Chapter III ; That night.

5.6K 475 40
                                    

Warning 🔞⚠️
Skip if you're minor.

─────

Sukuna melaju dengan kecepatan penuh, ia harus segera pulang karena besok akan ada kelas pertamanya sejak pemindahan ia di universitas.

Beberapa menit setelahnya, sukuna telah sampai di depan rumahnya. Ia berniat untuk segera tidur.

Sukuna membuka pintu dengan perlahan, tak ingin membuat suara bising.

Saat ingin memasuki kamarnya, sukuna berhenti. Ia mendengar suara aneh dari kamar megumi, sukuna juga melihat pantulan cahaya di bawah celah pintu kamar megumi yang menandakan bahwa si penghuni kamar belum tidur.

Sukuna langsung membuka pintu kamar megumi "kau bel─" sukuna terbelalak melihat megumi yang bertelanjang dengan tangan memijit penisnya sendiri.

Sukuna memalingkan wajahnya yang sedikit memerah, sedangkan megumi berjalan kearah sukuna. Belum sempat menghindar, megumi langsung menarik sukuna ke atas kasurnya, membuat sukuna dan megumi kini tumpang tindih di kasur.

"H-hei apa yang kau lakukan?" sukuna mendorong megumi untuk menjauh. Ia dapat merasakan sesuatu di bawah sana mulai menegang. Bagaimana tidak, saat ini wajah megumi sangat erotis, saliva yang mengalir di ujung bibir, wajah merona, dan mata sayu yang berkabut nafsu.

Sukuna berusaha menahan nafasnya, jangan sampai ia melakukan hal yang tidak-tidak pada orang yang baru ia temui.

Sedangkan megumi berusaha melawan rangsangan pada tubuhnya "T-tolong akhh", tapi sepertinya itu sia-sia. Megumi tidak tahan lagi, ia langsung menerjang bibir sukuna. Sehingga membuat bibir mereka saling berpangutan.

Megumi hanya menempelkan bibirnya serta menjilat bibir luar sukuna, sepertinya ia tidak tau caranya berciuman.

Sukuna menyeringai, ia lalu menarik tengkuk megumi dan melumatnya dalam, sukuna melesatkan lidahnya masuk. Ia mengobrak-abrik isi mulut megumi, dari gigi, langit-langit, serta mengajak lidah megumi bergulat.

Megumi mendesah tertahan "Ngh" dan itu sukses membuat sukuna menjadi lebih bernafsu pada megumi.

Sukuna membalikkan posisi mereka menjadi megumi yang di bawah. Sukuna berniat menghentikan ciuman saat ia tau jika megumi kehabisan nafas, tapi megumi dengan gesit mengalungkan tangannya sehingga membuat ciuman itu tetap berlanjut dan makin panas.

Sukuna membuka jaket dan kaosnya, memperlihatkan otot perut dan lengannya yang penuh dengan tato, ia lalu turun ke area bawah, menuju leher. Sukuna menjilat dan menggigit leher megumi, meninggalkan bekas kemerahan yang sepertinya akan membutuhkan waktu agar bisa hilang.

Megumi mendongak "Akh k-kumohon, sentuh aku." sukuna yang mendengar permohonan megumi, menjadi semakin gencar. Ia melahap dua tonjolan merah muda yang sudah mengeras sejak tadi.

Sukuna menjilat, menggigit-gigit kecil puting megumi, sedangkan tangan kirinya meremas dan memainkan puting satunya.

Megumi menjambak rambut sukuna "mmhh c-cepat masukkan milikmu" ujarnya dengan tidak sabaran.

Sukuna menghentikan aktifitasnya di bagian dada lalu turun ke bawah "kita pemanasan dulu" sukuna yang sedang melakukan persiapan untuk memasukkan jarinya ke dalam liang megumi, tiba-tiba kaget ketika megumi membalikkan posisi mereka.

"terlalu lama" megumi sontak melepas resleting celana sukuna lalu menariknya, membuat sukuna kecil menyembul dan melihat dunia.

"Hei, tunggu bodoh. Nanti kau terluka" sukuna berusaha menahan megumi.

Roommate, Sukufushi. ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang