Hari terus berganti, namun sang pangeran masih belum menunjukkan tanda akan bangun dari tidur panjangnya.
Megumi mengecup kening. "Selamat malam, sukuna. Hari ini adalah tahun ke 2 kau tertidur"
Ia menggenggam tangan sukuna, menyalurkan kehangatan. "Aku akan tetap menunggumu disini, oleh karena itu, kembalilah"
"Aku sangat merindukan saat-saat bersamamu. Karena itu, bangunlah. Katakan sesuatu, kumohon kembalilah padaku."
Setiap hari Megumi selalu seperti ini, mengajaknya berbicara agar sukuna tak kesepian dan kembali padanya.
.
Saat kecelakaan itu, megumi tidak terluka parah, ia hanya patah tulang ringan di bagian kaki. Namun kakinya sudah berangsur membaik.
Tidak dengan sukuna yang saat itu ditemukan beberapa kilometer dari lokasi kejadian. Tubuhnya kaku dan dingin, awalnya para petugas yang menemukan tubuh sukuna, mengira bahwa ia sudah tidak tertolong. Namun saat hendak di bawa ke rumah sakit, perawat merasakan denyut jantung lemah. Nyaris tak terdengar.
Dengan segera para dokter melakukan sebisa mereka untuk menyelamatkan pemuda malang ini.
Dan untungnya usaha tersebut tak sia-sia, Sukuna berhasil bertahan hingga saat ini. Walaupun ia belum sadar, megumi tetap bersyukur ia masih bisa melihat sukuna.
Malam ini, seperti biasanya ia menginap di rumah sakit, menemani kekasihnya tidur.
Namun biasanya megumi akan tidur disofa.
Tapi hari ini ia memutuskan untuk tidur di sampingnya. "Sepertinya kau rindu tidur bersamaku, bukan?"
."Dimana ini?" monolognya saat merasa asing dengan tempat ini, ia mengedarkan pandangan, segalanya gelap.
Ia memicingkan matanya saat melihat sebuah cahaya terang di sisi kirinya, ia segera berlari kearah cahaya tersebut.
Tidak ada apa-apa.
Disini hanya ada pohon kecil yang sepertinya baru ditanam.
Seketika ruangan gelap itu berubah menjadi taman.
Pohon kecil tadi sudah besar dan melindungi dirinya dari cahaya matahari. Surai hitamnya bergerak diterpa angin sejuk.
Tiba-tiba ia mendengar sebuah percakapan. "Wah, jadi kau pacar anakku ya. Bagus sekali, aku ingin menantu yang dapat diandalkan"
"Tapi aku tidak ingin kembali" Ujar pemuda beesurai pink itu, ia mengenakan baju putih.
"Kenapa tidak?" Pemuda bersurai pink itu melihat kebelakang dan melihat kekasihnya.
"M-megumi" Sukuna terkejut.
Seseorang yang diajak sukuna berbicara menghilamg ketika sukuna berbalik, ia sempat melambaikan tangannya pada megumi.
"Ayah" Megumi tersenyum.
Ah ternyata ini surga ya.
"Apa yang kau lakukan disini, megumi?" sukuna menghampiri megumi yang seperti ingin menangis.
"Kau sendiri? Kenapa tak kembali? apakah kau tak tau? aku menunggumu lama, lama sekali."
"Maafkan aku"
"Untuk apa? Katakan, alasan kau ingin meninggalkanku"
"Aku mendengarnya" sukuna berujar sedu.
"A-apa?"
"Megumi, aku tau semuanya. Bahwa bahkan ketika aku kembali aku tidak akan seperti dulu lagi, kan? kau pikir aku akan membiarkanmu menderita karena mengurus pria cacat sepertiku? tidak, lebih baik kau mencari seseorang untuk kau nikahi dan hidup bahagia." Ucap sukuna dengan rasa sesal, selama ini ia mendengar ucapan para dokter dan megumi di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate, Sukufushi. ✅
RomanceRyomen Sukuna menemukan dirinya terjebak dalam hubungan intim bersama Megumi Fushiguro, seorang mahasiswa tingkat pertama sekaligus roommatenya. Megumi yang saat itu sedang terpengaruh oleh obat perangsang, tiba-tiba mengajak Sukuna untuk melakukan...