nol dua | sejak hari itu

57 8 0
                                    

Sejak upacara hari Senin itu, aku rasa mataku ini selalu jelalatan ke kelas sebelah.

Iya, kelas Kak Azka ada tepat disebelah kelas ku. Sangat pas, bukan?

Waktu itu sudah terhitung sekitar dua Minggu sejak sekolah, selama itu pula aku jadi suka duduk di bangku yang ada didepan kelas, entah saat istirahat atau jam kosong meski sebetulnya itu dilarang, tapi aku tetap melakukan nya.

Niat ku duduk disana tentu ya melihat sosok Azka. Yang baru-baru ini ku ketahui nama lengkap nya ; Azka Janu Haidar.

Aku tau darimana? Ingat saat aku menceritakan bahwa aku sekertaris saat kelas 10? Dikelas 11 ini aku kembali dipilih menjadi sekertaris oleh yang lain, aku asal nya tidak mau. Ribet, banyak kerja nya.

Tapi, ya bagaimana lagi? Teman sekelas ku banyak lelaki yang suka main game, tidur dikelas, dan bolos. Tidak ada yang bisa diandalkan, dan juga semua teman ku yang perempuan juga sudah punya posisi di organisasi kelas. Terpaksa, aku kembali menjadi Sekretaris.

Namun agaknya, aku akan mensyukuri kembali nya aku diangkat jadi Sekertaris haha.

Ya, jadinya aku bisa tau nama lengkap Kak Azka.

Saat itu, aku disuruh ke ruang guru oleh walikelas ku. Aku disuruh membawa absen yang baru untuk kelas, dan juga saat itu aku dititipkan absensi kelas milik Kelas Kak Azka.

XII TKJ 1.

Itu kelas nya, jadi sudah tau kan aku masuk jurusan apa? Hehe.

Saat itu, jujur aku tidak berniat membuka absensi itu, namun tiba-tiba aku teringat, kalau aku tau nama lengkap nya, aku bisa cari nama akun Instagram nya bukan?

Aduh, dasar bucin.

Dan ya, bermodal aku ingin mencari nama Instagram nya, aku buka absensi kelas nya.

Gotcha!

Absen 6. Azka Janu Haidar.

Saat itu, aku ingat, aku tersenyum. Nama nya sangat bagus, pas dengan sosok nya.

Setelah nya, aku mulai mencari akun Instagram nya. Dan kaget nya.

Alya ternyata sudah mem-follow dan bahkan sudah di follback oleh nya.

"Dasar, ga bilang-bilang." Kataku saat itu pada Alya yang tengah makan gorengan.

"Ya follow tinggal follow loh, ribet banget." Katanya.

Iya benar, harusnya aku tinggal tekan tombol following, dan kirim pesan untuk mem follback ku, tapi kenapa rasanya tidak percaya diri?

Kalau boleh jujur, pengikut Kak Azka saat itu di Instagram cukup banyak, namun saat itu yang kuingat, postingan nya hanya ada 3 foto saja. Satu foto dirinya saat berada di Dieng. Dan sisa nya foto bersama teman-teman nya.

Dari followers nya, banyak murid dari sekolah lain juga, dan banyak gadis-gadis yang sangat cantik jika kulihat dari profil nya.

Alya juga termasuk, teman ku yang satu itu punya wajah yang mirip kucing, sampai disebut Garfield dikelas. Dia langsing, putih, dan juga pintar. Sementara aku? Ah sudahlah.

Aku makin tidak percaya diri lah dibuat nya. Akhirnya, aku putuskan untuk tidak mem-follow nya.

Dan, berakhir hanya menatapi foto nya yang bergaya di depan mobil off-road di Dieng.

"Dia orang kaya, ya?" Lirih ku saat itu.

Merasa semakin jauh dan jauh darinya.

Kak Azka, kamu ini kenapa rasanya jauh sekali untuk aku capai? Ayo, turun sedikit.

can.da.la

candala ˚˳° jake✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang