saja dia tak mencintai Raja, dan buta akan perasaannya saat itu. Mungkin hidupnya tak akan menjadi neraka seperti ini. *** Karina menyingkirkan semua...