10. If🍃

818 81 5
                                    

Karina Pov

Aku berangkat sekolah seperti biasa, lebih pagi dari siswa-siswa yang lain. Padahal rumahku tergolong cukup dekat dari sekolah, tapi aku selalu berangkat pukul 06.00 tepat. Mungkin karna aku tipe orang yang lebih suka menunggu ketimbang di tunggu. Jadi tidak masalah untukku menunggu bel masuk yang pasti masih lama itu.

Sudah ku tebak, kelas pasti masih sepi. Jujur saja, aku jauh lebih suka kelas yang sepi seperti ini, ketimbang kelas yang ramai.

Aku pun segera pergi ke tempat duduk ku, meletakkan tasku, kemudian aku menidurkan kepalaku di atas meja.

Banyak yang berubah dari diriku selama bersekolah di Blue Sky, padahal ini baru beberapa minggu aku bersekolah di sini, tapi perubahannya sudah sangat terasa. Tapi ada satu hal yang tidak berubah, sifat ansos ku, seperti nya itu tidak akan berubah dengan mudah.

Ah, sekarang aku duduk sendirian, karna teman semeja ku, minggu lalu di keluarkan dari sekolah, karna kedapatan melanggar peraturan sekolah. Sebenarnya aku cukup terkejut mendengar berita itu. Bagaimana tidak? Selama Naeun menjadi teman duduk ku, ia tidak banyak berbicara, aku kira itu karna sifatnya yang sama seperti ku, tidak banyak bicara. Tapi sepertinya aku salah menilai orang. Itu terbukti ketika, guru wali kelasku, memarahi Naeun di depan kita semua, bahkan ia membeberkan pelanggaran apa saja yang telah di lakukan Naeun. Sontak hal tersebut membuat beberapa siswa yang memang tidak tahu pun, terkejut dengan fakta itu.

Sungguh, aku menyayangkan sekali, padahal untuk masuk sekolah Blue Sky sangatlah sulit, tapi ia malah menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Karena tidak memiliki teman semeja lagi sekarang, aku cukup kesulitan ketika guru memberikan tugas untuk 2 orang. Alhasil aku harus melakukan semuanya sendiri.

"Hai Rain" seseorang menyapaku, aku pun segera menegakkan kepalaku untuk melihat siapa yang menyapaku.

"Oh hai Jin" jawabku, setelah melihat si penyapa, yang ternyata itu adalah Hyunjin dan ada kembarannya juga, Felix.

Hyunjin dan Felix memang sering berangkat pagi, jadi setiap pagi, di kelasku hanya ada aku dan Hyunjin saja, karena Felix berada dikelas sebelah.

Awalnya aku tidak tahu kalau Hyunjin punya kembaran. Karena mungkin, kelas mereka yang berbeda jadi tidak banyak siswa yang tahu, jika mereka kembar. Saat itu aku melihat Hyunjin dan Felix yang sedang berada di perpustakaan, jujur saja saat itu aku bingung, kenapa Hyunjin ada dua? Namun, lama kelamaan aku pun jadi tahu, kalau itu kembarannya.

Wajah mereka memang sangat mirip, tapi kalau sudah lama kenal, pasti gampang sekali membedakan keduanya. Wajah Hyunjin jauh lebih kalem menurutku, sedangkan Felix sepertinya tipe laki-laki yang tidak bisa diam.

Walaupun setiap pagi aku dan Hyunjin hanya berdua saja di dalam kelas, kita tidak mengobrol sama sekali, aku terkadang lebih memilih duduk di luar kelas, jika Hyunjin dan Felix berada di dalam kelas ku. Entah kenapa, aku hanya canggung saja jika harus berada di kelas yang sama dengan seorang laki-laki, terlebih kelas masih sepi. Bukan karna aku takut dengan mereka, aku percaya mereka laki-laki baik-baik, namun, mungkin karna aku yang memang susah untuk dekat dengan laki-laki, yang akhirnya aku menjaga jarak dengan mereka.

Aku pun bingung, kenapa aku seperti itu? Aku bahkan tidak memiliki kenangan buruk apapun dengan seorang laki-laki, tapi aku selalu menjaga jarak dengan mereka.

"Hai Raiiiin" uh suara cempreng Giselle, sepertinya sudah banyak siswa yang datang, di kelas pun sudah mulai ramai.

"Ada apa Selle? Pagi-pagi udah teriak-teriak aja" tanyaku, yang melihat raut wajah Giselle yang sangat bersemangat itu.

Still With You☔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang