Pagi hari nya, Inui bangun dengan keadaan sudah pakai piyama dan rapi, yang dia ingat semalam ketiduran waktu dimandiin koko. Inui ingat Koko langsung bangun tapi apa daya pinggul nya langsung terasa nyeri.
"aw!"
ceklek
Koko yang baru selesai mandi langsung dengan sigap membantu Inui yang yang kesulitan berdiri.
"masih sakit ya?" tanya Koko sambil tersenyum canggung
Inui mengangguk
Koko sekarang sebenarnya tidak berani untuk melihat Inui, tapi melihat si manis nya kesulitan berdiri yang pasti karna 'ulah' nya. Jadi, Koko merasa iba dan harus bertanggung jawab.
Koko membawa Inui menuju ruang makan, membuatkan sarapan untuk Inui karna dia tidak bisa kalau tidak sarapan. Inui melipat kedua tangannya diatas meja, kepalanya ia sandarkan pada kedua tangannya.
Tubuh nya masih lemes uuu<3
"kamu mau makan apa?" tanya Koko
"emm... apa aja deh, asal Koko yang buat"
Koko tersenyum geli, diraihnya kedua pipi Inui dan langsung menerjang nya dengan beberapa kecupan.
"jangan gemes-gemes, aku gak tahan"
Inui memasang wajah bingung, maksud dari perkataan Koko apa?
"apa?"
Koko langsung gelagapan, kepala nya melengos ke kanan dan kiri menutupi malu.
"o-oh eng-nggak udah lupain aja! aku masak dulu ya"
"iyaa"
30 menit kemudian
Karena Inui sudah mulai merasa bosan dia melanjutkan tidurnya, agak kurang nyaman tidur seperti ini tapi Inui masih mengantuk. Koko mulai menaruh makanan nya diatas meja, melihat Inui yang ketiduran koko mengguncang badannya pelan.
"bangun hei"
Inui menggeliat sebentar lalu mengucek matanya, dirinya masih menguap. Mata sayu nya menatap mata tajam Koko, tangannya kini melingkar di pinggang Koko sambil cemberut.
"kenapa?" tanya Koko sambil menyibak surai pirang yang menutupi mata Inui
"enggak, aku ngerasa kelupaan sesuatu"
"sesuatu?"
Inui mengangguk
"Iyahh"Koko memperhatikan rambut Inui yang mulai panjang, Koko menghirup aroma rambut dari shampo vanilla milik Inui yang dia belikan beberapa hari yang lalu.
Inui merubah posisi nya dan mulai makan masakan yang Koko buat tadi. Inui selalu kagum dengan masakan Koko, semuanya enak dan perutnya tidak pernah menolak.
"amm nyam nyam..."
Koko menopang dagu nya sambil menatap Inui yang makan dengan lahap.
"gemas sekali" gumam Koko
Inui hanya tersenyum meresponnya
Mata koko kini fokus pada kiss mark dileher Inui yang sangat kontras dengan kulitnya yang seputih salju. Koko sedikit ngilu mengingat betapa kasarnya dia semalam, Inui sampai hampir pingsan dibuatnya.
Refleks Koko menyentuh bekas kiss mark dileher Inui yang membuat Inui terkejut. Koko mengecupnya pelan, Inui jadi kesusahan untuk makan pagi nya.
puk puk puk
Inui menepuk bahu Koko pelan.
"hngg?"
"Koko ih kan semalam udah, masa mau lagi!" protes si manis saat Koko mulai menjilati kiss mark nya.
"Koko!" bentak Inui saat tangan Koko mulai masuk kedalam kaosnya
Wajah koko menjauh dari Inui dan melihat ekspresi kesal Inui yang sedang memegang sendok. Ingin Inui memukul Koko kalau saja tidak ingat Koko adalah tuan nya.
"Hehe maaf"
"Maaf ndasmu, yo aku sakit pinggang begini koko gak ngerti banget sih"
Keduanya terdiam cukup lama, Inui masih fokus dengan makanannya sementara Koko mengecek ponselnya yang sudah mulai dapat tugas.
"Kayaknya nanti aku pulang larut deh" ucap Koko tiba-tiba, Inui menoleh dan matanya langsung berkaca-kaca
"ke-kenapa?"
"Client aku ada yang minta tukar barang produksi karna barang yang dikirim gak sesuai. Jangan marah ya~"
Ibu jari Koko mengusap air mata Inui yang menetes, Koko tidak tega meninggalkan Inui sendiri di rumah besar ini. Apalagi dia juga suka nyasar kalau sekadar ambil minum atau mencari Inupi yang suka lari-lari.
"Terus aku gimana?"
"Ya mau gak mau kamu sendirian dulu"
Pikiran Inui campur aduk saat mengetahui akan ditinggal sendirian di rumah. Memang dia selalu bergantung pada Koko kalau urusan rumah tapi hanya untuk hari ini dia harus mandiri.
"aaa gak mau" rengek Inui sambil memeluk Koko dengan kencang
"stt stt Inui, hei? Inui?"
Koko menangkup wajah Inui yang berlinang air mata, menatap wajah cantik submisif nya sambil tersenyum kecil. Inui yang ditatap tidak berani membalas tatapan Koko, dia masih menangis sesegukan.
"Sini tatap aku coba"
"gak mau"
"Inui"
"gak"
"Seishu Inui cantiknya Hajime Kokonoi"
Inui malah menenggelamkan wajahnya di dada bidang Koko. Tidak mau lepas sama sekali. Malahan semakin manja padanya, Koko jadi bingung ingin melakukan apa.
"Koko jangan pergi" lirih Inui
Koko menghela nafasnya, mengecup puncak kepala Inui. Setelah itu ia merogoh saku nya mengeluarkan ponsel nya, ingin menghubungi seseorang.
"Halo, Ran? Bisa ke kantor gak?"
"..."
"Gue minta tolong gantiin gue buat ketemu client ya?"
"..."
"Sorry banget soalnya Inui gak bisa ditinggal sendiri"
"..."
"Oke, makasih ya."
pip
Koko menutup telepon nya, beralih lagi pada Inui yang sekarang malah tertidur lagi di pangkuannya. Entah kenapa Koko berpikir kalau melihat Inui suka gemas mengingat saat pertemuannya saat pertama kali.
"Kucing ya? sebenernya gak masuk akal juga tapi kok bisa dipikir-pikir" gumam koko sambil merogoh saku celana nya
Koko merogoh saku nya lagi, memperlihatkan sepasang cincin emas yang cantik. Bibirnya tersenyum bahagia. Koko memasang cincin yang lebih kecil di jari manis Inui, sementara yang satunya ia pasang sendiri di jari manisnya.
"Nah, mulai sekarang. Inui Seishu, kamu milik Kokonoi Hajime seorang."
-
END 😘
Wkwk maaf ya guys, kalau ending nya tidak sesuai ekspetasi. Terima Kasih banyak sudah membaca tulisan ku walau gak jelas🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗸𝗮𝘄𝗮𝗶 𝗻𝗲𝗸𝗼 -𝗸𝗼𝗸𝗼𝗻𝘂𝗶✔️
DiversosKokonoi Hajime, pria tajir 25 tahun yang ingin memelihara kucing, awalnya. tw/cw -oot -nsfw (harap bijak dalam membaca) -ooc -bahasa tidak sesuai kbbi cerita asli hanya milik wakui-sensei, author hanya pinjam nama karakter