Bagian 28: Blinding Lights

718 122 20
                                    

Beberapa player berdatangan ke sebuah lokasi kemunculan portal kelas A di sebuah stasiun kereta api bawah tanah. Laporan kemunculan portal ini menyebar dengan cepat dan dikhawatirkan monster-monster yang keluar dari sana akan melukai orang-orang.

Semua player yang sampai ke lokasi kompak berhenti saat melihat apa yang ada di hadapan mereka. Ada sebuah portal lain yang muncul begitu saja, kemunculan portal itu juga menarik perhatian para monster yang terlihat menggeram penuh waspada.

Seorang pria keluar dari portal tersebut, memakai mantel berwarna hitam. Tanpa ragu laki-laki yang membelakangi semua player itu berjalan ke arah para monster. Kehadiran sang lelaki misterius ini membuat para monster siap menyerang, semua monster yang ada berlari dan melompat ke arah si pria asing.

"Hancur."

Semua mata di tempat itu dibuat tak menyangka dengan apa yang mereka lihat. Seluruh monster yang ada di sana hancur berkeping-keping seolah ada yang meledakkan tubuh mereka semua dari dalam.

Setelahnya lelaki yang baru saja menghabisi semua monster tersebut menjentikkan jarinya. Sebuah portal yang sama seperti ia datang tadi muncul kembali, lalu ia dengan senyum tipisnya melangkah meninggalkan stasiun tersebut menghilang di balik portal.

Peristiwa yang terjadi di stasiun bawah tanah tersebut menyebar dengan cepat. Bahkan sekarang semua pemimpin organisasi mengetahui kabar tersebut, begitu juga dengan Lee Ji Eun yang mendapatkan laporan tersebut dari Krystal.

"Jadi dia benar-benar beraksi lagi? Aneh juga laki-laki dingin itu mau turun tangan dalam pertarungan kecil seperti itu." Ji Eun bergumam sendiri.

"Dalam satu pekan ini, Master Doh sudah banyak terlibat dalam pembersihan portal kelas A. Sampai-sampai semua organisasi tak pernah mendapatkan portal tersebut begitu juga dengan drop itemnya."

"Aku jadi penasaran apa tujuan Doh Kyungsoo melakukan ini," ucap Ji Eun yang sekarang memandangi profil Kyungsoo di laptop miliknya.

Apa yang dipikirkan Ji Eun selaras dengan pemikiran para pemimpin organisasi lainnya. Doh Kyungsoo yang sempat menghilang dari panggung Arcade kembali dan tiba-tiba saja ia mengambil alih panggung pertarungan khususnya di Korea. Namun, justru karena hal itu Korea menjadi jauh lebih aman, tidak lagi ada terdengar korban jiwa atau bangunan-bangunan yang hancur karena kemunculan sebuah portal.

Tidak ada yang tahu apa sebenarnya tujuan dari Kyungsoo turun sendirian ke pertarungan saat ia memiliki dua anggota yang sekarang sudah masuk jajaran Grandmaster Korea. Satu hal yang pasti, Kyungsoo tak menyulut pertikaian apapun disini dan kemunculannya memang membuat semua orang seolah merasa lega.

"Jadi bagaimana Kyungsoo? Kau menemukan sesuatu?" Chanyeol bertanya pada Kyungsoo yang sedang menggantungkan mantelnya.

"Tidak ada. Hawa keberadaan mereka tak terasa sama sekali," jawab Kyungsoo.

"Apa mungkin mereka bersembunyi?" Sehun ikut bicara.

"Mereka kehilangan tiga anggota, tentu saja hal itu cukup merusak susunan kekuatan mereka." Chanyeol berbicara lagi.

"Aku rasa aku harus berhenti turun ke pertarungan. Kalian bisa turun tangan sebagai gantinya," ucap Kyungsoo.

Chanyeol dan Sehun saling melempar pandangan saat Kyungsoo kembali memutuskan untuk menyerahkan pertarungan pada dua apprenticenya ini.

"Kau harusnya tetap turun ke pertarungan hyung, namamu harus masuk jajaran player terkuat di Korea." Sehun menyampaikan aspirasinya.

"Aku tak pernah tertarik dengan peringkat atau apapun itu," jawab Kyungsoo cepat.

"Tujuan Sehun bukan ke arah sana Kyungsoo. Seperti yang kau katakan, kau ingin mengakhiri semua ini dengan menghabisi semua anggota The Seven. Untuk itu namamu harus ada di mana-mana, dengan begitu mereka mungkin akan terpancing lalu datang." Chanyeol cukup pandai menjelaskan pemikirannya di sini.

ARCADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang