34.TAKUT

34.6K 4.6K 900
                                    

Karena aku spesies mermaid yang baik hati jadi ngambeknya seminggu aja. Kena teror muluuuu😭

🐊🦋

"Woi Om!"

Arsen sedikit terperanjat akibat tepukan bar-bar yang menyapa pundaknya. Ia pun menoleh dan mendapati tuyul songong nan pendek tengah menatapnya sembari melipat kedua tangan di dada.

"Ada apa tuan muda kecil? Anda butuh sesuatu?"

"Gue cuma mau nanya. Papa sama abang dimana?" tanyanya sembari mencolek lengan Arsen.

"Tuan besar menginap di markas utama tuan muda kecil, dan tuan muda yang lain juga ikut kesana."

Biru menganggukkan kepala pelan. "Abang-abang nginap juga?"

"Sepertinya tidak tuan muda," jawab Arsen sekenanya.

"Yaudah deh. Gue mau ke kamar bang Liam dulu," pamit Biru hendak berjalan melalui Arsen. "Lu jangan curiga dulu dong Om!" ucap Biru ngegas karena Arsen hendak memperingatinya.

Arsen hanya bisa menghela napas sabar. Untung ia memiliki stok kesabaran yang tak terhingga sehingga ia tak akan terpancing emosi oleh reog satu ini.

"Tapi tolong jangan kabur tuan muda kecil, CCTV memantau anda," peringat Arsen kemudian mempersilahkan Biru melewatinya.

"Iya elah. Eh iya satu lagi, jangan panggil gue tuan muda kecil! Lu gak liat otot gue segede apa?!" protes Biru menggulung lengan bajunya lalu berlagak menunjuk lengannya yang katanya memiliki otot besar.

Arsen menahan tawa. "Maaf tuan muda, anda memang memiliki otot besar dan anda juga SANGAT sangar tuan muda," ucap Arsen menekan kata sangat.

Biru tersenyum lalu menepuk dadanya bangga. "Ya iyalah! Biru gitu loh!" pekik anak itu sembari berjalan meninggalkan Arsen menuju kamar abang Liamnya.

Biru membuka pintu besar itu. Beruntung Liam tak mengunci pintunya, jadi Biru bisa bebas masuk kedalam sana. Biru masuk kedalam kemudian mengunci pintu.

Dengan semangat Biru masuk kedalam walk in closed, berdecak kagum saat melihat jejeran pakaian Liam yang terkesan sangat badboy tetapi elegan. Biru mengerucutkan bibirnya saat melihat baju yang kini tengah ia pakai.

Piyama bercorak kucing-kucing berwarna biru. Sungguh amat sangat mencoreng gelarnya sebagai badboy dan ketua pasukan tawuran sekolah lamanya.

Biru meraih baju hitam Liam, celana jeans hitam, juga jaket kulit berwarna coklat, tak lupa sepatu yang sangat Biru suka. Ia pernah melihat Liam menggunakan semua benda itu. Dan itu sangat keren menurutnya.

Setelah ia selesai memakai semua pakaian Liam, Biru berjalan menuju cermin besar di kamar Liam dengan kedua tangan menahan celana yang ia kenakan karena kebesaran.

"Kok kegedean gini sih?! Bukannya keren gue malah kaya jamet anjir!" gerutu Biru memandangi cermin itu kesal.

Ini sangat jauh dari ekspektasinya. Padahal jika Liam yang memakai pasti terlihat sangat bagus dan juga elegan. Sedangkan dirinya? Saat ia tak sengaja melepas pegangan, celana itu langsung melorot kebawah. Biru mengusap wajahnya prustasot.

Biru Aldaren [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang