19.HOME

39.7K 4.5K 547
                                    

Cilukba! mhuehehe

🦋

"Bang, mau itu dong," pinta Biru menunjuk penjual bakso bakar dari jendela mobil.

Liam tak menghiraukan permintaan Biru. Arsen juga tak menghentikan mobil, ia tetap menjalankan mobil sampai para penjual itu tak lagi terpandang mata.

"Abang?!" Biru setengah berteriak.

"Diam, Biru." Suara berat Liam memasuki indera pendengaran Biru yang sungguh amat horor.

"Beli bakso bakar, yuk? Biru udah lama gak makan. Kangen tau."

"Tidak."

"Ayo dong! Sekaliiii aja, Abang ...," rengek Biru mengayun-ayunkan lengan kekar Liam.

Liam menoleh kearah Biru dengan mata menatap tajam anak itu. Perlahan, pegangan Biru ditangannya pun mengendur seiring dengan bibir yang anak itu majukan.

"Gak asik! Lo belum tau aja rasa bakso bakar enaknya gimana!"

"Coba ulangi perkataan mu," titah Liam dingin.

Liam berdecak. "Jangan galak-galak, bisa gak sih?! Abang jangan marah terus."

"Berbicara lah dengan sopan."

"Kurang sopan apa diriku?" monolog Biru dramatis. Liam menatap datar anak itu.

"Tidur."

Biru mengaga ditempat. Tadi ia sudah dipaksa untuk tidur di kamar ruangan khusus selama istirahat kedua sampai bel pulang. Sekarang ia disuruh tidur lagi? Biru benar-benar ingin menjual abangnya di aplikasi online. Gratis ongkir seluruh Indonesia.

"Gak ngantuk tau! Abang Liam ku yang ganteng tiada dua, ayo beliin Biru bakso bakar," bujuk Biru sok imut.

"Apa kau benar-benar ingin dihukum?"

"Ck! Bisa gak gausah ngancem dihukum mulu? Gak cape hukum Biru terus?" sewot anak itu.

"Sebaliknya. Apa kau juga tidak lelah memancing emosi?" Liam balik bertanya membuat bocah itu kicep.

"Ya-ya itu kan ...."

"Tidak bisa menjawab lagi, hm?" Liam tersenyum kecil kemudian mengusap sayang puncak kepala Biru.

'Gue gak bisa berkata-kata, bajing!'

"Tapi ini beneran Biru mau tanya. Kenapa kalian gak ngebolehin Biru makan makanan kaya gitu?"

Liam menghela napas. "Tidak sehat," jawabnya singkat.

Biru melotot. "Ya kan nggak tiap hari makannya."

"Sama saja." Liam acuh.

"Ngeselin banget sih kalian sekeluarga!" ujar Biru.

"Berarti kamu juga termasuk," balas Liam.

"Nggak lah! Biru kan hasil pungutan!" sewot Biru tak sadar sudah membangunkan singa ditubuh Liam.

Biru Aldaren [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang