Bagian 19: True Power

860 149 14
                                    

"Mereka yang dianugerahi dengan kekuatan precious stone akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka dapat mengabaikan peringkat pada sistem dan mereka akan menjadi player unggul. Namun, mereka bukan berarti tak terkalahkan. Banyak sumber kekuatan di Arcade yang jauh lebih kuat, ada kekuatan yang bergerak di jalan terang dan ada juga yang bergerak di jalan gelap. Pilihan ada di tanganmu, kemanakah kau akan mengambil jalan."

Kyungsoo membaca informasi tentang Precious Stone pada sistem. Setelah pertemuannya dengan Gluttony, entah kenapa ia bisa merasakan jika wanita itu punya kekuatan yang tak bisa dianggap remeh. Lalu dirinya terlalu santai akhir-akhir ini, hanya karena Kyungsoo sudah merasa memiliki semua Precious Stone.

Kyungsoo bukannya haus akan kekuatan atau kekuasaan. Saat ia mendengar bahwa Gluttony mengatakan akan menghabisi semua player di Korea dan menggantinya dengan pion-pionnya, Kyungsoo jadi tidak tenang. Ia merasa punya kewajiban menjaga wilayahnya ini dan melindungi player-player lain yang pantas ia lindungi.

Saat Kyungsoo masih melamunkan semuanya ditemani langit sore, pintu ruangannya terbuka. Ji Eun masuk dengan anggunnya menghampiri meja kerja Kyungsoo.

"Kau terlihat lebih baik bekerja di balik meja ini daripada meja lusuh di toko bukumu," ungkap Ji Eun.

"Terima kasih pujiannya," jawab Kyungsoo memberikan senyum tipis pada Ji Eun.

"Jadi, kau memutuskan menjadi pemilik hotel ini? Kau tahu namamu sudah tertulis di surat wasiatnya."

"Aku rasa aku harus mengambil posisi pemimpin di sini. Aku merasa bahwa sekarang aku punya kehidupan," ucap Kyungsoo.

"Senang mendengarnya."

"Terima kasih. Lalu apa yang membuat ketua organisasi keamanan Arcade sampai datang ke tempatku?" Kyungsoo beralih pada Ji Eun sekarang.

"Kau harus mengikuti ujian untuk secara resmi memegang gelar Challenger." Ji Eun akhirnya menyampaikan maksudnya.

"Apa itu harus?"

"Harus. Sebelumnya kita punya Gong Yoo sebagai Challenger. Jika sampai posisi itu kosong maka Korea akan dipandang remeh oleh negera lain, selain itu akan banyak player asing yang akan semena-mena pada kita karena mereka menganggap bahwa di Korea tidak ada player kuat yang mereka takuti," jelas Ji Eun panjang lebar.

Kyungsoo kemudian bangkit dari kursinya. Pria itu membenarkan jas yang ia pakai lalu berjalan mendekati Ji Eun yang belum terbiasa melihat Kyungsoo dalam balutan jas seperti ini.

"Kapan tesnya dilakukan? Aku siap." Kyungsoo menatap Ji Eun dengan tatapan seriusnya.

"Inilah kenapa aku datang, aku akan mengantarmu kesana. Tesnya dilakukan sekarang." Ji Eun cepat-cepat mengembalikan fokusnya.

"Ayo pergi kalau begitu."

Kyungsoo malah jalan lebih dulu meninggalkan Ji Eun. Seperti diberikan jalan untuk memperingatkan orang-orang agar tak main-main dengannya, Kyungsoo mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kebolehannya dengan mengikuti ujian sebagai Challenger.

Berbeda dengan peringkat lainnya, Challenger punya cara sendiri untuk menuliskan nama pemiliknya. Sistem tak akan langsung menulis nama Challenger baru tanpa melalui tes yang memang sudah dilaksanakan sejak Arcade berdiri.

Informasi mengenai ujian Challenger langsung tersebar ke seluruh sistem. Ujian ini akan dilaksanakan di tempat yang bisa dibilang terbuka, dan pengujiannya akan dilakukan langsung oleh player berperingkat Veteran. Veteran adalah peringkat terpisah dan konon katanya anggotanya tak diketahui jumlah pastinya. Hal yang paling jelas dari Veteran adalah mereka lebih kuat dari Challenger sekalipun.

ARCADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang