nol tiga | dia senyum padaku

41 9 0
                                    

Hari itu, merupakan hari Jumat, biasnya setiap Jumat, aku menggunakan seragam Pramuka.

Hari Jumat juga hari yang aku tunggu-tunggu, sudah pelajaran hanya setengah hari, besok nya libur lagi hehe.

Aku sih kan tidak ikut ekstrakurikuler, jadi hari Sabtu dan Minggu ku, bisa dipakai rehat.

Waktu itu, aku sedang duduk dikelas, menyatat absensi, siapa yang tidak hadir. Nanti, akan ada guru piket yang datang ke kelas untuk meminta data nya setiap hari.

Sedang asik-asik nya fokus pada kegiatan ku, teman ku yang baru masuk dari luar memanggil ku.

"Nay, ada yang nyari nih." Katanya.

Membuat teman sekelas ku yang lain seketika riuh, maklum lelaki.

Aku mengabaikan apa yang mereka katakan, lalu berjalan keluar.

Hah, rasanya aku ingin berteriak saat itu juga.

Tidak, itu bukan Kak Azka.

Tapi Pacar nya.

Pacar nya itu se-angkatan dengan ku, anak Perkantoran. Dia cantik, namun sangat suka menatap sinis ke orang lain. Tidak cocok dengan kak Azka.

Aku tau dia pacar Kak Azka, dari Alya. Alya tuh tipe murid yang tau info apa saja disatu sekolah ini, apalagi ini Kak Azka, masa dia tidak tahu. Tidak mungkin.

Aku saat itu berusaha tersenyum, "ada apa?" Tanyaku.

Tanpa tersenyum, dia berkata "Kamu disuruh ke ruang TU." Katanya, terkesan seperti malas dan tidak ikhlas.

Aku pun mengangguk, meski hati rasa nya kesal.

"Aku harus bawa sesuatu ga?" Tanyaku, takutnya harus ada yang dibawa.

"Bawa absensi aja." Katanya.

Aku pun kembali masuk kelas untuk mengambil absensi.

"Kemana?" Tanya Alya yang saat itu sedang memakaikan salah satu teman lelaki kami mascara.

Jangan kaget, lelaki kelas ku memang suka aneh-aneh.

Waktu itu saja mereka pernah berebut mau pakai Kutek warna pink punya Sika, salah satu teman perempuan ku yang lain.

"TU, mau ikut?" Kataku.

"Engga ah, aku lagi seru." Balasnya, aku pun mengangguk, lalu pergi keluar.

"Nay, minta bedak ya!" Nahkan, teman lelaki ku memang aneh-aneh.

Aku keluar, gadis itu sudah tidak ada di depan. Saat aku menengok ke Kanan—arah kelas Kak Azka.

Sial sial sial, mereka sedang mengobrol. Mana jarak nya dekat sekali.

Pacar nya memunggungi ku, yang aku lihat hanya wajah Kak Azka, sedang tersenyum menatap pacar nya.

Ah, aku ingat rasanya saat itu lumayan sakit, seperti harapan ku putus begitu saja.

Kak Azka menyadari aku menatap nya, aku pun terkesiap.

Kak Azka sepertinya memberi tahu pacar nya bahwa ada aku, dan gadis itu pun membalikkan badan nya.

Mereka sempat dadah-dadah sebentar, tanda berpisah.

Pacar nya menghampiri ku, sementara Kak Azka berdiri, akan kembali ke kelas.

Dan, tau? Dia tersenyum kepada ku! Demi tuhan! Dia menundukkan sedikit kepala nya sambil tersenyum.

Aku yang tidak siap, hanya tercenung diam. Lalu membalas menundukkan sedikit kepala ku.

Ahhh, aku blank seketika saat itu.

Bahkan, saat pacar nya mengajak ku untuk ke TU, aku tidak sadar.

Sampai Pacar nya itu harus memegang lengan ku. Akhirnya aku sadar, dan mulai berjalan menjauh dari Kak Azka.

Ah, rasanya hari Jumat saat itu adalah hari Jumat yang terbaik bagiku.

Kak Azka, terimakasih sudah tersenyum hari itu.

can.da.la

candala ˚˳° jake✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang