Kalo jqgwhwj pasti kqbwjwj, iyakan?
🦋
"Hiks ... sakit," rintih Biru. Anak itu membuka matanya perlahan.
Biru mengerjapkan matanya beberapa kali, namun tak kunjung membuat penglihatannya membaik. Semua benda disekitarnya bagaikan berputar saking pusingnya kepalanya.
Biru mendudukkan dirinya perlahan. Berusaha mencari keberadaan Papa maupun abangnya didalam kamarnya. Tidak ada siapapun disini. Kakinya juga kembali dirantai oleh Galaksi karena Biru berbuat ulah.
Biru perlahan turun dari tempat tidur. Ia meringis sembari memegang kepalanya yang jauh lebih sakit saat ia berdiri. Biru melangkahkan kakinya perlahan sambil berpegangan pada ujung kasur menuju pintu.
Biru jatuh terduduk karena melupakan bahwa rantai dikakinya tak sampai pada pintu.
"P-Papa? Abang?" panggilnya pelan.
Biru mulai menangis lagi karena tak ada yang menyahut dari luar. "Hiks! Papa? Abang? Om Arsen?" panggil Biru lagi, mengeraskan suaranya.
Arsen dengan segala pendengaran tajamnya langsung membuka pintu saat itu juga. Ia terkejut melihat Biru terduduk dilantai dengan wajah yang cukup pucat.
"Tuan muda, mengapa anda duduk dilantai?" Arsen meraih tangan Biru dan membantunya berdiri kemudian membawanya kembali duduk di kasur.
"Om, Papa sama abang dimana?" tanyanya lirih.
Arsen mengernyitkan kening. Tangannya dengan pasti menyentuh kening Biru untuk mengecek suhu tubuh tuan mudanya itu.
"Anda demam tuan muda," ujarnya panik.
Biru diam saja. Ia menunduk kemudian membaringkan tubuh kecilnya. Sekarang ia menyesal karena berenang ditengah hujan deras tadi. Sepertinya ini adalah karma. Lagian, kenapa tubuhnya lemah begini sih?
"Papa ...."
"Sebentar tuan muda, saya akan memanggil tuan besar," pamit Arsen kemudian berlari memanggil Elard dan abang-abang Biru.
Brak
Tak lama suara gebrakan pintu membuat Biru kembali membuka matanya sayu. Sudah dipastikan bahwa para pawang Biru membukanya dengan kekuatan titannya.
"Biru, ada yang sakit?" Elard duduk dipinggir kasur Biru sambil mengusap kening berkeringat Biru khawatir. Sementara Liam dengan cekatan membuka rantai dikaki adiknya.
"Kepala Biru sakit, Papa," adu Biru melengkungkan bibirnya kebawah.
"Ini akibatnya karena kau kembali berbuat ulah," ujar Galaksi datar.
Elard dan semua abang Biru sudah tau kelakuan Biru tadi. Mereka memang menunggu Biru bangun untuk memberinya hukuman, tapi semuanya gagal karena Biru mendadak sakit membuat amarah itu berubah menjadi rasa khawatir.
"Kenapa kau sangat keras kepala, Biru?" timpal Liam tak kalah dingin.
"Kau memanfaatkan abang, hm?" sambung Killan.
"Anak ini!" geram Aldar.
Lengkap sudah penderitaan Biru. Semua abangnya mengomelinya secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Aldaren [TERBIT]
AcakPERHATIAN! SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS! Brothership | Familyship, bukan Romance dan bukan bxb! 🦋 Biru Aldaren. Anak tengil berumur lima belas tahun yang baru duduk di bangku SMA kelas satu. Remaja...