Bab 7

76 11 1
                                    

.
.
.
.
Di malam ini ponpes Nurul Qadim mengadakan acara maulid Nabi. Semua santri NQ ikut berpatisipasi dalam acara ini. Demikian juga dengan tim Hadrah syubban yang disuruh untuk mengisi acara.

Semua anak syubban kini telah berada di atas panggung. Lebih tepatnya Azmi yang kini tengah asik bercanda dengan Hendra dan juga Holies.

Salah satu tim multimedia syubban menghampiri Azmi dengan membawa sekantong plastik yang berisikan serban dari Gus Hafidz.

"Azmi.." panggilnya.

Azmi memberhentikan candaannya dengan Hendra. Dan mengalihkan pandangannya ke sumber suara yang memanggil namanya.

"Ini dari Abuyah" ucap salah satu tim multimedia itu sambil memberikan plastik yang berisikan serban tersebut.

"Apa ini mas?".

"Itu dari Abuyah mi, beliau tadi menyuruhku untuk memberikannya ke kamu".

"Dari Abuyah?, Ya udah mas terimakasih".

Azmi dengan segera membuka bungkusan plastik tersebut. Gus Hafidz memberi Azmi serban berwarna putih dengan corak batik berwarna hitam.

Didalam hati Azmi masih bertanya-tanya kenapa Abuyah memberiku serban? Dan kenapa cuma aku yang dikasih serban?. Begitulah pertanyaan Azmi.

Setelah semua para jama'ah hadir. MC memulai acaranya dengan salam dan dilanjut dengan sholawat yang dibawakan oleh munsyid Syubbanul Muslimin.

S
K
   I
    P

Di penghujung acara, Hafidz memimpin sholawat Mahallul Qiyam. Semua para jama'ah sangat khusyuk dalam memuji Baginda Rasul. Hingga tak terasa air mata begitu mudah untuk menetes.

Begitu juga dengan para munsyid. Mereka ikut hanyut dalam lantunan sholawat. Membayangkan apabila Rasulullah hadir di majelis ini. Betapa senangnya hati mereka.

Hingga usai, acara ditutup dengan Do'a yang dipimpin oleh Gus Hafidz. Kini para jama'ah telah banyak yang pulang. Sama halnya dengan Azmi dan anak syubban yang masih berjalan menuju kamar Hadrah.

"Yeyyy..." Teriak Azmi setelah melihat informasi di WhatsApp nya.

"Astaghfirullah hal adzim, Azmi. Apaan deh kamu?" Sontak Hafidz terkejut.

"Ehehe... Ini kak, Azmi baru dapat info kalau liburan Azmi diperpanjang lagi".

Hafidz menggelengkan kepalanya melihat tingkah Azmi yang masih seperti anak-anak. Tapi Hafidz yakin, di balik tingkah Azmi yang masih seperti anak-anak itu pasti ada sikap kedewasaannya.

Sesampainya mereka di halaman kamar Hadrah. Mereka berpisah satu sama lain. Baik yang langsung pulang maupun yang ingin menginap di kamar Hadrah.

*****

Keesokan harinya, semua tim syubban diajak oleh Gus Hafidz untuk rapat di markas besar Syubbanul Muslimin untuk merundingkan ketetapan hari jadi ponpes.

Baik tim multimedia syubban ataupun pihak panitia ponpes pun ikut menghadiri rapat bersama Gus Hafidz. Setelah semua berkumpul, salah satu panitia ponpes membuka rapatnya. Dan akan dilanjut dengan ceramah singkat dari Gus Hafidz dan juga kyai Umar.

Tak berlangsung lama, rapat telah selesai dan sudah dipastikan bahwa hari jadi ponpes akan diselenggarakan pada akhir bulan ini. Hanya tinggal beberapa hari saja.

Syubbanul Muslimin juga akan ikut memeriahkan acara hari jadi ponpes nanti.

Akan tetapi Gus Hafidz menyuruh Holies untuk memberitahukan kepada anak Hadrah agar tidak kembali dulu setelah rapat tadi.

Berawal Dari Danau [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang