Chapter 0 ; Him.

8.7K 541 23
                                    

Tungkai panjangnya ia bawa melangkah membelah kegelapan di malam hari, cahaya rembulan yang biasanya bersinar terang, kini menghilang seolah bersembunyi dari orang-orang.

Langkahnya terhenti tepat di depan sebuah rumah mewah dengan cat putih tulang dan pagar tinggi menjulang, perampok pun pasti akan kesulitan jika ingin memanjat pagar itu.

Tangannya memencet bel dengan tidak sabaran, membuat seorang satpam berlari untuk membukakan pagar.

Ia melangkah dengan angkuh melewati sang satpam tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya. Pintu mewah ia dorong dengan kuat hingga menimbulkan suara berdebum, lalu ia berjalan ke arah tangga dan berniat memasuki kamarnya.

Namun, sebuah suara menginterupsi pikirannya yang entah sedang dimana sekarang.

"Sukuna, kau darimana?" ucap wanita paruh baya.

Si tuan muda─ Sukuna mendengus "Mencari udara segar" jawabnya tanpa menghentikan langkah.

"Kemarilah sebentar" panggil wanita tersebut.

Ia menghela nafas berat, lalu menghampiri ibunya yang sepertinya sedang kedatangan tamu, dan Sukuna tau siapa tamu itu.

"Kenapa kau ada disini?" matanya memandang tak suka.

"Hm? Hanya mampir karena permintaan bibi" jawabnya dengan tenang sembari menyesap jamuan di depannya.

"Jaga sikapmu, Sukuna" tegur ibu sukuna atau yang dikenal dengan nyonya Ryomen.

Sukuna berdecak.

"Oi, Apa kau ingin kembali ke Jepang?" dan pertanyaan itu sukses membuat sukuna mengalihkan atensi penuhnya pada si pelempar pertanyaan.

Sukuna menatap ibunya sebentar lalu kembali menghela nafas "tidak, kenapa kau bertanya?"

Tamu itu- Gojo Satoru menyeringai "Ah, tadinya aku mau mengajakmu untuk ikut bersamaku kembali ke Tokyo"

Sukuna terlihat tak peduli "Tidak perlu, Aku tidak berniat kembali"

Ibunya mengerutkan dahi "Kau yakin? Dulu kau selalu memberontak ingin kembali, Kenapa sekarang tidak? Ibu akan mengijinkan jika kau ingin" Pernyataan ibunya tersebut membuat Sukuna terperanjat. Pasalnya sejak dulu ibunya itu tidak pernah mengijinkan sukuna kembali, ia bahkan sangat membenci segala hal tentang Jepang. Karena itu Sukuna menolak tawaran Gojo untuk kembali ke Tokyo, Walaupun sebenarnya ia sangat ingin.

Tapi pernyataan ibunya barusan sungguh membuat sukuna bahagia bukan main. Seperti sekarang ini, ia sedang tersenyum walaupun tipis tapi membuat ibunya terkejut karena ini adalah pertama kalinya ia melihat Sukuna tersenyum.

"Lalu bagaimana dengan ibu?"

"Jangan khawatir, ibu akan baik-baik saja"

Gojo menepuk tangannya "Yash, sudah di putuskan. Besok kita akan berangkat, Bersiaplah sukuna" Kemudian gojo bangkit lalu pamit ke ibu dan anak itu "kalau begitu saya akan kembali bibi" Ia menatap sukuna "Penerbangan jam 07.30 pagi, jadi jangan terlambat" ia sengaja menekan kalimat di akhir sebagai peringatan.

Sukuna memutar matanya malas, gojo itu selalu saja berisik seperti ibu ibu "cerewet skali, aku tau. Pergilah motherfucker"

Gojo mendecak, sukuna masih saja kasar dan tidak tau berterima kasih.

"Maafkan dia dan terima kasih atas bantuanmu, Gojo" Nyonya ryomen melerai sukuna dan gojo yang saling melempar tatapan tajam.

"Tak apa bibi, saya pamit" setelah berpamitan, gojo akhirnya pulang, meninggalkan ibu dan anak itu.

Roommate, Sukufushi. ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang