Bab 8 BERTEMU

93 11 1
                                    

Assalamu'alaikum Sazmi....

Ada apa nih di Bab ke-8 ?... Langsung baca aja yok...
.

.

.

Di pagi ini pria berpakaian putih tengah duduk di atas kursi taman belakang hotel. Ia kini telah berada di hotel setelah melalui perjalanan menaiki pesawat kemarin.

Dan setelah ini ia akan jalan-jalan bersama teman-temannya ke wisata danau yang tak jauh dari hotelnya.

"Ayo siap-siap dulu mi, udah ditunggu Abuyah di lobby" ucap Hafidz sambil menepuk pundak Azmi.

"Eh iya mas, ini Azmi baru ditelpon Abah".

Azmi beranjak dari duduknya dan langsung menghampiri meja di samping tempat tidurnya. Ia mengambil tas selempang nya dan langsung berjalan ke arah Hafidz yang masih menunggunya di ambang pintu.

"Ayo mas".

Mereka berdua pun turun dan menuju lobby. Terlihat Gus Hafidz yang sedang mengobrol dengan salah satu petugas hotel. Dan tim Hadrah yang masih asik bercanda sambil menunggu mereka berdua turun.

Setelahnya, Gus Hafidz dengan tim syubban pun berangkat. Gus Hafidz mengajak mereka ke wisata danau labuhan cermin. Karena jarak wisata danau dengan hotel tak begitu jauh.

Sesampainya mereka di wisata. Kini semua tengah mengambil foto diberbagai area danau. Terutama Hafidz yang kini tengah live di akun Instagram nya sambil mengelilingi area dasar danau.

Dan Aban yang kini menyuruh Azmi untuk memotret dirinya. Ia memberikan hp nya kepada Azmi. Pasalnya, Azmi suka sekali memotret, akan tetapi ia tak suka jika dirinya dipotret.

"Agak kebelakang dikit mas" seru Azmi.

"Udah gak bisa mi, ini udah batasan".

Azmi yang mendengar jawaban dari Aban pun bertahap mundur kebelakang karena jarak Aban dengan kamera begitu dekat. Agar potretannya sesuai dengan yang diinginkan Aban. Dan juga full dengan background langit yang sangat cantik.

Bruughh!!!

Azmi terlalu bersemangat untuk mundur hingga ia menyadari ternyata ia telah menabrak seseorang dan Azmi pun langsung berbalik ke arahnya.

"Astaghfirullah hal adzim. Afwan ukh, saya gak sengaja" ucap Azmi sambil menundukkan kepalanya, dan melihat barang-barang yang dibawa oleh gadis tersebut berserakan.

Azmi pun membantu gadis tersebut mengemasi barang-barangnya yang berjatuhan.

"Afwan ukh, apakah ada yang sakit?" Ucap Azmi sekali lagi karena ucapannya yang pertama tak direspon sama sekali dengan gadis tersebut.

Gadis yang ditabrak oleh Azmi tersebut ialah Firda. Firda kini juga tengah keliling-keliling area danau labuhan cermin, karena ia dan Maysya diajak Gibran untuk liburan.

"Na'am khi, Alhamdulillah ana gak papa kok. Lain kali kalau mau mundur lihat belakang dulu" ucap Firda dengan nada lembut, dan sesekali melihat ke arah Azmi.

"Na'am ukh, sekali lagi ana minta maaf" Azmi pun memberanikan diri untuk melihat ke wajah Firda.

"Ya sudah, ana pamit duluan. Assalamu'alaikum" salam Firda dan langsung meninggalkan Azmi.

"Wa'alaikumsalam..".

"MasyaAllah... Sungguh indah ciptaan-Mu ya Robb" batin Azmi.

Azmi membalikkan badannya dan menghampiri Aban. Tiba-tiba kakinya menginjak sesuatu. Ia mengambil barang tersebut.

"Novel?..." .

Azmi membaca judul novel tersebut. Novel siapakah ini?, Apa jangan-jangan punya ukhty tadi? Pertanyaan tersebut terbesit di pikiran Azmi.

"Azmi, apa itu?" Tanya Aban yang baru saja menghampiri Azmi.

"Novel mas, aku yakin ini pasti novel nya ukhty yang aku tabrak tadi".

"Terus gimana sekarang?".

"Mau gimana caranya Azmi harus balikin novel ini ke pemiliknya mas".

Azmi menarik tangan Aban dan mengajaknya untuk mengembalikan novel tersebut. Ia mencari dimana gadis tadi. Tapi nihil, Azmi dan Aban tak menemukan satu jejak pun.

"Cepet banget ngilang nya".

"Coba kamu buka novelnya. Ada username gadis tadi gak?" Usul Aban.

"Ini ada mas, Firdatul Aminah. Jadi, ukhty tadi bernama Firda. Aku rasa dia anak SLN deh mas, soalnya tadi dia pakai jaket produk dari syubban".

"Terus gimana mi?, Kita mau cari kemana lagi?".

Azmi dan Aban masih celingak-celinguk. Siapa tau Firda masih tak jauh dari mereka. Hingga mata Azmi terhenti di posisi dua orang gadis berdiri.

"Itu..itu ukhty tadi mas" ucap Azmi sambil menunjuk ke arah yang ia lihat.

Azmi langsung menarik tangan Aban dan berlari ke arah yang ia tuju. Tepat sekali tebakan Azmi, dua orang gadis tersebut adalah Firda dengan Maysya.

"Assalamu'alaikum ukh" salam Azmi.

"Eh iya wa'alaikumsalam, loh antum akhi yang tadi kan?".

"Na'am ukh, ana mau balikin ini, novel antum tertinggal saat jatuh tadi" jelas Azmi sembari memberikan novel tersebut kepada pemiliknya.

"Owh... Syukron khi, untung belum diambil orang, ana berterimakasih banyak".

"Na'am ukh, ya udah, ana balik duluan. Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumsalam...".

Selepas memberikan novel tersebut kepada pemiliknya. Azmi merasa sedikit lega. Kini ia akan kembali berkumpul dengan teman-temannya dan juga dengan Gus Hafidz.

Setengah hari mereka bersenang-senang di wisata danau labuhan cermin. Setelah sholat ashar kini mereka akan kembali ke hotel dan beristirahat.

*****

Betapa senangnya perasaan gadis cantik ini. Setelah sekian lama mengagumi sosok pria dalam diam nya, akhirnya ia bisa bertemu secara langsung. Itu pun melebihi keinginannya.

Akan tetapi ia adalah seorang gadis yang tak terlalu fanatik dalam mengagumi seseorang. Dipertemuan pertama ini serasa berbeda. Seakan-akan pria tersebut sedikit meninggalkan rasa yang masih tak bisa ia tebak.

Apa ini?, Kenapa dengan diriku ini? Itulah yang dipikirkan oleh gadis cantik ini.

Dimalam ini ia tengah berdiri sendirian di blankon kamarnya. Ia hanya memikirkan peristiwa yang menimpanya tadi siang.

"Gimana tuh Fir perasaannya sekarang, setelah ketemu dengan idola kamu?" Ucap Maysya yang datang mengagetkan.

"Apaan sih kamu, biasa aja kali".

"Ya Allah... Lupakanlah bayangan ini dari pikiran hamba... Hamba sama sekali tak tau apa arti semua ini?" Batinnya.

"Eyy... Kok malah bengong?".

"Ah, sudahlah, lebih baik kita sholat, adzan isya' udah terdengar tuh" ucapnya yang langsung beranjak kedalam kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

"Ya elah fir. Bilang aja kalau kamu bahagia banget. Pakek mengalihkan topik lagi" gumam Maysya.

==========

Setelah sholat, seperti biasa Firda tak pernah lupa untuk muroja'ah Al-Qur'an nya. Agar hafalan Al-Qur'an nya tidak gampang pudar.

Firda dengan Maysya kini keluar kamar dan bertemu dengan Abi nya untuk makan malam. Dan setelah makan malam, Firda dengan Maysya membereskan piring kotor yang telah dipakai untuk makan tadi.

.

.

.

Assalamu'alaikum...

Okey, sampai sini dulu...

Jangan lupa vote n comment nya yah...

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Salam manis dari author 🤗...

Berawal Dari Danau [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang