WARN ; mengandung konten dewasa 🔞⚠️
Harap bijak dalam memilih cerita.─────
Hari ini adalah malam minggu, malam untuk beristirahat bagi semua orang. Tak terkecuali pria surai gelap yang sedang bersiap-siap untuk tidur.
Baru saja ia akan menarik selimut, tiba tiba terdengar suara bel. Siapa yang bertamu malam-malam begini, pikirnya.
Suara bel yang ditekan tak sabaran membuat pemuda bersurai gelap itu berdecak kesal. "Tunggu sebentar" ia berjalan kearah pintu dengan langkah kasar, betapa terkejutnya ia saat disambut dengan pemuda lain bersurai merah muda, siapa lagi kalau bukan roommatenya.
Si pemuda merah muda─ sukuna dalam keadaan mabuk, tidak terlalu mabuk.
"Hah, kenapa kau mabuk malam-malam?" segala umpatan dikeluarkan si surai gelap.
"Berhentilah mengumpat, Megumi" suara berat namun terkesan dingin khas sukuna membuat megumi terdiam.
megumi memapah sukuna menuju kamarnya.
"Sialan, berat sekali" megumi menidurkan sukuna dikamar miliknya.
Saat ingin berjalan keluar, tiba-tiba megumi merasakan lengannya ditahan lalu ditarik hingga membuat megumi terhuyung dan terjatuh tepat diatas sukuna.
Sukuna dengan setengah sadar, membalikkan posisi menjadi ia yang diatas megumi.
"Menyingkir bodoh, kau sangat berat kkhh" megumi berusaha mendorong tubuh sukuna sekuat tenaga.
Sukuna lalu bangun dan menindih megumi, ia menatap megumi dalam, membuat pemuda dibawah menelan salivanya susah payah.
"Katakan, mengapa kau menghindariku, belakangan ini. Megumi" lagi-lagi suara berat sukuna membuat megumi terdiam seribu bahasa, apa lagi iris merah ruby sukuna kini bersinar seolah ia adalah hewan buas yang sedang menatap mangsanya.
"Kau tak mau menjawab?"
Megumi mengalihkan pandangan.
Sang dominan mengerutkan keningnya.
"Tatap lawan bicaramu" ujar sukuna sedikit kesal.
Baru saja ia ingin menjawab, tiba-tiba bibirnya dibungkam oleh bibir lain, tak melewatkan kesempatan, sukuna langsung memasukkan lidahnya kemulut megumi dan mengobrak-abrik isinya.
Megumi terus memukul dada sukuna tanda ia telah kehabisan nafas. Sukuna melepas pangutan, Ia langsung mengambil nafas dalam-dalam dengan mata tertutup dan wajah merah khasnya.
Sukuna tersenyum miring lalu berbisik ditelinga megumi
"Hei, kau menggodaku lagi" megumi menggigit bibir bawahnya dan menutup matanya menggunakan lengan.
Sukuna terkekeh lalu menjilat daun telinga megumi hingga membuat megumi melenguh tak karuan, itu adalah bagian sensitifnya.
"Ngh, hentikan sukuna. Kau mabuk"
"Aku tidak" sukuna kekeuh menjilati telinga megumi lalu berpindah kearea leher, menjilatinya dan memberi beberapa tanda.
Sukuna memasukkan tangannya kedalam baju megumi, ia meraba raba perut megumi lalu membuka bajunya. Kini megumi bertelanjang dada.
Sukuna langsung menjilat dan mengulum puting megumi, membuat empunya mengerang, satu tangan sukuna membuka resleting celana megumi, sedangkan tangan lainnya mencubit dan menilin puting lainnya.
Sukuna membuka setengah celana megumi, hingga membuat Megumi kecil mulai menyembul, ternyata ia sudah mengeras akibat sentuhan sukuna diarea sensitifnya.
"Lihat, kau ternyata tegang hanya karena sentuhan dariku. Megumi-chan?" Sukuna tersenyum miring dan memasukkan dua jarinya kedalam mulut megumi.
Ia melanjutkan aktivitasnya diarea perut, menjilat sensual.
"Jilat, jangan hanya digigit" interupsi sukuna.
Megumi menjilati jari sukuna sedikit kikuk, membuat sukuna kembali tersenyum.
Setelah dirasa cukup, ia menarik jarinya dari dalam mulut megumi lalu membuka paha megumi, hingga membuatnya mengangkang.
Tanpa aba-aba sukuna langsung meneroboskan dua jarinya kedalam liang megumi, membuat megumi menggelinjang tak enak merasakan sesuatu memasukinya.
"Akh, Itu s-sakit" megumi merasakan pedih diarea bawahnya.
Tanpa memperdulikan, Sukuna mulai memaju mundurkan jarinya, mencari sesuatu. megumi meremat seprei sekuat-kuatnya.
"Ngh Argh-" Teriakan megumi membuat sukuna tersenyum. Gotcha, sukuna mendapatkan yang dicarinya.
Ia lalu menambahkan satu jarinya lagi dan kembali memaju mundurkannya dengan tempo sedikit cepat, megumi menyemburkan cairannya diatas perutnya sendiri.
"Heh, aku baru memulainya tapi kau sudah keluar" terdengar nada meremehkan.
Megumi berdecak kesal "Tsk, selesaikan sialan"
Sukuna meremang, ia menghentikan aktivitasnya saat mendengar ucapan megumi, saat ini ia telah sadar sepenuhnya.
Sukuna tak pernah membayangkan bahwa megumi akan mengatakan hal-hal seperti ini. Ia kira megumi benci bersetubuh dengannya.
"Apa? Kenapa berhenti?" Megumi menaikkan satu alisnya, bingung.
"Tidak, akan kumasukkan" sukuna membuka celananya, bersiap untuk memasuki megumi.
Ia memasukkan penisnya kedalam liang megumi sekali hentak dan langsung menyentuh titik terdalam megumi.
Megumi mengerang penuh kenikmatan "Akh Mmh, So deep" Ia mencakar punggung sukuna.
sukuna memaju mundurkan penisnya hingga menggempur titik megumi berkali kali, "Aku akan keluar" megumi kembali mengeluarkan cairan keduanya.
Sedang sukuna masih setia menggerakkan miliknya didalam, sepertinya ia akan klimaks. Ia lalu mempercepat temponya, membuat megumi menegang kembali.
Sukuna kembali melumat bibir ranum yang menjadi candunya, megumi mengalungkan tangannya dileher sukuna untuk memperdalam lumatan keduanya.
"Shit, Aku akan mengeluarkannya" Saat sukuna ingin mengeluarkan miliknya, Tiba-tiba megumi menahannya "Keluarlah didalam", dengan senang hati sukuna mengeluarkan cairannya didalam bersamaan dengan cairan ketiga megumi.
Akhirnya sukuna menidurkan dirinya disamping megumi, memeluknya erat seakan tak ada hari esok.
"Hei" panggil si surai legam.
"Hm"
"Kau.. menganggapku apa?" Lagi, megumi kembali menanyakan pertanyaan yang sama.
Sukuna membuka matanya, ia disambut dengan wajah megumi yang terlihat sedu.
Hening.
10 menit.
"Kurasa... aku menyukaimu".
Megumi terbelaklak. Wajahnya kembali dihiasi dengan rona merah alaminya. Manis sekali.
Sang dominan membatin 'Sialan, ia begitu manis. Mengapa pula itu bangun lagi'
Megumi tertegun saat merasakan sesuatu dibawah sana. "H-haha jangan-jangan kau.."
Sukuna tersenyum tipis lalu memeluk megumi erat. Ia mengelus surai kekasihnya dengan lembut.
'Aku juga menyukaimu, sukuna' Batin megumi.
Keduanya tertidur dalam keadaan tak terbalut sehelai benang pun.
─────
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate, Sukufushi. ✅
RomanceRyomen Sukuna menemukan dirinya terjebak dalam hubungan intim bersama Megumi Fushiguro, seorang mahasiswa tingkat pertama sekaligus roommatenya. Megumi yang saat itu sedang terpengaruh oleh obat perangsang, tiba-tiba mengajak Sukuna untuk melakukan...