Tiga hari kini telah berlalu. Di pagi yang cerah ini, pria berbaju Koko dengan sarung bermotif logo Syubbanul Muslimin kini tengah duduk sendirian di kursi taman ponpes NQ sambil membawa sebuah kitab Al-Qur'an yang ada di tangannya.
Ia berniat untuk muroja'ah hafalan Al Qur'an nya di ponpes Asshidiqiyah kemarin sebelum ponpes diliburkan. Karena 1 hari lagi ia akan kembali ke ponpes Asshidiqiyah.
Ia sengaja untuk menyendiri, karena baginya saat muroja'ah lebih tenang saat sendiri daripada beramai-ramai. Dan juga akan lebih gampang saat dirinya ingin merenungi makna di setiap kata ayat tersebut.
"Shodaqallahul'adzim..." ucapnya mengakhiri muroja'ah.
Ia melantunkan ayat tersebut dengan sangat merdu, sampai ia tak sadar ada seseorang yang memperhatikan nya dari tadi dari awal ia muroja'ah sampai ia mengakhiri muroja'ah nya.
"MasyaAllah mi..".
Ia terkagetkan oleh ucapan seseorang dari belakangnya. Ia menoleh ke sumber suara tersebut.
"Eh, mas Hafidz, mas Hafidz udah dari tadi yah disitu?".
"Hehe... Iya mi, aku emang sengaja gak gangguin kamu lagi muroja'ah, jadi aku tungguin kamu disitu".
"Adem banget deh mi, denger suara kamu. Kamu melantunkan ayat-ayat Allah dengan sangat merdu" sambung Hafidz.
"Ehehe... Makasih mas" jawab Azmi dengan menundukkan kepalanya.
"Oh iya, aku denger kamu akan pulang hari ini yah?".
"Iya mas, InsyaAllah nanti sore Azmi pulang, karena lusa Azmi udah mau balik ke pondok Asshidiqiyah".
"Oh gitu yah... Ya udah gpp, semangat hafalannya yah, mas tinggal dulu, mau pulang sebentar".
"Oh iya mas, hati-hati dijalan yah".
"Iya mi, ya udah ya... Assalamu'alaikum".
"Waalaikumsalam...".
*****
Disisi lain, hari ini Firda akan kembali ke pondok pesantren nya lagi. Ia sekarang tengah bersiap-siap, melipat bajunya dan menaruhnya di dalam tas yang akan ia bawa.
"Apa lagi yah yang kurang?, Kayaknya udah deh".
Setelahnya, ia beranjak keluar menemui Abi nya yang tengah duduk di kursi meja makan.
"Assalamu'alaikum Abi".
"Waalaikumsalam, MasyaAllah cantik banget putri Abi. Sini makan dulu nak" ucap Gibran sembari menepuk kursi disampingnya.
"Hehe iya bi".
Firda pun mengambil salah satu piring dari beberapa tumpukan piring yang terletak di tengah meja.
"Gimana, udah siap balik pondok gak?".
"Siap dong bi, Firda malah rindu banget sama kegiatan di pondok" ujarnya dengan semangat.
Setelah makan Gibran pun mengantar putrinya ke ponpes NQ dengan mengendarai mobil.
Diperjalanan, Firda kini sangat bahagia sekali. Wajahnya berseri-seri. Tak lama kemudian mereka berdua pun telah sampai di depan gerbang ponpes Nurul Qadim. Firda pun dengan segera turun dari mobil.
Ia sudah tak sabar ingin segera bertemu dengan sahabat sahabat nya, dan memulai kegiatannya di ponpes.
"Nak, inget pesan Abi, Firda jangan pernah males belajar yah, selalu hormati kyai kyai mu, jaga mata dan hatinya".
"InsyaAllah akan Firda ingat selalu apa pesan Abi, Firda juga minta Do'a nya".
"Pasti Abi selalu do'akan. Ya udah Firda baik baik ya disini, Abi pamit pulang".
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Danau [REVISI]
Fanfiction⚠️ Hanya cerita fiksi, bukan cerita asli dari pemerannya. InsyaAllah tidak keluar dari arti kata "SANTRI" Awal mula ia dipertemukan dengan sosok gadis cantik, disitulah Allah menganugerahkan secuil perasaan yang masih ia tebak. Hingga akhirnya ia...