Tiga puluh orang ditemukan meninggal dalam kondisi yang mengenaskan. Begitulah headline berita-berita yang tersebar ke seantero negeri. Organisasi Keamanan Arcade entah kenapa bertindak sangat lambat sampai-sampai hal ini bisa tersiar ke dunia Digital. Walaupun mereka sudah berusaha mengendalikan pemberitaan, tetapi sudah terlalu banyak media yang meliput penemuan tiga puluh jasad yang semuanya tanpa kepala.
Berada di hotelnya, Ji Eun mematikan berita yang ia saksikan. Wanita cantik tersebut memijat pelipisnya pelan karena sekarang ia dibuat pusing oleh Kyungsoo. Apa yang sudah dilakukan pria itu jelas mengundang polemik besar. Sudah sangat lama Organisasi ingin membuat masalah dengan Kyungsoo, dengan Gong Yoo yang seolah sengaja memancing amarah pria dingin tersebut. Namun, Kyungsoo malah sukarela melakukan hal yang bisa membuatnya dianggap mengancam keamanan Arcade.
Tidak berlebihan jika Ji Eun menganggap penanganan lambat Organisasi terhadap kasus ini disengaja. Mereka memang seolah membiarkan kasus ini menguak dan akhirnya mereka mendapatkan petisi dari player lain agar Kyungsoo dihukum.
Berada di tempat lain, tepatnya di sebuah penthouse yang mewah, Kyungsoo sedang sibuk memasak. Pria yang sore hari kemarin baru saja membunuh tiga puluh player sekaligus, sekarang memakai apron sambil sibuk membuat sup.
Chanyeol dan Sehun sudah terbangun sejak tadi. Keduanya duduk di ruang tengah menyaksikan televisi yang memang sudah menyala. Keduanya bisa melihat berita kematian misterius yang dianggap sebagai pembunuhan paling kejam abad ini. Kedua orang tersebut perlahan menoleh ke arah dapur, jika diingat lagi apa yang terjadi kemarin memang diluar nalar. Kyungsoo mampu menghancurkan kepala player-player tersebut bahkan hanya dengan menatapnya saja.
"Oh Sehun, Park Chanyeol sarapannya sudah siap. Tolong bangunkan Jeno," suara Kyungsoo mengejutkan kedua orang yang sedang melamun tersebut.
Kyungsoo memang sengaja meminta tiga pemuda itu tetap berada di sekitarnya. Bukan tanpa alasan, efek samping mantra yang digunakan Kyungsoo tempo hari bisa saja masih terasa. Walaupun kemarin ketiga pemuda tersebut sudah menahan rasa sakit akibat sihir penyembuhan yang Kyungsoo lakukan.
"Bagaimana perasaan kalian? Apa masih terasa sakit?" Kyungsoo bertanya sambil meletakkan makanan di hadapan satu per satu apprenticenya.
"Aku merasa jauh lebih baik." Chanyeol menjawab lebih dulu, walau ia terkesan menghindari tatapan Kyungsoo.
"Aku juga," sahut Jeno yang melempar senyum sekilas.
"Aku rasa tubuhku sudah baik-baik saja," ungkap Sehun yang bahkan menolak untuk mengangkat kepalanya.
Chanyeol, Sehun dan Jeno memang begitu senang saat Kyungsoo kembali kemarin. Namun, ketiganya seolah merasakan sesuatu yang berbeda. Apa yang Kyungsoo lakukan kemarin seolah selaras dengan cerita Gong Yoo.
Kyungsoo memahami perasaan tiga orang di hadapannya. Apa yang Kyungsoo lakukan memang tak seharusnya mereka lihat. Terpikir di kepalanya untuk melakukan apa yang disarankan oleh Ji Eun, ia harus terbuka pada para apprenticenya ini.
Sarapan pagi itu berlangsung tenang, Kyungsoo tak banyak bertanya dan kembali menjadi sosok pendiam. Suasananya memang jadi sangat canggung, mereka sudah tidak bertemu Kyungsoo selama satu bulan, ditambah Kyungsoo pergi dengan meninggalkan pertanyaan yang sulit untuk Sehun, Chanyeol ataupun Jeno utarakan.
Ketika kegiatan sarapan selesai, Kyungsoo langsung mengambil semua piring untuk ia bersihkan. Sekali lagi tak ada percakapan, membuat suara air dari keran dan piring yang sedang Kyungsoo bersihkan mengisi ruang dengar di sana. Selesai dengan pekerjaannya, Kyungsoo melepaskan apronnya lalu bergerak menghampiri tiga apprenticenya yang sedang duduk di ruang tengah.
"Apa kalian tidak ingin bertanya sesuatu padaku?" Kyungsoo berdiri di hadapan ketiga pemuda tersebut.
Chanyeol tak berniat melakukan apapun. Ia belum lama mengenal Kyungsoo, jadi ia tak tahu apakah ia berhak menanyakan hal macam-macam pada pria yang sekarang nampak sangat serius itu. Jeno juga tak berani, meskipun ia sangat ingin menanyakan banyak hal, tetapi semua itu tak keluar dari mulutnya. Jauh dari dalam lubuk hatinya, Jeno merasa takut pada Kyungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCADE
FanfictiePark Chanyeol terselamatkan dari kematiannya. Ia diselamatkan oleh seorang pria bernama Doh Kyungsoo yang ternyata seorang 'player' berperingkat Grandmaster. Masuk dalam dunia yang tak pernah diketahuinya, Chanyeol harus berkecimpung dengan bahaya d...