1.ABANG KULKAS

131K 8.4K 903
                                    

Haii aku Nakul🦋

Ini cerita Brothership pertamaku dan semua yang ada dalam cerita ini murni dari otak kecilku. Terimakasih💙

WARNING!
⚠️ Mengandung Kata-kata kasar
⚠️Bahasa non-baku
⚠️Halu tingkat internasional

-🦍-

"MAJU LU SEMUA!" teriak seorang anak lelaki yang memimpin pasukannya dibarisan paling depan.

Biru Aldaren. Anak tengil berumur lima belas tahun yang baru duduk di bangku SMA kelas satu. Remaja urakan yang kerjaannya tawuran, bolos, keluar masuk bk dan sering keluyuran sampai malam hari.

Biru melayangkan pukulan keras di wajah lawan. Anak SMA sebelah datang ke sekolah mereka dan merusak gerbang sekolahnya dengan seenak jidat. Berakhirlah mereka saling memukul dengan brutal di daerah sepi dekat sekolah itu.

"EHH ANJING! JANGAN LARI LU SEMUA!" Biru menarik salah satu dari mereka dan menendang tepat dibokong, hingga cowok berbadan gempal itu nyungsep ke selokan.

"Bhahaha maap, gue sengaja." tawa Biru dan teman temannya menggema.

"Pas dia jatoh pantatnya geter gitu anjir!" seru Nio, salah satu teman dekat Biru.

"Mampus aja tuh bocah sekalian. Dia yang robohin gerbang. Tenaganya kek kingkong buset," timpal Saka.

"Udeh udeh! Balik kuy!"

"SEKUY!"

Para murid berandal itu mulai bubar. Ada yang langsung pulang, mampir ke warung dan ada juga yang kembali ke sekolah untuk mengambil motor, seperti yang dilakukan oleh Biru dan kedua temannya.

Biru menaiki motor matic hitam kesayangannya. Sudah tak sebagus dulu tapi Biru sangat menyayangi motor bututnya.

"Duluan ya, gue harus balik. Entar bokap ngamuk," pamit Biru.

"Hati-hati dijalan Ru, gak usah ngebut," ucap Saka.

"Kabarin kalo ada apa-apa." Nio menepuk pundak Biru beberapa kali.

Saka dan Nio memang masih baru setahun mengenal dan menjadi teman Biru. Tapi mereka tau bagaimana kehidupan sulit anak itu. Mereka juga bisa melihat jelas topeng tebal yang selalu digunakan setiap hari oleh Biru.

Biru tersenyum kecil kemudian menganggukkan kepalanya. Motor itu mulai melaju meninggalkan area sekolah.

Dijalan, Biru tak mengebut sama sekali. Motornya hanya ia jalankan dengan kecepatan rendah. Mulutnya tak henti bersenandung kecil.

Saat melewati jalan sepi yang menjadi jalan menuju rumahnya, ia tak sengaja melihat kumpulan siswa laki-laki yang sedang baku hantam. Masalahnya, mereka tidak seimbang.

Biru dengan segala jiwa lakiknya langsung terpancing. Ia memarkirkan motornya disamping mobil mahal milik salah satu cowok disana.

Ia membuka dasinya yang sudah tak terbentuk sejak tawuran tadi dan langsung mengikatkan dasi itu dikepalanya. Kejametan itupun menguar dengan jelas.

Tanpa babibu, Biru berlari dan langsung melayangkan tendangan ke orang yang mencoba memukul lawan dengan kayu. Enak saja, udah mainnya gak seimbang, sekarang mencoba untuk curang.

Biru Aldaren [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang